LUMAJANG, RADARJEMBER.ID- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITB Widya Gama Lumajang, melakukan aksi demonstrasi di Gedung DPRD Lumajang, hari ini. Kedatangan mereka untuk menyampaikan keresahan persoalan negeri. Demonstrasi yang dimulai pukul 9.00 tersebut menuntut empat hal.
Korlap aksi M Dani Febri A mengatakan,aksi ini digelar sebagai bentuk penyampaian aspirasi ke DPR dan pemerintah pusat. Hal itu sebagai langkah menyikapi beberapa isu skala nasional. Sebab, isu-isu yang berkembang luas saat ini membuat gaduh dan mengguncang stabilitas nasional.
Berdasarkan kajian strategis yang telah dilakukan, ada empat poin yang dihasilkan. Empat poin itu disampaikan langsung perwakilan aksi di ruang rapat paripurna Gedung DPRD Lumajang. Empat poin tuntutan tersebut adalah:
Pertama, menuntut pemerintah konsisten terhadap pelaksanaan pemilu dan tidak membahas perpanjangan masa jabatan presiden. Kedua, mendesak pemerintah menurunkan harga kebutuhan pokok yang melambung dan mengintervensi distribusi pasar yang sehat.
Ketiga, mencopot Menteri Perdagangan yang gagal mengendalikan harga kebutuhan pokok dan tidak menyiapkan mekanisme perekonomian secara nasional. “Keempat mendesak presiden menurunkan harga BBM dan menstabilkan stok BBM bersubsidi,” tegasnya.
BACA JUGA: Waspada! Kompolotan Pencuri Sapi di Lumajang Gunakan Mata-Mata Warga Lokal
Tidak hanya itu, mahasiswa juga meminta agar DPRD menyetujui empat tuntutan tersebut. Hasil persetujuan dibuktikan dengan nota kesepahaman yang ditandatangi pimpinan DPRD. Namun, hanya dua pimpinan menandatangani nota kesepahaman itu. Ketua DPRD H Anang berhalangan hadir karena sakit. Sementara Wakil Ketua H Akhmat sedang mendampingi anaknya ke rumah sakit.
“Kami tandatangani (nota kesepahaman, Red). Apa yang menjadi tuntutan kawan-kawan mahasiswa langsung kami kirimkan melalui faksimile. Tidak perlu menunggu besok. Langsung hari ini,” ujar H Bukasan, Wakil Ketua DPRD Lumajang.
Nota kesepahaman langsung dikirim. Sekitar 10 menit, bukti faksimile itu ditunjukkan ke peserta aksi. Aksi berlangsung damai dan kondusif. Selanjutnya peserta aksi membubarkan diri sekira pukul 11.45. (*)
Reporter: Muhammad Sidkin Ali
Fotografer: Muhammad Sidkin Ali
Editor: Mahrus Sholih