22.9 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Tebing Longsor, Jembatan Gantung Geladak Perak Lumajang Ditutup

Pengendara Bisa Melintas Lewat Jalur Curahkobokan

Mobile_AP_Rectangle 1

SUMBERWULUH, Radar Semeru – Jembatan gantung Geladak Perak penghubung Candipuro–Pronojiwo ditutup. Pasalnya, tebing sisi selatan jembatan gantung longsor, kemarin. Tak hanya longsor, sejumlah pohon juga tumbang dan menutup Jalur Piket Nol. Karenanya, masyarakat tidak bisa melintas di jalur tersebut untuk sementara waktu.

BACA JUGA : Tiga Rumah Warga Silo Jember Tertimpa Pohon, Satu Tertimbun Longsor

Ketua Satuan Keamanan Desa Sumberwuluh Budi Hartono mengungkapkan, peristiwa longsor dan pohon tumbang itu terjadi tengah malam. Pagi harinya, dia bersama warga yang bertugas di jembatan gantung langsung melakukan penanganan. Pohon yang menutup jalan sudah dipindahkan. Sementara, tanah dan bebatuan akibat longsoran tebing sudah dibersihkan.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Sejak jembatan dibuka, masyarakat banyak yang melintas melalui jembatan gantung. SKD dan relawan juga tetap siaga di sekitar jembatan. Tetapi, karena ada kejadian seperti ini, jembatan gantung ditutup sementara waktu,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Candipuro Abdul Azis menyebut, tebing yang longsor itu terjadi tiga kali. Yakni sekitar pukul 00.30, 07.00, dan 10.00. Meski demikian, tidak ada korban dalam peristiwa itu. Namun, material longsor menimpa pagar pembatas, sehingga pagar rusak.

Memang tebing sisi selatan jembatan belum stabil. Sebab, beberapa kali tebing itu longsor. Seperti halnya saat terjadi gempa di Lumajang, Sabtu (7/5) lalu. Terhitung sejak pembangunan Geladak Perak, sisi tebing bawah dekat jembatan sudah dibangun penahan. Namun, di bagian tengah dan atasnya masih bebatuan dan tanah.

“Tinggi tebing sekitar 25 meter. Nah, yang longsor itu di titik tengah dan atas. Karena titik itu tidak ada penguat atau penahannya. Makanya, penutupan jembatan ini dilakukan agar petugas bisa melakukan penanganan penguatan tebing,” jelasnya.

Azis belum bisa memastikan penutupan jembatan untuk berapa lama. Namun, pihaknya berharap penguatan tebing bisa selesai dalam sepekan. Agar masyarakat bisa melintas kembali.

Sebagai informasi, petugas sudah memasang barrier di pertigaan patung salak, Sumberwuluh. Masyarakat yang hendak ke Pronojiwo atau Malang bisa melintas di jalur alternatif Curahkobokan. Meski demikian, masyarakat juga harus tetap berhati-hati.

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

SUMBERWULUH, Radar Semeru – Jembatan gantung Geladak Perak penghubung Candipuro–Pronojiwo ditutup. Pasalnya, tebing sisi selatan jembatan gantung longsor, kemarin. Tak hanya longsor, sejumlah pohon juga tumbang dan menutup Jalur Piket Nol. Karenanya, masyarakat tidak bisa melintas di jalur tersebut untuk sementara waktu.

BACA JUGA : Tiga Rumah Warga Silo Jember Tertimpa Pohon, Satu Tertimbun Longsor

Ketua Satuan Keamanan Desa Sumberwuluh Budi Hartono mengungkapkan, peristiwa longsor dan pohon tumbang itu terjadi tengah malam. Pagi harinya, dia bersama warga yang bertugas di jembatan gantung langsung melakukan penanganan. Pohon yang menutup jalan sudah dipindahkan. Sementara, tanah dan bebatuan akibat longsoran tebing sudah dibersihkan.

“Sejak jembatan dibuka, masyarakat banyak yang melintas melalui jembatan gantung. SKD dan relawan juga tetap siaga di sekitar jembatan. Tetapi, karena ada kejadian seperti ini, jembatan gantung ditutup sementara waktu,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Candipuro Abdul Azis menyebut, tebing yang longsor itu terjadi tiga kali. Yakni sekitar pukul 00.30, 07.00, dan 10.00. Meski demikian, tidak ada korban dalam peristiwa itu. Namun, material longsor menimpa pagar pembatas, sehingga pagar rusak.

Memang tebing sisi selatan jembatan belum stabil. Sebab, beberapa kali tebing itu longsor. Seperti halnya saat terjadi gempa di Lumajang, Sabtu (7/5) lalu. Terhitung sejak pembangunan Geladak Perak, sisi tebing bawah dekat jembatan sudah dibangun penahan. Namun, di bagian tengah dan atasnya masih bebatuan dan tanah.

“Tinggi tebing sekitar 25 meter. Nah, yang longsor itu di titik tengah dan atas. Karena titik itu tidak ada penguat atau penahannya. Makanya, penutupan jembatan ini dilakukan agar petugas bisa melakukan penanganan penguatan tebing,” jelasnya.

Azis belum bisa memastikan penutupan jembatan untuk berapa lama. Namun, pihaknya berharap penguatan tebing bisa selesai dalam sepekan. Agar masyarakat bisa melintas kembali.

Sebagai informasi, petugas sudah memasang barrier di pertigaan patung salak, Sumberwuluh. Masyarakat yang hendak ke Pronojiwo atau Malang bisa melintas di jalur alternatif Curahkobokan. Meski demikian, masyarakat juga harus tetap berhati-hati.

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

SUMBERWULUH, Radar Semeru – Jembatan gantung Geladak Perak penghubung Candipuro–Pronojiwo ditutup. Pasalnya, tebing sisi selatan jembatan gantung longsor, kemarin. Tak hanya longsor, sejumlah pohon juga tumbang dan menutup Jalur Piket Nol. Karenanya, masyarakat tidak bisa melintas di jalur tersebut untuk sementara waktu.

BACA JUGA : Tiga Rumah Warga Silo Jember Tertimpa Pohon, Satu Tertimbun Longsor

Ketua Satuan Keamanan Desa Sumberwuluh Budi Hartono mengungkapkan, peristiwa longsor dan pohon tumbang itu terjadi tengah malam. Pagi harinya, dia bersama warga yang bertugas di jembatan gantung langsung melakukan penanganan. Pohon yang menutup jalan sudah dipindahkan. Sementara, tanah dan bebatuan akibat longsoran tebing sudah dibersihkan.

“Sejak jembatan dibuka, masyarakat banyak yang melintas melalui jembatan gantung. SKD dan relawan juga tetap siaga di sekitar jembatan. Tetapi, karena ada kejadian seperti ini, jembatan gantung ditutup sementara waktu,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Candipuro Abdul Azis menyebut, tebing yang longsor itu terjadi tiga kali. Yakni sekitar pukul 00.30, 07.00, dan 10.00. Meski demikian, tidak ada korban dalam peristiwa itu. Namun, material longsor menimpa pagar pembatas, sehingga pagar rusak.

Memang tebing sisi selatan jembatan belum stabil. Sebab, beberapa kali tebing itu longsor. Seperti halnya saat terjadi gempa di Lumajang, Sabtu (7/5) lalu. Terhitung sejak pembangunan Geladak Perak, sisi tebing bawah dekat jembatan sudah dibangun penahan. Namun, di bagian tengah dan atasnya masih bebatuan dan tanah.

“Tinggi tebing sekitar 25 meter. Nah, yang longsor itu di titik tengah dan atas. Karena titik itu tidak ada penguat atau penahannya. Makanya, penutupan jembatan ini dilakukan agar petugas bisa melakukan penanganan penguatan tebing,” jelasnya.

Azis belum bisa memastikan penutupan jembatan untuk berapa lama. Namun, pihaknya berharap penguatan tebing bisa selesai dalam sepekan. Agar masyarakat bisa melintas kembali.

Sebagai informasi, petugas sudah memasang barrier di pertigaan patung salak, Sumberwuluh. Masyarakat yang hendak ke Pronojiwo atau Malang bisa melintas di jalur alternatif Curahkobokan. Meski demikian, masyarakat juga harus tetap berhati-hati.

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca