24.5 C
Jember
Tuesday, 6 June 2023

LSM Abal-Abal Ancam Laporkan Kelompok Tani

Mobile_AP_Rectangle 1

Baru-baru ini, sebuah postingan akun M. Ali Ridho menggemparkan jagat maya. Dalam unggahannya, dia memposting  foto bersama salah satu kelompok tani yang merasa berada dibawah ancaman LSM. Mirisnya, yang bersangkutan memilki putra penyandang disabilitas yang tidak pernah mendapatkan bantuan hingga di usianya menginjak angka 30 tahun. Bahkan KTP anak kelompok tani itu tidak punya.

Informasi dalam postingan sebelumnya yang diunggah 13 jam yang lalu itu, selama beberapa hari berturut-turut salah satu kelompok tani yang berada di Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, diduga  diancam akan dilaporkan ke Kejaksaan. Dengan dalih telah merugikan uang negara. Sebab, kelompk tani tersebut telah mendapat Alsintan atau alat dan mesin pertanian.

Tak heran, postingan yang diunggah langsung dibanjiri komentar warganet. Ada yang berkomentar jika pihak LSM hanya abal-abal. Padahal menurut akun Maz Pri, petani pada zaman sekarang  terbilang susah.

Mobile_AP_Rectangle 2

“LSM-LSM an iku, bantuen petani sakno. Tani zaman sak iki susah. Saya petani. #savepetani,” tulis akun Maz Pri. Warganet yang melihat postingan tersebut, ikut-ikutan berkomentar. Ada yang berkomentar nyinyir  ada juga yang memberikan masukan. “Ada kalanya perlu presure agar bisa berubah. Dan jangan hanya pada poktannya saja tapi juga oknum-oknum di dinas juga. Budayanya sudah mendarah daging,” komentar Wasis Priantono sambil menggunakan emoticon sedih.

Banyak warganet yang masih peduli dengan nasib salah satu kelompok tani yang diduga diancam itu. Dengan meminta untuk segera mengusut, persoalan tersebut. Selain itu, akun Ainul Yaqin dalam komentarnya langsung mencolek  Facebook Dispendukcapil Lumajang. (mg3/fid)

 

- Advertisement -

Baru-baru ini, sebuah postingan akun M. Ali Ridho menggemparkan jagat maya. Dalam unggahannya, dia memposting  foto bersama salah satu kelompok tani yang merasa berada dibawah ancaman LSM. Mirisnya, yang bersangkutan memilki putra penyandang disabilitas yang tidak pernah mendapatkan bantuan hingga di usianya menginjak angka 30 tahun. Bahkan KTP anak kelompok tani itu tidak punya.

Informasi dalam postingan sebelumnya yang diunggah 13 jam yang lalu itu, selama beberapa hari berturut-turut salah satu kelompok tani yang berada di Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, diduga  diancam akan dilaporkan ke Kejaksaan. Dengan dalih telah merugikan uang negara. Sebab, kelompk tani tersebut telah mendapat Alsintan atau alat dan mesin pertanian.

Tak heran, postingan yang diunggah langsung dibanjiri komentar warganet. Ada yang berkomentar jika pihak LSM hanya abal-abal. Padahal menurut akun Maz Pri, petani pada zaman sekarang  terbilang susah.

“LSM-LSM an iku, bantuen petani sakno. Tani zaman sak iki susah. Saya petani. #savepetani,” tulis akun Maz Pri. Warganet yang melihat postingan tersebut, ikut-ikutan berkomentar. Ada yang berkomentar nyinyir  ada juga yang memberikan masukan. “Ada kalanya perlu presure agar bisa berubah. Dan jangan hanya pada poktannya saja tapi juga oknum-oknum di dinas juga. Budayanya sudah mendarah daging,” komentar Wasis Priantono sambil menggunakan emoticon sedih.

Banyak warganet yang masih peduli dengan nasib salah satu kelompok tani yang diduga diancam itu. Dengan meminta untuk segera mengusut, persoalan tersebut. Selain itu, akun Ainul Yaqin dalam komentarnya langsung mencolek  Facebook Dispendukcapil Lumajang. (mg3/fid)

 

Baru-baru ini, sebuah postingan akun M. Ali Ridho menggemparkan jagat maya. Dalam unggahannya, dia memposting  foto bersama salah satu kelompok tani yang merasa berada dibawah ancaman LSM. Mirisnya, yang bersangkutan memilki putra penyandang disabilitas yang tidak pernah mendapatkan bantuan hingga di usianya menginjak angka 30 tahun. Bahkan KTP anak kelompok tani itu tidak punya.

Informasi dalam postingan sebelumnya yang diunggah 13 jam yang lalu itu, selama beberapa hari berturut-turut salah satu kelompok tani yang berada di Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, diduga  diancam akan dilaporkan ke Kejaksaan. Dengan dalih telah merugikan uang negara. Sebab, kelompk tani tersebut telah mendapat Alsintan atau alat dan mesin pertanian.

Tak heran, postingan yang diunggah langsung dibanjiri komentar warganet. Ada yang berkomentar jika pihak LSM hanya abal-abal. Padahal menurut akun Maz Pri, petani pada zaman sekarang  terbilang susah.

“LSM-LSM an iku, bantuen petani sakno. Tani zaman sak iki susah. Saya petani. #savepetani,” tulis akun Maz Pri. Warganet yang melihat postingan tersebut, ikut-ikutan berkomentar. Ada yang berkomentar nyinyir  ada juga yang memberikan masukan. “Ada kalanya perlu presure agar bisa berubah. Dan jangan hanya pada poktannya saja tapi juga oknum-oknum di dinas juga. Budayanya sudah mendarah daging,” komentar Wasis Priantono sambil menggunakan emoticon sedih.

Banyak warganet yang masih peduli dengan nasib salah satu kelompok tani yang diduga diancam itu. Dengan meminta untuk segera mengusut, persoalan tersebut. Selain itu, akun Ainul Yaqin dalam komentarnya langsung mencolek  Facebook Dispendukcapil Lumajang. (mg3/fid)

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca