32 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Sampah Tersangkut di Jembatan dan Bronjong

Belum Ada Pembersihan Sampah, Jembatan Rawan Ambrol

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Hingga kini, belum ada kejelasan proses evakuasi bangkai jembatan Gesang-Sememu. Arus Sungai Mujur yang ada di bawah jembatan memang tak lagi deras seperti saat banjir datang. Namun, sampah yang terbawa aliran tersangkut di bangkai jembatan. Praktis, jembatan dipenuhi bermacam-macam sampah.

Tumpukan sampah tersebut terdiri atas sampah alam seperti ranting, daun, dan batang pohon hingga sampah kain, plastik,serta bungkus makanan.Sejak debit air turun, warga belum membersihkan. “Iya, kami belummembersihkan,” ucap Yoyok, warga setempat.

Dia mengatakan,tidak adanya kejelasan pembangunan jembatan menyebabkan sampah dibiarkan. Padahal, jika tidak segera dilakukan penanganan, volume sampah terus bertambah. Selain menyebabkan bau tidak sedap, tumpukan sampah juga menghambat aliran sungai. “Banyak tersangkut. Jadinya (aliran sungai,Red) semakin kecil,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia menambahkan, ketika kawasan hulu sungai hujan, alirannya menjadi deras. Sampah yang terbawa juga semakin banyak. Meski sampah yang tersangkut terbawa arus ke hilir, sampah baru menumpuk lagi di bangkai jembatan. “Sampah sebelumnya hilang, ganti sampah baru lagi,” tambahnya.

Meski demikian, warga tidak bisa berbuat banyak. Ketakutan runtuh susulan menyebabkan mereka mengurungkan niat membersihkan sampah. “Sebenarnya kami ingin membersihkan. Tetapi, karena takut ada runtuhan susulan, ya kami biarkan dulu,” tuturnya.

Pantauan Jawa Pos Radar Semeru, tumpukan sampah tidak hanya terjadi di bangkai jembatan. Namun, beberapa titik bronjong yang rusak diterjang banjir besar juga dipenuhi sampah. “Bronjong sungai juga rusak karena banjir. Jadi, sampahnya nyangkutbanyak di sana,” pungkasnya.

Jurnalis: mg2

Fotografer: Muhammad Sidikin Ali

Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Hingga kini, belum ada kejelasan proses evakuasi bangkai jembatan Gesang-Sememu. Arus Sungai Mujur yang ada di bawah jembatan memang tak lagi deras seperti saat banjir datang. Namun, sampah yang terbawa aliran tersangkut di bangkai jembatan. Praktis, jembatan dipenuhi bermacam-macam sampah.

Tumpukan sampah tersebut terdiri atas sampah alam seperti ranting, daun, dan batang pohon hingga sampah kain, plastik,serta bungkus makanan.Sejak debit air turun, warga belum membersihkan. “Iya, kami belummembersihkan,” ucap Yoyok, warga setempat.

Dia mengatakan,tidak adanya kejelasan pembangunan jembatan menyebabkan sampah dibiarkan. Padahal, jika tidak segera dilakukan penanganan, volume sampah terus bertambah. Selain menyebabkan bau tidak sedap, tumpukan sampah juga menghambat aliran sungai. “Banyak tersangkut. Jadinya (aliran sungai,Red) semakin kecil,” katanya.

Dia menambahkan, ketika kawasan hulu sungai hujan, alirannya menjadi deras. Sampah yang terbawa juga semakin banyak. Meski sampah yang tersangkut terbawa arus ke hilir, sampah baru menumpuk lagi di bangkai jembatan. “Sampah sebelumnya hilang, ganti sampah baru lagi,” tambahnya.

Meski demikian, warga tidak bisa berbuat banyak. Ketakutan runtuh susulan menyebabkan mereka mengurungkan niat membersihkan sampah. “Sebenarnya kami ingin membersihkan. Tetapi, karena takut ada runtuhan susulan, ya kami biarkan dulu,” tuturnya.

Pantauan Jawa Pos Radar Semeru, tumpukan sampah tidak hanya terjadi di bangkai jembatan. Namun, beberapa titik bronjong yang rusak diterjang banjir besar juga dipenuhi sampah. “Bronjong sungai juga rusak karena banjir. Jadi, sampahnya nyangkutbanyak di sana,” pungkasnya.

Jurnalis: mg2

Fotografer: Muhammad Sidikin Ali

Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Hingga kini, belum ada kejelasan proses evakuasi bangkai jembatan Gesang-Sememu. Arus Sungai Mujur yang ada di bawah jembatan memang tak lagi deras seperti saat banjir datang. Namun, sampah yang terbawa aliran tersangkut di bangkai jembatan. Praktis, jembatan dipenuhi bermacam-macam sampah.

Tumpukan sampah tersebut terdiri atas sampah alam seperti ranting, daun, dan batang pohon hingga sampah kain, plastik,serta bungkus makanan.Sejak debit air turun, warga belum membersihkan. “Iya, kami belummembersihkan,” ucap Yoyok, warga setempat.

Dia mengatakan,tidak adanya kejelasan pembangunan jembatan menyebabkan sampah dibiarkan. Padahal, jika tidak segera dilakukan penanganan, volume sampah terus bertambah. Selain menyebabkan bau tidak sedap, tumpukan sampah juga menghambat aliran sungai. “Banyak tersangkut. Jadinya (aliran sungai,Red) semakin kecil,” katanya.

Dia menambahkan, ketika kawasan hulu sungai hujan, alirannya menjadi deras. Sampah yang terbawa juga semakin banyak. Meski sampah yang tersangkut terbawa arus ke hilir, sampah baru menumpuk lagi di bangkai jembatan. “Sampah sebelumnya hilang, ganti sampah baru lagi,” tambahnya.

Meski demikian, warga tidak bisa berbuat banyak. Ketakutan runtuh susulan menyebabkan mereka mengurungkan niat membersihkan sampah. “Sebenarnya kami ingin membersihkan. Tetapi, karena takut ada runtuhan susulan, ya kami biarkan dulu,” tuturnya.

Pantauan Jawa Pos Radar Semeru, tumpukan sampah tidak hanya terjadi di bangkai jembatan. Namun, beberapa titik bronjong yang rusak diterjang banjir besar juga dipenuhi sampah. “Bronjong sungai juga rusak karena banjir. Jadi, sampahnya nyangkutbanyak di sana,” pungkasnya.

Jurnalis: mg2

Fotografer: Muhammad Sidikin Ali

Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca