23.9 C
Jember
Thursday, 23 March 2023

Saling Cinta Saja Tidak Cukup

Hampir setahun masa pandemi terjadi di Lumajang. Dalam waktu itu pula, banyak sektor yang terdampak, termasuk laju pertumbuhan penduduk yang meningkat. Lalu, apa yang perlu dilakukan?

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Indonesia memiliki kecenderungan menurun dari tahun ke tahun. Kebijakan keluarga berencana (KB) yang dilakukan pemerintah menunjukkan hasil positif. Namun, kondisi tersebut berbeda di Lumajang. Sebab, selama sepuluh tahun terakhir, LPP Lumajang naik 0,53 persen.

Berdasarkan hasil sensus penduduk 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lumajang menyebutkan, jumlah penduduk mencapai 1.119.251 jiwa. Jumlah tersebut didominasi oleh penduduk dengan usia 8-23 tahun atau disebut generasi Z dengan 24,56 persen.

Rosyidah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan (DPPKBPP) Kabupaten Lumajang, mengatakan bahwa LPP tersebut harus diikuti pemahaman menyeluruh tentang ancaman dan peluang generasi muda. “Ada peluang dan ancaman yang akan dihadapi. Terutama pada generasi Z yang masuk dalam usia produktif,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurutnya, generasi tersebut berpeluang besar untuk menekan LPP di Lumajang. Sebab, mereka dapat menjadi inisiator program keluarga berencana. “Anak muda harus bisa menjadi inisiator gerakan keluarga berencana. Karena merekalah generasi penerus bangsa. Maka dari itu, mereka harus paham apa yang akan dilakukan ke depan,” jelasnya.

Rencana masa depan menjadi hal penting yang perlu disiapkan generasi muda. Apalagi berkaitan dengan pernikahan. Sebab, menikah bukan hanya perkara menjalani hidup berdua dengan pasangan. Tetapi, ada tanggung jawab besar yang harus dijalankan. “Satu kata bagi mereka yang akan berkeluarga, perlu dipikirkan. Jangan karena cinta sama cinta, lalu menikah tanpa memikirkan ke depan. Itu tidak cukup,” tuturnya.

Hal tersebut menjadi perhatian bersama. Oleh karenanya, Rosyidah berharap generasi muda dapat berperan aktif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Pihaknya juga sudah mempersiapkan wadah bagi generasi muda Lumajang.

Di antaranya, generasi berencana (GenRe), Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), Satuan Kaya Pramuka Keluarga Berencana (Saka Kencana), dan Forum Anak. “Mereka bisa memilih di antara itu,” pungkasnya.

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Indonesia memiliki kecenderungan menurun dari tahun ke tahun. Kebijakan keluarga berencana (KB) yang dilakukan pemerintah menunjukkan hasil positif. Namun, kondisi tersebut berbeda di Lumajang. Sebab, selama sepuluh tahun terakhir, LPP Lumajang naik 0,53 persen.

Berdasarkan hasil sensus penduduk 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lumajang menyebutkan, jumlah penduduk mencapai 1.119.251 jiwa. Jumlah tersebut didominasi oleh penduduk dengan usia 8-23 tahun atau disebut generasi Z dengan 24,56 persen.

Rosyidah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan (DPPKBPP) Kabupaten Lumajang, mengatakan bahwa LPP tersebut harus diikuti pemahaman menyeluruh tentang ancaman dan peluang generasi muda. “Ada peluang dan ancaman yang akan dihadapi. Terutama pada generasi Z yang masuk dalam usia produktif,” katanya.

Menurutnya, generasi tersebut berpeluang besar untuk menekan LPP di Lumajang. Sebab, mereka dapat menjadi inisiator program keluarga berencana. “Anak muda harus bisa menjadi inisiator gerakan keluarga berencana. Karena merekalah generasi penerus bangsa. Maka dari itu, mereka harus paham apa yang akan dilakukan ke depan,” jelasnya.

Rencana masa depan menjadi hal penting yang perlu disiapkan generasi muda. Apalagi berkaitan dengan pernikahan. Sebab, menikah bukan hanya perkara menjalani hidup berdua dengan pasangan. Tetapi, ada tanggung jawab besar yang harus dijalankan. “Satu kata bagi mereka yang akan berkeluarga, perlu dipikirkan. Jangan karena cinta sama cinta, lalu menikah tanpa memikirkan ke depan. Itu tidak cukup,” tuturnya.

Hal tersebut menjadi perhatian bersama. Oleh karenanya, Rosyidah berharap generasi muda dapat berperan aktif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Pihaknya juga sudah mempersiapkan wadah bagi generasi muda Lumajang.

Di antaranya, generasi berencana (GenRe), Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), Satuan Kaya Pramuka Keluarga Berencana (Saka Kencana), dan Forum Anak. “Mereka bisa memilih di antara itu,” pungkasnya.

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Indonesia memiliki kecenderungan menurun dari tahun ke tahun. Kebijakan keluarga berencana (KB) yang dilakukan pemerintah menunjukkan hasil positif. Namun, kondisi tersebut berbeda di Lumajang. Sebab, selama sepuluh tahun terakhir, LPP Lumajang naik 0,53 persen.

Berdasarkan hasil sensus penduduk 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lumajang menyebutkan, jumlah penduduk mencapai 1.119.251 jiwa. Jumlah tersebut didominasi oleh penduduk dengan usia 8-23 tahun atau disebut generasi Z dengan 24,56 persen.

Rosyidah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan (DPPKBPP) Kabupaten Lumajang, mengatakan bahwa LPP tersebut harus diikuti pemahaman menyeluruh tentang ancaman dan peluang generasi muda. “Ada peluang dan ancaman yang akan dihadapi. Terutama pada generasi Z yang masuk dalam usia produktif,” katanya.

Menurutnya, generasi tersebut berpeluang besar untuk menekan LPP di Lumajang. Sebab, mereka dapat menjadi inisiator program keluarga berencana. “Anak muda harus bisa menjadi inisiator gerakan keluarga berencana. Karena merekalah generasi penerus bangsa. Maka dari itu, mereka harus paham apa yang akan dilakukan ke depan,” jelasnya.

Rencana masa depan menjadi hal penting yang perlu disiapkan generasi muda. Apalagi berkaitan dengan pernikahan. Sebab, menikah bukan hanya perkara menjalani hidup berdua dengan pasangan. Tetapi, ada tanggung jawab besar yang harus dijalankan. “Satu kata bagi mereka yang akan berkeluarga, perlu dipikirkan. Jangan karena cinta sama cinta, lalu menikah tanpa memikirkan ke depan. Itu tidak cukup,” tuturnya.

Hal tersebut menjadi perhatian bersama. Oleh karenanya, Rosyidah berharap generasi muda dapat berperan aktif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Pihaknya juga sudah mempersiapkan wadah bagi generasi muda Lumajang.

Di antaranya, generasi berencana (GenRe), Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), Satuan Kaya Pramuka Keluarga Berencana (Saka Kencana), dan Forum Anak. “Mereka bisa memilih di antara itu,” pungkasnya.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca