Mobile_AP_Rectangle 1
Ternyata kemunculan ular itu bukanlah yang pertama. Menurut Napon, warga setempat, ular dengan kulit bercorak itu sering muncul. Bahkan, warga sering memergoki ular itu memangsa ternak mereka. Mulai dari ayam, bebek, hingga anak kambing.
“Ternak sering dimakan. Tidak terhitung sudah berapa banyak. Mulai dulu (ular piton, Red) sudah meresahkan warga. Tetapi, karena ukurannya besar, warga tidak berani menangkap. Ini yang ditangkap masih tergolong kecil. Kemungkinan masih banyak ular lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Klakah Iptu Khoirin menjelaskan, meski penangkapan cukup sulit, namun ular itu berhasil diamankan. Pihaknya berencana menyerahkan ular itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk kembali dilepasliarkan ke habitat aslinya. “Kami serahkan ke pihak yang berwenang agar ular seperti ini tidak lagi berkeliaran di tempat wisata maupun perkampungan. Bagi wisatawan dan warga, kami selalu mengimbau agar lebih berhati-hati,” imbaunya.( kin/c2/fid)
Mobile_AP_Rectangle 2
- Advertisement -
Ternyata kemunculan ular itu bukanlah yang pertama. Menurut Napon, warga setempat, ular dengan kulit bercorak itu sering muncul. Bahkan, warga sering memergoki ular itu memangsa ternak mereka. Mulai dari ayam, bebek, hingga anak kambing.
“Ternak sering dimakan. Tidak terhitung sudah berapa banyak. Mulai dulu (ular piton, Red) sudah meresahkan warga. Tetapi, karena ukurannya besar, warga tidak berani menangkap. Ini yang ditangkap masih tergolong kecil. Kemungkinan masih banyak ular lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Klakah Iptu Khoirin menjelaskan, meski penangkapan cukup sulit, namun ular itu berhasil diamankan. Pihaknya berencana menyerahkan ular itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk kembali dilepasliarkan ke habitat aslinya. “Kami serahkan ke pihak yang berwenang agar ular seperti ini tidak lagi berkeliaran di tempat wisata maupun perkampungan. Bagi wisatawan dan warga, kami selalu mengimbau agar lebih berhati-hati,” imbaunya.( kin/c2/fid)
Ternyata kemunculan ular itu bukanlah yang pertama. Menurut Napon, warga setempat, ular dengan kulit bercorak itu sering muncul. Bahkan, warga sering memergoki ular itu memangsa ternak mereka. Mulai dari ayam, bebek, hingga anak kambing.
“Ternak sering dimakan. Tidak terhitung sudah berapa banyak. Mulai dulu (ular piton, Red) sudah meresahkan warga. Tetapi, karena ukurannya besar, warga tidak berani menangkap. Ini yang ditangkap masih tergolong kecil. Kemungkinan masih banyak ular lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Klakah Iptu Khoirin menjelaskan, meski penangkapan cukup sulit, namun ular itu berhasil diamankan. Pihaknya berencana menyerahkan ular itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk kembali dilepasliarkan ke habitat aslinya. “Kami serahkan ke pihak yang berwenang agar ular seperti ini tidak lagi berkeliaran di tempat wisata maupun perkampungan. Bagi wisatawan dan warga, kami selalu mengimbau agar lebih berhati-hati,” imbaunya.( kin/c2/fid)