LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pemuda merupakan aset sekaligus generasi penerus bangsa. Di era pandemi seperti ini, mereka dihadapkan pada banyak tantangan. Perannya sangat dibutuhkan untuk turut serta menjadi bagian dari solusi segala problematika di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, sejumlah kegiatan positif terus dilakukan oleh para pemuda. Salah satunya Zainul Arifin.
Mas Za atau Chio, sapaan akrabnya, menegaskan, prinsip yang harus dipegang teguh pemuda adalah tegas dan tidak mencla-mencle. “Artinya, aktivitas yang selama ini saya jalani selalu memegang prinsip humanis, namun tidak nganan-ngiri,” tegasnya.
Lelaki yang menyabet 151 penghargaan sejak sekolah dasar tersebut menjelaskan, prinsip tersebut harus dimiliki oleh pemuda era sekarang. Sebab, pemuda tidak boleh tergerus arus. Mereka harus bisa menghadirkan ruang-ruang baru melalui proses berpikir, ide-ide baru, gagasan, hingga eksekusi saat di lapangan. Terutama kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat. Sebab, hal tersebut memberikan sumbangsih pada daerah dan negara.
Menurutnya, pemuda yang berani mengambil risiko demi kemajuan bangsa merupakan pemuda yang mewujudkan semangat Sumpah Pemuda. “Mereka berani mengambil risiko, mengedepankan kolaborasi dan sinergi. Hal seperti itu diajarkan para pendahulu bangsa. Maka, atas dasar itulah Sumpah Pemuda berkumandang. Jangan menjadi pemuda yang mudah dikotak-kotakkan dan sulit menerima perbedaan. Apalagi biasa memainkan dua kaki. Bisa jadi bahan tertawaan nanti,” ujarnya.
Putra asli Lumajang yang memiliki hobi diskusi tersebut berkeyakinan, sekarang sudah waktunya pemuda menentukan arah bangsa. Namun, sebelum itu, para pemuda harus yakin prinsip yang dipegang bisa diwujudkan. Terkhusus keberanian yang diambil pada waktu-waktu tertentu.
“Misalnya saja dalam bekerja atau berkarya. Apa yang kita pilih harus bisa mendatangkan kebermanfaatan bagi banyak orang. Memang berat dan selalu saja ada tantangan. Akan tetapi, jika kita memiliki prinsip, kita tidak akan terpengaruh,” tuturnya.
Artinya, lanjut Chio, pemuda harus peduli dan bodo amat. Peduli terhadap segala hal yang akan mendatangkan kebaikan dan kemajuan dan bodo amat pada pembicaraan orang. “Tidak perlu peduli apa yang dibicarakan orang lain di belakang kita. Tugas kita adalah terus berbuat baik dan melangkah ke depan. Kalau kita fokus mendengar dan melakukan sesuatu dari pembicaraan mereka, justru akan stagnan,” lanjut penyandang gelar Duta Pemuda Kreatif Indonesia dari Kemenpora RI itu.
Chio memang dinilai kritis terhadap beberapa hal. Khususnya menyangkut pemuda di Lumajang. Salah satunya melalui program Blak-Blakan yang mengungkap beragam permasalahan, capaian kinerja, hingga apresiasi di Lumajang melalui Jawa Pos Radar Semeru TV.
Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan