26.8 C
Jember
Sunday, 2 April 2023

Warga Mengungsi Secara Berkelompok

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Dampak gempa bumi itu menimpa sebelas kecamatan di Lumajang. Paling parah ada di Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Pronojiwo. Sebagian warga yang rumahnya rusak parah terpaksa melakukan pengungsian. Mereka mengungsi secara berkelompok di dekat rumahnya.

Diakui, lokasi pengungsian dipusatkan di kantor desa. Beberapa warga yang tinggal cukup jauh dari kantor desa memilih mengungsi secara mandiri. Mereka membuat tenda dari terpal di jalan dekat rumah. Sebab, rumah yang mereka miliki tidak bisa untuk ditempati karena mengalami retak-retak.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, langkah pertama yang dilakukan adalah memenuhi kebutuhan mendesak warga. Seperti makanan dan minuman. Setelah itu melakukan identifikasi rumah yang layak dan tidak. Tujuannya untuk mengantisipasi warga yang masih nekat menempati rumah yang mengalami kerusakan cukup parah.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Kami sudah menyediakan pengungsian di kantor desa. Beberapa warga yang tinggal jauh dari kantor desa memang mengungsi di rumah saudara atau tetangga rumahnya yang dekat. Beberapa kebutuhan mendesak seperti air dan makanan kami berikan. Untuk berapa jumlahnya rumah yang rusak masih belum final,” jelasnya

Selain identifikasi untuk menyelematkan warga, identifikasi tersebut dilakukan untuk mengetahui rumah warga yang perlu dibangun ulang atau rumah yang hanya perlu dilakukan pembenahan. Sebab, saat ini terus dilakukan koordinasi supaya penanganan tersebut segera diberikan pada warga terdampak.

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menjelaskan, seluruh bantuan terus berdatangan. Bahkan beberapa dapur umum telah didirikan di lokasi terdampak yang cukup parah. Baik di Desa Kaliuling Kecamatan Tempursari maupun Desa Sidomulyo dan Desa/Kecamatan Pronojiwo.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Dampak gempa bumi itu menimpa sebelas kecamatan di Lumajang. Paling parah ada di Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Pronojiwo. Sebagian warga yang rumahnya rusak parah terpaksa melakukan pengungsian. Mereka mengungsi secara berkelompok di dekat rumahnya.

Diakui, lokasi pengungsian dipusatkan di kantor desa. Beberapa warga yang tinggal cukup jauh dari kantor desa memilih mengungsi secara mandiri. Mereka membuat tenda dari terpal di jalan dekat rumah. Sebab, rumah yang mereka miliki tidak bisa untuk ditempati karena mengalami retak-retak.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, langkah pertama yang dilakukan adalah memenuhi kebutuhan mendesak warga. Seperti makanan dan minuman. Setelah itu melakukan identifikasi rumah yang layak dan tidak. Tujuannya untuk mengantisipasi warga yang masih nekat menempati rumah yang mengalami kerusakan cukup parah.

“Kami sudah menyediakan pengungsian di kantor desa. Beberapa warga yang tinggal jauh dari kantor desa memang mengungsi di rumah saudara atau tetangga rumahnya yang dekat. Beberapa kebutuhan mendesak seperti air dan makanan kami berikan. Untuk berapa jumlahnya rumah yang rusak masih belum final,” jelasnya

Selain identifikasi untuk menyelematkan warga, identifikasi tersebut dilakukan untuk mengetahui rumah warga yang perlu dibangun ulang atau rumah yang hanya perlu dilakukan pembenahan. Sebab, saat ini terus dilakukan koordinasi supaya penanganan tersebut segera diberikan pada warga terdampak.

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menjelaskan, seluruh bantuan terus berdatangan. Bahkan beberapa dapur umum telah didirikan di lokasi terdampak yang cukup parah. Baik di Desa Kaliuling Kecamatan Tempursari maupun Desa Sidomulyo dan Desa/Kecamatan Pronojiwo.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Dampak gempa bumi itu menimpa sebelas kecamatan di Lumajang. Paling parah ada di Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Pronojiwo. Sebagian warga yang rumahnya rusak parah terpaksa melakukan pengungsian. Mereka mengungsi secara berkelompok di dekat rumahnya.

Diakui, lokasi pengungsian dipusatkan di kantor desa. Beberapa warga yang tinggal cukup jauh dari kantor desa memilih mengungsi secara mandiri. Mereka membuat tenda dari terpal di jalan dekat rumah. Sebab, rumah yang mereka miliki tidak bisa untuk ditempati karena mengalami retak-retak.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, langkah pertama yang dilakukan adalah memenuhi kebutuhan mendesak warga. Seperti makanan dan minuman. Setelah itu melakukan identifikasi rumah yang layak dan tidak. Tujuannya untuk mengantisipasi warga yang masih nekat menempati rumah yang mengalami kerusakan cukup parah.

“Kami sudah menyediakan pengungsian di kantor desa. Beberapa warga yang tinggal jauh dari kantor desa memang mengungsi di rumah saudara atau tetangga rumahnya yang dekat. Beberapa kebutuhan mendesak seperti air dan makanan kami berikan. Untuk berapa jumlahnya rumah yang rusak masih belum final,” jelasnya

Selain identifikasi untuk menyelematkan warga, identifikasi tersebut dilakukan untuk mengetahui rumah warga yang perlu dibangun ulang atau rumah yang hanya perlu dilakukan pembenahan. Sebab, saat ini terus dilakukan koordinasi supaya penanganan tersebut segera diberikan pada warga terdampak.

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menjelaskan, seluruh bantuan terus berdatangan. Bahkan beberapa dapur umum telah didirikan di lokasi terdampak yang cukup parah. Baik di Desa Kaliuling Kecamatan Tempursari maupun Desa Sidomulyo dan Desa/Kecamatan Pronojiwo.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca