29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Seekor Sapi Mati Saat Wabup Lumajang Kunjungi Pasar Hewan

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Seekor sapi tiba-tiba ambruk di Pasar Hewan Lumajang, siang tadi. Ambruknya ternak itu tepat saat Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati memasuki kawasan pasar hewan.

Seketika peternak dan warga langsung mendatangi. Namun, melihat mulut sapi berliur, mereka menjauhinya. Sebab, mereka khawatir sapi tersebut terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini mewabah luas di Lumajang.

Sapi jenis limosin blasteran berwarna merah itu sebelumnya berdiri di bawah terik matahari. Tidak ada naungan yang membuat sapi teduh. Oleh karena itu sapi langsung ambruk.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Setelah kami cek, kematian sapi bukan karena penyakit PMK. Sebab, kami cek di bagian dalam mulut dan kaki tidak ada luka,” kata Endra, salah satu petugas kesehatan hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang.

Dia melanjutkan, dugaan sementara kematian sapi akibat cuaca terik matahari yang panas. Dimungkinkan saat sapi hendak dibawa ke pasar juga dalam kondisi kurang sehat. Hasilnya, tak berselang lama setelah sapi ambruk, sapi sudah mati. “Melihat gejalanya, kematian sapi karena heat stroke,” tambahnya.

BACA JUGA: Penyebaran Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Sapi di Lumajang

Informasi yang berhasil dihimpun, sapi berumur satu tahun itu milik Rohim, warga Desa Wonorejo, Kedungjajang. Rencananya sapi itu hendak dijual. Namun, karena sapi mati, langsung dibawa pulang.

“Kebetulan pas mati itu ada kunjungan Bunda Indah ke pasar hewan ini. Setelah dipastikan bukan PMK, sapi diangkat ke kendaraan dan dibawa pulang untuk dikubur,” timpal Darsun, Kepala Pasar Hewan Lumajang.

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang terus melakukan survailens kesehatan. Hal itu meliputi penyemprotan desinfektan ke ternak dan kendaraan sebelum memasuki pasar hewan dan pemeriksaan ternak. Selanjutnya pemberian vitamin, antibiotik dan antipiretik juga terus dilakukan. (*)

Reporter: Muhammad Sidkin Ali

Fotografer: Muhammad Sidkin Ali

Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Seekor sapi tiba-tiba ambruk di Pasar Hewan Lumajang, siang tadi. Ambruknya ternak itu tepat saat Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati memasuki kawasan pasar hewan.

Seketika peternak dan warga langsung mendatangi. Namun, melihat mulut sapi berliur, mereka menjauhinya. Sebab, mereka khawatir sapi tersebut terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini mewabah luas di Lumajang.

Sapi jenis limosin blasteran berwarna merah itu sebelumnya berdiri di bawah terik matahari. Tidak ada naungan yang membuat sapi teduh. Oleh karena itu sapi langsung ambruk.

“Setelah kami cek, kematian sapi bukan karena penyakit PMK. Sebab, kami cek di bagian dalam mulut dan kaki tidak ada luka,” kata Endra, salah satu petugas kesehatan hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang.

Dia melanjutkan, dugaan sementara kematian sapi akibat cuaca terik matahari yang panas. Dimungkinkan saat sapi hendak dibawa ke pasar juga dalam kondisi kurang sehat. Hasilnya, tak berselang lama setelah sapi ambruk, sapi sudah mati. “Melihat gejalanya, kematian sapi karena heat stroke,” tambahnya.

BACA JUGA: Penyebaran Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Sapi di Lumajang

Informasi yang berhasil dihimpun, sapi berumur satu tahun itu milik Rohim, warga Desa Wonorejo, Kedungjajang. Rencananya sapi itu hendak dijual. Namun, karena sapi mati, langsung dibawa pulang.

“Kebetulan pas mati itu ada kunjungan Bunda Indah ke pasar hewan ini. Setelah dipastikan bukan PMK, sapi diangkat ke kendaraan dan dibawa pulang untuk dikubur,” timpal Darsun, Kepala Pasar Hewan Lumajang.

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang terus melakukan survailens kesehatan. Hal itu meliputi penyemprotan desinfektan ke ternak dan kendaraan sebelum memasuki pasar hewan dan pemeriksaan ternak. Selanjutnya pemberian vitamin, antibiotik dan antipiretik juga terus dilakukan. (*)

Reporter: Muhammad Sidkin Ali

Fotografer: Muhammad Sidkin Ali

Editor: Mahrus Sholih

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Seekor sapi tiba-tiba ambruk di Pasar Hewan Lumajang, siang tadi. Ambruknya ternak itu tepat saat Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati memasuki kawasan pasar hewan.

Seketika peternak dan warga langsung mendatangi. Namun, melihat mulut sapi berliur, mereka menjauhinya. Sebab, mereka khawatir sapi tersebut terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini mewabah luas di Lumajang.

Sapi jenis limosin blasteran berwarna merah itu sebelumnya berdiri di bawah terik matahari. Tidak ada naungan yang membuat sapi teduh. Oleh karena itu sapi langsung ambruk.

“Setelah kami cek, kematian sapi bukan karena penyakit PMK. Sebab, kami cek di bagian dalam mulut dan kaki tidak ada luka,” kata Endra, salah satu petugas kesehatan hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang.

Dia melanjutkan, dugaan sementara kematian sapi akibat cuaca terik matahari yang panas. Dimungkinkan saat sapi hendak dibawa ke pasar juga dalam kondisi kurang sehat. Hasilnya, tak berselang lama setelah sapi ambruk, sapi sudah mati. “Melihat gejalanya, kematian sapi karena heat stroke,” tambahnya.

BACA JUGA: Penyebaran Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Sapi di Lumajang

Informasi yang berhasil dihimpun, sapi berumur satu tahun itu milik Rohim, warga Desa Wonorejo, Kedungjajang. Rencananya sapi itu hendak dijual. Namun, karena sapi mati, langsung dibawa pulang.

“Kebetulan pas mati itu ada kunjungan Bunda Indah ke pasar hewan ini. Setelah dipastikan bukan PMK, sapi diangkat ke kendaraan dan dibawa pulang untuk dikubur,” timpal Darsun, Kepala Pasar Hewan Lumajang.

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang terus melakukan survailens kesehatan. Hal itu meliputi penyemprotan desinfektan ke ternak dan kendaraan sebelum memasuki pasar hewan dan pemeriksaan ternak. Selanjutnya pemberian vitamin, antibiotik dan antipiretik juga terus dilakukan. (*)

Reporter: Muhammad Sidkin Ali

Fotografer: Muhammad Sidkin Ali

Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca