23.8 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Bangun 63 Hunian Sementara

Masih Cari Formula Pembangunan

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pembangunan hunian sementara (huntara) oleh Pemkab Lumajang mulai terealisasi. Sebanyak seratus rumah rusak berat yang didata, ada 63 rumah yang berkenan dibangunkan huntara. Bangunan tersebut merupakan bantuan masyarakat yang dibelanjakan dalam bentuk material oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lumajang.

Joko Sambang, Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi (KRR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengatakan, pengerjaan huntara sudah dimulai sejak Jumat (7/5). “Pengerjaan dimulai Jumat sore. Kami membaginya menjadi beberapa tim,” katanya.

Joko menjelaskan, tim tersebut terdiri atas Yon Zipur, Kodim Lumajang, BPBD, dan Banser. “Ini untuk memudahkan dalam pembangunan. Sebab, setiap hunian terdiri atas satu paket material. Sehingga nanti, para tukang dari masing-masing tim hanya merakitnya. Sedangkan pemotongan dan lainnya sudah dilakukan di awal,” jelasnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia mengungkapkan, target seratus rumah yang mendapat huntara. Namun, setelah dilakukan pendataan, hanya 63 rumah yang bersedia dibangun. “Kami mendata seratus rumah rusak berat. Kami data lagi, dan 63 di antaranya bersedia dibangunkan huntara. Sehingga ada 61 huntara dari Pemkab Lumajang dan 2 dari Kementerian ESDM,” ungkapnya.

Dia menuturkan, bantuan huntara tersebut berasal dari bantuan masyarakat yang dihimpun melalui Baznas Lumajang. “Hasil donasi dalam bentuk uang dari masyarakat dibelanjakan material huntara sesuai rencana anggaran pelaksanaan atau RAP yang sudah dibahas sebelumnya. Hingga hari ini (kemarin, Red), sudah ada sebelas huntara yang berdiri,” tuturnya.

Meski belum maksimal dalam pembangunan, pihaknya berusaha menyelesaikan huntara secepatnya. “Kami masih mencari formula agar huntara cepat terbangun. Karena memang masih awal, jadi belum maksimal dalam pembangunannya,” tambahnya.

Dia berharap, huntara tersebut dapat memberikan masyarakat tempat tinggal sebelum menerima bantuan rumah tahan gempa (RTG). “Sesuai imbauan dari bupati, rumah yang rusak berat akan dibangun RTG dari pemerintah. Selama waktu menunggu tersebut, huntara dapat terbangun. Agar masyarakat memiliki hunian. Meski tidak sama persis dengan rumah mereka, harapannya masyarakat dapat terlindungi dari panas dan hujan. Sehingga tetap bisa beraktivitas dan istirahat dengan layak,” harapnya.

Jurnalis: mg2
Fotografer: Istimewa
Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pembangunan hunian sementara (huntara) oleh Pemkab Lumajang mulai terealisasi. Sebanyak seratus rumah rusak berat yang didata, ada 63 rumah yang berkenan dibangunkan huntara. Bangunan tersebut merupakan bantuan masyarakat yang dibelanjakan dalam bentuk material oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lumajang.

Joko Sambang, Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi (KRR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengatakan, pengerjaan huntara sudah dimulai sejak Jumat (7/5). “Pengerjaan dimulai Jumat sore. Kami membaginya menjadi beberapa tim,” katanya.

Joko menjelaskan, tim tersebut terdiri atas Yon Zipur, Kodim Lumajang, BPBD, dan Banser. “Ini untuk memudahkan dalam pembangunan. Sebab, setiap hunian terdiri atas satu paket material. Sehingga nanti, para tukang dari masing-masing tim hanya merakitnya. Sedangkan pemotongan dan lainnya sudah dilakukan di awal,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, target seratus rumah yang mendapat huntara. Namun, setelah dilakukan pendataan, hanya 63 rumah yang bersedia dibangun. “Kami mendata seratus rumah rusak berat. Kami data lagi, dan 63 di antaranya bersedia dibangunkan huntara. Sehingga ada 61 huntara dari Pemkab Lumajang dan 2 dari Kementerian ESDM,” ungkapnya.

Dia menuturkan, bantuan huntara tersebut berasal dari bantuan masyarakat yang dihimpun melalui Baznas Lumajang. “Hasil donasi dalam bentuk uang dari masyarakat dibelanjakan material huntara sesuai rencana anggaran pelaksanaan atau RAP yang sudah dibahas sebelumnya. Hingga hari ini (kemarin, Red), sudah ada sebelas huntara yang berdiri,” tuturnya.

Meski belum maksimal dalam pembangunan, pihaknya berusaha menyelesaikan huntara secepatnya. “Kami masih mencari formula agar huntara cepat terbangun. Karena memang masih awal, jadi belum maksimal dalam pembangunannya,” tambahnya.

Dia berharap, huntara tersebut dapat memberikan masyarakat tempat tinggal sebelum menerima bantuan rumah tahan gempa (RTG). “Sesuai imbauan dari bupati, rumah yang rusak berat akan dibangun RTG dari pemerintah. Selama waktu menunggu tersebut, huntara dapat terbangun. Agar masyarakat memiliki hunian. Meski tidak sama persis dengan rumah mereka, harapannya masyarakat dapat terlindungi dari panas dan hujan. Sehingga tetap bisa beraktivitas dan istirahat dengan layak,” harapnya.

Jurnalis: mg2
Fotografer: Istimewa
Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pembangunan hunian sementara (huntara) oleh Pemkab Lumajang mulai terealisasi. Sebanyak seratus rumah rusak berat yang didata, ada 63 rumah yang berkenan dibangunkan huntara. Bangunan tersebut merupakan bantuan masyarakat yang dibelanjakan dalam bentuk material oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lumajang.

Joko Sambang, Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi (KRR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengatakan, pengerjaan huntara sudah dimulai sejak Jumat (7/5). “Pengerjaan dimulai Jumat sore. Kami membaginya menjadi beberapa tim,” katanya.

Joko menjelaskan, tim tersebut terdiri atas Yon Zipur, Kodim Lumajang, BPBD, dan Banser. “Ini untuk memudahkan dalam pembangunan. Sebab, setiap hunian terdiri atas satu paket material. Sehingga nanti, para tukang dari masing-masing tim hanya merakitnya. Sedangkan pemotongan dan lainnya sudah dilakukan di awal,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, target seratus rumah yang mendapat huntara. Namun, setelah dilakukan pendataan, hanya 63 rumah yang bersedia dibangun. “Kami mendata seratus rumah rusak berat. Kami data lagi, dan 63 di antaranya bersedia dibangunkan huntara. Sehingga ada 61 huntara dari Pemkab Lumajang dan 2 dari Kementerian ESDM,” ungkapnya.

Dia menuturkan, bantuan huntara tersebut berasal dari bantuan masyarakat yang dihimpun melalui Baznas Lumajang. “Hasil donasi dalam bentuk uang dari masyarakat dibelanjakan material huntara sesuai rencana anggaran pelaksanaan atau RAP yang sudah dibahas sebelumnya. Hingga hari ini (kemarin, Red), sudah ada sebelas huntara yang berdiri,” tuturnya.

Meski belum maksimal dalam pembangunan, pihaknya berusaha menyelesaikan huntara secepatnya. “Kami masih mencari formula agar huntara cepat terbangun. Karena memang masih awal, jadi belum maksimal dalam pembangunannya,” tambahnya.

Dia berharap, huntara tersebut dapat memberikan masyarakat tempat tinggal sebelum menerima bantuan rumah tahan gempa (RTG). “Sesuai imbauan dari bupati, rumah yang rusak berat akan dibangun RTG dari pemerintah. Selama waktu menunggu tersebut, huntara dapat terbangun. Agar masyarakat memiliki hunian. Meski tidak sama persis dengan rumah mereka, harapannya masyarakat dapat terlindungi dari panas dan hujan. Sehingga tetap bisa beraktivitas dan istirahat dengan layak,” harapnya.

Jurnalis: mg2
Fotografer: Istimewa
Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca