Mobile_AP_Rectangle 1
Meski hanya mengitari kawasan Alun-Alun Lumajang, setidaknya bisa menjawab rasa penasaran mereka. “Senang banget bisa naik kereta kuda, karena sebelumnya belum pernah naik. Ini jadi pengalaman paling seru,” tutur Aliyah Pradita, pengguna kereta kuda.
Selain itu, Jauhari, salah satu orang tua, mengaku jika adanya kendaraan seperti itu bisa menjadi bahan ajar bagi anak-anak zaman sekarang. Mereka bisa mengetahui kendaraan zaman dahulu yang dinilai lebih ramah lingkungan.
Apalagi untuk menaikinya tidak terlalu menguras kantong. “Memang kendaraan ini sudah cukup langka. Beruntung saat ini masih ada walaupun cuma beberapa. Setidaknya anak-anak sekarang bisa mengetahui salah satu kendaraan zaman dulu. Dengan harapan kereta kuda bisa tetap eksis,” pungkasnya. (dea/c2/fid)
Mobile_AP_Rectangle 2
- Advertisement -
Meski hanya mengitari kawasan Alun-Alun Lumajang, setidaknya bisa menjawab rasa penasaran mereka. “Senang banget bisa naik kereta kuda, karena sebelumnya belum pernah naik. Ini jadi pengalaman paling seru,” tutur Aliyah Pradita, pengguna kereta kuda.
Selain itu, Jauhari, salah satu orang tua, mengaku jika adanya kendaraan seperti itu bisa menjadi bahan ajar bagi anak-anak zaman sekarang. Mereka bisa mengetahui kendaraan zaman dahulu yang dinilai lebih ramah lingkungan.
Apalagi untuk menaikinya tidak terlalu menguras kantong. “Memang kendaraan ini sudah cukup langka. Beruntung saat ini masih ada walaupun cuma beberapa. Setidaknya anak-anak sekarang bisa mengetahui salah satu kendaraan zaman dulu. Dengan harapan kereta kuda bisa tetap eksis,” pungkasnya. (dea/c2/fid)
Meski hanya mengitari kawasan Alun-Alun Lumajang, setidaknya bisa menjawab rasa penasaran mereka. “Senang banget bisa naik kereta kuda, karena sebelumnya belum pernah naik. Ini jadi pengalaman paling seru,” tutur Aliyah Pradita, pengguna kereta kuda.
Selain itu, Jauhari, salah satu orang tua, mengaku jika adanya kendaraan seperti itu bisa menjadi bahan ajar bagi anak-anak zaman sekarang. Mereka bisa mengetahui kendaraan zaman dahulu yang dinilai lebih ramah lingkungan.
Apalagi untuk menaikinya tidak terlalu menguras kantong. “Memang kendaraan ini sudah cukup langka. Beruntung saat ini masih ada walaupun cuma beberapa. Setidaknya anak-anak sekarang bisa mengetahui salah satu kendaraan zaman dulu. Dengan harapan kereta kuda bisa tetap eksis,” pungkasnya. (dea/c2/fid)