LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Belum adanya tempat latihan permanen tak membuat atlet panahan Lumajang berhenti berlatih. Selama ini, mereka berlatih di GOR Lumajang. Sejak pandemi, latihan dilakukan tiga tiga kali dalam sepekan. Yakni, pada Senin, Rabu, dan Jumat.
Vendix MPL, Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Lumajang, menyatakan bahwa persiapan menuju Porprov VII dirasa sudah cukup. Namun, tidak adanya tempat membuat latihan tidak maksimal. “Kami belum memiliki tempat latihan permanen. Ini yang membuat atlet tidak bisa maksimal saat berlatih. Padahal, salah satu kunci panahan adalah fokus atlet,” katanya.
Dia menjelaskan, latihan selama ini dilakukan di Lapangan GOR Lumajang. Meski demikian, fasilitas tersebut digunakan banyak orang. Misalnya, masyarakat yang memanfaatkannya untuk berlari dan bermain sepak bola. “Seperti masyarakat yang lari memutar lapangan, kami imbau agar tidak mendekat di tempat latihan. Selain mengganggu fokus atlet, bisa saja busur panah tidak tepat sasaran dan malah mengenai mereka. Itu berbahaya,” jelasnya.
Oleh sebab itu, kebutuhan lapangan permanen menjadi prioritas bagi Perpani Lumajang. Selain itu, fasilitas lain seperti kelengkapan latihan juga diperlukan. Sebab, selama ini atlet berlatih menggunakan peralatan pribadi. “Panahan termasuk olah raga yang mahal. Harganya bervariasi, mulai jutaan hingga puluhan juta. Sementara ini, peralatan dimiliki pribadi. Sedangkan untuk papan target, kami mendapat bantuan 15 buah,” ujarnya.
Pihaknya sudah mengajukan bantuan fasilitas ke KONI Lumajang. Namun, hingga saat ini belum ada titik terang. “Kami sudah mengajukan dan masih menunggu keputusan. Sembari menunggu, kami fokus untuk persiapan atlet agar target juara dapat diraih,” tambahnya.
Menghadapi Porprov VII, pihaknya menargetkan medali emas. Sebab, para atlet sudah mampu untuk meraihnya. “Hasil Porprov kemarin, kami meraih perak. Tahun depan, kami terjunkan sembilan atlet dengan target medali emas,” pungkasnya.
Jurnalis: mg2
Editor: Hafid Asnan