Mobile_AP_Rectangle 1
NGUTER, Radar Semeru – Penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) makin mengkhawatirkan. Peternak makin waswas terhadap hewan peliharaannya. Apalagi, dua ekor sapi milik warga di Kecamatan Pasirian tiba-tiba mati di kandangnya, kemarin. Diduga terserang penyakit PMK.
BACA JUGA : Merampungkan Sisa Pekerjaan Rumah
Pemilik sapi, Suwarno, warga Desa Nguter, menceritakan, sepuluh hari yang lalu, sapi itu terindikasi tertular penyakit. Namun, beberapa hari berikutnya kesehatannya berangsur membaik. Bahkan, sapi miliknya dikabarkan sembuh. Hal itu terlihat dari fisiknya, seperti nafsu makan kembali, tidak berliur dan sudah bisa berjalan.
Mobile_AP_Rectangle 2
Namun, hari Kamis (12/05) pagi, tiba-tiba kuku sapi terkelupas. Sampai-sampai rintihannya tidak berhenti sehari penuh. Setelah itu, kemarin pagi sapi itu ditemukan sudah tidak bernyawa. Praktis, peternak mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah. “Harganya sempat ditawar Rp 35 juta,” katanya.
- Advertisement -
NGUTER, Radar Semeru – Penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) makin mengkhawatirkan. Peternak makin waswas terhadap hewan peliharaannya. Apalagi, dua ekor sapi milik warga di Kecamatan Pasirian tiba-tiba mati di kandangnya, kemarin. Diduga terserang penyakit PMK.
BACA JUGA : Merampungkan Sisa Pekerjaan Rumah
Pemilik sapi, Suwarno, warga Desa Nguter, menceritakan, sepuluh hari yang lalu, sapi itu terindikasi tertular penyakit. Namun, beberapa hari berikutnya kesehatannya berangsur membaik. Bahkan, sapi miliknya dikabarkan sembuh. Hal itu terlihat dari fisiknya, seperti nafsu makan kembali, tidak berliur dan sudah bisa berjalan.
Namun, hari Kamis (12/05) pagi, tiba-tiba kuku sapi terkelupas. Sampai-sampai rintihannya tidak berhenti sehari penuh. Setelah itu, kemarin pagi sapi itu ditemukan sudah tidak bernyawa. Praktis, peternak mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah. “Harganya sempat ditawar Rp 35 juta,” katanya.
NGUTER, Radar Semeru – Penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) makin mengkhawatirkan. Peternak makin waswas terhadap hewan peliharaannya. Apalagi, dua ekor sapi milik warga di Kecamatan Pasirian tiba-tiba mati di kandangnya, kemarin. Diduga terserang penyakit PMK.
BACA JUGA : Merampungkan Sisa Pekerjaan Rumah
Pemilik sapi, Suwarno, warga Desa Nguter, menceritakan, sepuluh hari yang lalu, sapi itu terindikasi tertular penyakit. Namun, beberapa hari berikutnya kesehatannya berangsur membaik. Bahkan, sapi miliknya dikabarkan sembuh. Hal itu terlihat dari fisiknya, seperti nafsu makan kembali, tidak berliur dan sudah bisa berjalan.
Namun, hari Kamis (12/05) pagi, tiba-tiba kuku sapi terkelupas. Sampai-sampai rintihannya tidak berhenti sehari penuh. Setelah itu, kemarin pagi sapi itu ditemukan sudah tidak bernyawa. Praktis, peternak mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah. “Harganya sempat ditawar Rp 35 juta,” katanya.