Mobile_AP_Rectangle 1
RADARJEMBER.ID – Gerakan peduli lingkungan dengan memanfaatkan tekhnologi ramah lingkungan yang digeluti puluhan tahun berhasil mengerek nama Sucipto ke panggung nasional. Kemarin, dia berhasil meraih penghargaan Kalpataru. Untuk kategori perintis lingkungan.
Penghargaan ini sekaligus mengakhiri puasa penghargaan serupa dalam 20 tahun terakhir. Sebab, 20 tahun lalu, Gingsong yang kini telah tutup usia adalah sosok yang merebut penghargaan serupa.
Sucipto, warga Sumberwuluh Kecamatan Candipuro menerima penghargaan itu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan tersebut diberikan pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin.
Mobile_AP_Rectangle 2
Penghargaan bagi orang yang merintis, mengabdi, menyelamatkan serta membina perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut tidak bisa dianggap remeh. Sebab, hanya 10 orang seIndonesia yang akan menerima anugerah bergengsi skala nasional tersebut.
Memang untuk urusan melestarikan dan merawat lingkungan Sucipto merupakan sosok yang totalitas. Kurang lebih selama 30 tahun dia mengabdikan dirinya untuk merawat kelestarian serta keberlangsungan lingkungan hidup.Alumni sarjana teknik tersebut menginisiasi pembangkit tenaga listrik tenaga micro hydro untuk mengaliri listrik di daerahnya. Dengan memanfaatkan sumber mata air dia dapat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro (PLTMH) sendiri.
Bahkan dia bersama warga di daerahnya menginisiasi untuk melakukan penanaman pohon. Penanaman tersebut berfungsi untuk melindungi sumber mata air supaya tetap mengalir. Sucipto merupakan satusatunya pegiat lingkungan yang mewakili Jawa Timur untuk mendapatkan anugerah ini.
“ Sucipto sudah mendapat penghargaan itu kemarin,” ujar Yuli Haris Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lumajang.Yuli mengaku, penghargaan tersebut pantas diberikan kepada Sucipto. Selama ini dia berhasil menggerakkan masyarakat seka ligus menginspirasi kebutuhan energi bisa diciptakan. Dari memanfaatkan lingkungan sekitarnya tanpa merusak keseimbangan alam.
- Advertisement -
RADARJEMBER.ID – Gerakan peduli lingkungan dengan memanfaatkan tekhnologi ramah lingkungan yang digeluti puluhan tahun berhasil mengerek nama Sucipto ke panggung nasional. Kemarin, dia berhasil meraih penghargaan Kalpataru. Untuk kategori perintis lingkungan.
Penghargaan ini sekaligus mengakhiri puasa penghargaan serupa dalam 20 tahun terakhir. Sebab, 20 tahun lalu, Gingsong yang kini telah tutup usia adalah sosok yang merebut penghargaan serupa.
Sucipto, warga Sumberwuluh Kecamatan Candipuro menerima penghargaan itu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan tersebut diberikan pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin.
Penghargaan bagi orang yang merintis, mengabdi, menyelamatkan serta membina perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut tidak bisa dianggap remeh. Sebab, hanya 10 orang seIndonesia yang akan menerima anugerah bergengsi skala nasional tersebut.
Memang untuk urusan melestarikan dan merawat lingkungan Sucipto merupakan sosok yang totalitas. Kurang lebih selama 30 tahun dia mengabdikan dirinya untuk merawat kelestarian serta keberlangsungan lingkungan hidup.Alumni sarjana teknik tersebut menginisiasi pembangkit tenaga listrik tenaga micro hydro untuk mengaliri listrik di daerahnya. Dengan memanfaatkan sumber mata air dia dapat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro (PLTMH) sendiri.
Bahkan dia bersama warga di daerahnya menginisiasi untuk melakukan penanaman pohon. Penanaman tersebut berfungsi untuk melindungi sumber mata air supaya tetap mengalir. Sucipto merupakan satusatunya pegiat lingkungan yang mewakili Jawa Timur untuk mendapatkan anugerah ini.
“ Sucipto sudah mendapat penghargaan itu kemarin,” ujar Yuli Haris Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lumajang.Yuli mengaku, penghargaan tersebut pantas diberikan kepada Sucipto. Selama ini dia berhasil menggerakkan masyarakat seka ligus menginspirasi kebutuhan energi bisa diciptakan. Dari memanfaatkan lingkungan sekitarnya tanpa merusak keseimbangan alam.
RADARJEMBER.ID – Gerakan peduli lingkungan dengan memanfaatkan tekhnologi ramah lingkungan yang digeluti puluhan tahun berhasil mengerek nama Sucipto ke panggung nasional. Kemarin, dia berhasil meraih penghargaan Kalpataru. Untuk kategori perintis lingkungan.
Penghargaan ini sekaligus mengakhiri puasa penghargaan serupa dalam 20 tahun terakhir. Sebab, 20 tahun lalu, Gingsong yang kini telah tutup usia adalah sosok yang merebut penghargaan serupa.
Sucipto, warga Sumberwuluh Kecamatan Candipuro menerima penghargaan itu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan tersebut diberikan pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin.
Penghargaan bagi orang yang merintis, mengabdi, menyelamatkan serta membina perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut tidak bisa dianggap remeh. Sebab, hanya 10 orang seIndonesia yang akan menerima anugerah bergengsi skala nasional tersebut.
Memang untuk urusan melestarikan dan merawat lingkungan Sucipto merupakan sosok yang totalitas. Kurang lebih selama 30 tahun dia mengabdikan dirinya untuk merawat kelestarian serta keberlangsungan lingkungan hidup.Alumni sarjana teknik tersebut menginisiasi pembangkit tenaga listrik tenaga micro hydro untuk mengaliri listrik di daerahnya. Dengan memanfaatkan sumber mata air dia dapat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro (PLTMH) sendiri.
Bahkan dia bersama warga di daerahnya menginisiasi untuk melakukan penanaman pohon. Penanaman tersebut berfungsi untuk melindungi sumber mata air supaya tetap mengalir. Sucipto merupakan satusatunya pegiat lingkungan yang mewakili Jawa Timur untuk mendapatkan anugerah ini.
“ Sucipto sudah mendapat penghargaan itu kemarin,” ujar Yuli Haris Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lumajang.Yuli mengaku, penghargaan tersebut pantas diberikan kepada Sucipto. Selama ini dia berhasil menggerakkan masyarakat seka ligus menginspirasi kebutuhan energi bisa diciptakan. Dari memanfaatkan lingkungan sekitarnya tanpa merusak keseimbangan alam.