29.4 C
Jember
Saturday, 1 April 2023

Alat Seismograf Tersambar Petir, Getaran Banjir Lahar Tak Terdeteksi

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Belakangan, cuaca di Lumajang kurang bersahabat. Intensitas hujan yang tinggi terus mengguyur. Terutama di sekitar kawasan Gunung Semeru. Bahkan, cuaca ini juga diwarnai petir dan guntur. Akibatnya, alat pemantau aktivitas Gunung Semeru, seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru, tersambar petir, kemarin.

Salah satu petugas pos pantau, Liswanto, membenarkan hal tersebut. Akibatnya, alat tersebut mati dan tidak bisa dioperasikan sementara. Karenanya, penyampaian informasi getaran banjir lahar dingin mengalami gangguan. Relawan dan masyarakat sempat khawatir. Sebab, mereka tidak mengetahui informasi terbaru mengenai lahar dingin.

“Pukul 12.01, (seismograf, Red) terkena petir. Kami langsung membenahi dan sudah dioperasikan kembali,” kata Liswanto. Meski demikian, relawan dan masyarakat masih bisa saling bertukar informasi melalui sosial media dan radio pemancar atau HT.

Mobile_AP_Rectangle 2

Informasi yang berhasil dihimpun, pengamatan klimatologi menunjukkan cuaca mendung hingga hujan. Angin lemah ke arah utara, timur laut, dan timur. Sedangkan suhu udara sekitar 22–24 derajat Celcius. Tidak hanya itu, cuaca ini juga dibarengi dengan lahar dingin yang mengalir di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Semeru.

Tidak hanya itu, banjir lahar dingin juga menyebabkan salah satu armada pengangkut pasir terjebak lahar dingin di Desa Bagu, Pasirian. Warga yang berada di lokasi kejadian bergotong royong menyelamatkan kendaraan yang terguling dan hampir terseret banjir lahar dingin tersebut.

 

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Belakangan, cuaca di Lumajang kurang bersahabat. Intensitas hujan yang tinggi terus mengguyur. Terutama di sekitar kawasan Gunung Semeru. Bahkan, cuaca ini juga diwarnai petir dan guntur. Akibatnya, alat pemantau aktivitas Gunung Semeru, seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru, tersambar petir, kemarin.

Salah satu petugas pos pantau, Liswanto, membenarkan hal tersebut. Akibatnya, alat tersebut mati dan tidak bisa dioperasikan sementara. Karenanya, penyampaian informasi getaran banjir lahar dingin mengalami gangguan. Relawan dan masyarakat sempat khawatir. Sebab, mereka tidak mengetahui informasi terbaru mengenai lahar dingin.

“Pukul 12.01, (seismograf, Red) terkena petir. Kami langsung membenahi dan sudah dioperasikan kembali,” kata Liswanto. Meski demikian, relawan dan masyarakat masih bisa saling bertukar informasi melalui sosial media dan radio pemancar atau HT.

Informasi yang berhasil dihimpun, pengamatan klimatologi menunjukkan cuaca mendung hingga hujan. Angin lemah ke arah utara, timur laut, dan timur. Sedangkan suhu udara sekitar 22–24 derajat Celcius. Tidak hanya itu, cuaca ini juga dibarengi dengan lahar dingin yang mengalir di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Semeru.

Tidak hanya itu, banjir lahar dingin juga menyebabkan salah satu armada pengangkut pasir terjebak lahar dingin di Desa Bagu, Pasirian. Warga yang berada di lokasi kejadian bergotong royong menyelamatkan kendaraan yang terguling dan hampir terseret banjir lahar dingin tersebut.

 

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Belakangan, cuaca di Lumajang kurang bersahabat. Intensitas hujan yang tinggi terus mengguyur. Terutama di sekitar kawasan Gunung Semeru. Bahkan, cuaca ini juga diwarnai petir dan guntur. Akibatnya, alat pemantau aktivitas Gunung Semeru, seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru, tersambar petir, kemarin.

Salah satu petugas pos pantau, Liswanto, membenarkan hal tersebut. Akibatnya, alat tersebut mati dan tidak bisa dioperasikan sementara. Karenanya, penyampaian informasi getaran banjir lahar dingin mengalami gangguan. Relawan dan masyarakat sempat khawatir. Sebab, mereka tidak mengetahui informasi terbaru mengenai lahar dingin.

“Pukul 12.01, (seismograf, Red) terkena petir. Kami langsung membenahi dan sudah dioperasikan kembali,” kata Liswanto. Meski demikian, relawan dan masyarakat masih bisa saling bertukar informasi melalui sosial media dan radio pemancar atau HT.

Informasi yang berhasil dihimpun, pengamatan klimatologi menunjukkan cuaca mendung hingga hujan. Angin lemah ke arah utara, timur laut, dan timur. Sedangkan suhu udara sekitar 22–24 derajat Celcius. Tidak hanya itu, cuaca ini juga dibarengi dengan lahar dingin yang mengalir di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Semeru.

Tidak hanya itu, banjir lahar dingin juga menyebabkan salah satu armada pengangkut pasir terjebak lahar dingin di Desa Bagu, Pasirian. Warga yang berada di lokasi kejadian bergotong royong menyelamatkan kendaraan yang terguling dan hampir terseret banjir lahar dingin tersebut.

 

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca