PURWOREJO, Radar Semeru – Selama tiga hari terakhir, kasus kebakaran sudah tiga kalinya terjadi Lumajang. Terbaru, limbah pabrik kayu di Desa Purworejo, Kecamatan Senduro, terbakar. Sampai-sampai warga di sekitar mengadu untuk meminta dipadamkan. Sebab, asap yang ditimbulkan mengganggu aktivitas warga.
Mulanya, limbah kayu yang kering itu ditumpuk berjejer di area pabrik. Akibat cuaca panas yang ekstrem, api yang semula kecil tiba-tiba membesar. Sehingga merembet ke tumpukan limbah lainnya dan menimbulkan asap pekat. Karena dikeluhkan warga, sekitar pukul 15.30, petugas pemadam kebakaran Satpol PP Lumajang tiba di lokasi.
Sanusi, warga setempat, menjelaskan, asap yang membubung itu menyebar ke beberapa titik hingga menutupi jalan. Sementara, di kawasan sekitar pabrik terdapat hajatan warga. Lalu, keluhan itu disampaikan ke pegawai pabrik supaya dipadamkan sejenak. Sebab, asap yang menyebar itu semakin pekat.
“Kayunya memang kering, makanya mudah terbakar. Sebetulnya itu bukan kebakaran, tetapi warga mengeluh karena dampaknya yang sangat mengganggu. Apalagi selama beberapa hari ini kalau siang cuacanya kan sangat panas. Sudah panas, kemudian banyak asap, siapa yang tahan,” katanya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi Siswoyo menjelaskan, kebakaran itu bukan faktor sengaja atau kelalaian. Melainkan muncul api dadakan. Warga tidak terima karena cuaca sedang panas ditambah asap tebal yang dianggap mengganggu aktivitas.
“Itu kan ada orang hajatan. Ya, tidak masalah, petugas damkar dapat keluhan dari warga, ya dibantu. Kalau urusan cuaca, memang belakangan ini ada El nino. El nino ini beda dengan La nina. Kalau El nino ini merupakan fenomena suhu muka laut di Samudra Pasifik meningkat. Dampaknya di Jatim akan berkurangnya curah hujan, alias panas,” pungkasnya. (son/c2/fid)