WONOREJO, Radar Semeru – Museum daerah Kabupaten Lumajang yang berada di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT), Wonorejo, Kedungjajang mulai ramai dikunjungi masyarakat. Meski belum ada perubahan tatanan maupun koleksi museum, pengunjung tetap antusias. Mereka didominasi oleh para pelajar dari beragam jenjang sekolah. Mulai TK hingga SMA.
Kasi Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lumajang, Siyono mengungkapkan, rerata ada 50 orang yang berkunjung setiap harinya. Memang jumlah tersebut didominasi oleh para pelajar. Tetapi, minat masyarakat lainnya juga tidak kalah tinggi. Menurutnya, hal itu menjadi angin segar bagi kebangkitan budaya di Lumajang.
“Sejak pandemi jumlah pengunjung memang turun drastis. Tetapi seiring melandainya kasus dan beberapa tempat sudah bisa dibuka, pengunjung mulai berdatangan. Awal tahun ini, jumlahnya terus menunjukkan tren positif. Namun, kami juga tetap mengikuti himbauan pemerintah untuk taat prokes. Nah, paling banyak untuk di bulan bulan ini itu siswa TK, SD, SMP dan SMA,” katanya.
Bagi jenjang SMA, pengunjung didominasi oleh pelajar tingkat akhir. Sebab, kebanyakan mereka mengerjakan tugas akhir. Sedangkan siswa TK dan SD, hal itu menjadi bagian dari rekreasi yang edukatif. Siyono bersyukur, respon baik ditunjukkan masyarakat. Sehingga, pihaknya selalu siap sedia jika museum dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
Sementara itu, Kepala Disparbud Lumajang Yuli Harismawati menjelaskan, kunjungan yang mulai ramai ini bernilai positif. Sebab, semakin banyak masyarakat berkunjung, semakin banyak pula pengetahuan tentang Lumajang diketahui. Sehingga, hal ini akan melekatkan ingatan dan menumbuhkan kecintaan terhadap Lumajang. Khusunya bagi seluruh perkembangan sejarah dan budaya Lumajang.
“Yang perlu dikulik, apakah masyarakat Lumajang sudah mengetahui bagaimana sejarah dan masa lalu Lumajang. Makanya, kunjungan anak sekolah ini ibarat menulis di atas batu. Kami terus mendorong agar kecintaan terhadap budaya Lumajang tidak luntur. Makanya, ke depan kami akan lebih aktif menjemput bola agar mereka mengunjungi Museum Lumajang,” jelasnya.(kin/fid)