23.5 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Penilaian KLA Tunggu Verlap

Peluang Rebut Kategori Madya Terbuka Lebar

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Proses menuju kabupaten layak anak (KLA) tidak mudah. Banyak indikator yang harus dipenuhi. Baik dari organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait yang tergabung dalam satuan tugas atau instansi vertikal yang ada. Selama tahun 2017 hingga 2019, Lumajang mendapat predikat pratama. Tahun ini, targetnya naik level menjadi madya.

Persiapan menuju KLA sudah dilakukan. Berkas administrasi telah dikirim dan diverifikasi. Kini, giliran menunggu jadwal verifikasi lapangan (verlap). Tidak ingin hasil predikat stagnan atau turun, pemerintah daerah melakukan persiapan matang. Rapat koordinasi persiapan KLA digelar di Ruang Nararrya Kirana, Kantor Bupati Lumajang, Senin (7/6) lalu.

Luluk Azizah, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan (DPPKBPP) Lumajang, mengatakan, jadwal verifikasi lapangan masih menunggu informasi dari pusat. “Kami sudah kirim berkas administrasi dan sudah diverifikasi. Tahapan selanjutnya adalah verifikasi lapangan secara hybrid atau daring. Tetapi, kami masih menunggu informasi jadwal verifikasinya,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pihaknya sudah melakukan penilaian secara mandiri. Skornya terbilang cukup tinggi. Yakni 992,5 poin. “Jumlah ini diperoleh dari penilaian mandiri. Hasil dari berkas administrasi yang telah diunggah dan dinilai. Nilai itu bisa jadi akan naik atau justru turun. Bergantung pada proses penilaiannya nanti,” jelasnya.

Dia menuturkan, jika setiap OPD yang terlibat dapat mempertanggungjawabkan hasil instrumen yang sudah dikirim, kesempatan menjadi KLA kategori madya terbuka lebar. Namun, jika tidak bisa mempertanggungjawabkan, Lumajang tetap akan di level pratama.

“Semua OPD bisa mempertanggungjawabkan semua instrumen yang sudah diunggah. Caranya dengan menyiapkan dokumen-dokumen tersebut. Mereka juga bisa berargumen dengan penguatan data agar poinnya bertambah. Misalnya ada data yang belum lengkap dalam verifikasi lapangan, tim penilaian KLA pusat memberikan waktu maksimal dua hari untuk melengkapinya,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triyono berharap, Lumajang bisa berbenah lagi. “Mari kita berbenah agar Lumajang bisa lebih maju lagi. Kabupaten layak anak bukan semata dalam mengejar target prestasi. Namun, juga mendorong terwujudnya Kabupaten Lumajang yang sejahtera dan bermartabat sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak,” harapnya.

Dia menegaskan, poin yang didapat dari penilaian mandiri mampu dipertahankan. “Kesiapan semua OPD sangat dibutuhkan. Poin mandiri cukup bagus. Harus dipertahankan dan didukung dengan penjelasan serta data yang baik saat proses verifikasi lapangan,” tegasnya.

Jurnalis: mg2
Fotografer: Muhammad Sidikin Ali
Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Proses menuju kabupaten layak anak (KLA) tidak mudah. Banyak indikator yang harus dipenuhi. Baik dari organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait yang tergabung dalam satuan tugas atau instansi vertikal yang ada. Selama tahun 2017 hingga 2019, Lumajang mendapat predikat pratama. Tahun ini, targetnya naik level menjadi madya.

Persiapan menuju KLA sudah dilakukan. Berkas administrasi telah dikirim dan diverifikasi. Kini, giliran menunggu jadwal verifikasi lapangan (verlap). Tidak ingin hasil predikat stagnan atau turun, pemerintah daerah melakukan persiapan matang. Rapat koordinasi persiapan KLA digelar di Ruang Nararrya Kirana, Kantor Bupati Lumajang, Senin (7/6) lalu.

Luluk Azizah, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan (DPPKBPP) Lumajang, mengatakan, jadwal verifikasi lapangan masih menunggu informasi dari pusat. “Kami sudah kirim berkas administrasi dan sudah diverifikasi. Tahapan selanjutnya adalah verifikasi lapangan secara hybrid atau daring. Tetapi, kami masih menunggu informasi jadwal verifikasinya,” katanya.

Pihaknya sudah melakukan penilaian secara mandiri. Skornya terbilang cukup tinggi. Yakni 992,5 poin. “Jumlah ini diperoleh dari penilaian mandiri. Hasil dari berkas administrasi yang telah diunggah dan dinilai. Nilai itu bisa jadi akan naik atau justru turun. Bergantung pada proses penilaiannya nanti,” jelasnya.

Dia menuturkan, jika setiap OPD yang terlibat dapat mempertanggungjawabkan hasil instrumen yang sudah dikirim, kesempatan menjadi KLA kategori madya terbuka lebar. Namun, jika tidak bisa mempertanggungjawabkan, Lumajang tetap akan di level pratama.

“Semua OPD bisa mempertanggungjawabkan semua instrumen yang sudah diunggah. Caranya dengan menyiapkan dokumen-dokumen tersebut. Mereka juga bisa berargumen dengan penguatan data agar poinnya bertambah. Misalnya ada data yang belum lengkap dalam verifikasi lapangan, tim penilaian KLA pusat memberikan waktu maksimal dua hari untuk melengkapinya,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triyono berharap, Lumajang bisa berbenah lagi. “Mari kita berbenah agar Lumajang bisa lebih maju lagi. Kabupaten layak anak bukan semata dalam mengejar target prestasi. Namun, juga mendorong terwujudnya Kabupaten Lumajang yang sejahtera dan bermartabat sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak,” harapnya.

Dia menegaskan, poin yang didapat dari penilaian mandiri mampu dipertahankan. “Kesiapan semua OPD sangat dibutuhkan. Poin mandiri cukup bagus. Harus dipertahankan dan didukung dengan penjelasan serta data yang baik saat proses verifikasi lapangan,” tegasnya.

Jurnalis: mg2
Fotografer: Muhammad Sidikin Ali
Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Proses menuju kabupaten layak anak (KLA) tidak mudah. Banyak indikator yang harus dipenuhi. Baik dari organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait yang tergabung dalam satuan tugas atau instansi vertikal yang ada. Selama tahun 2017 hingga 2019, Lumajang mendapat predikat pratama. Tahun ini, targetnya naik level menjadi madya.

Persiapan menuju KLA sudah dilakukan. Berkas administrasi telah dikirim dan diverifikasi. Kini, giliran menunggu jadwal verifikasi lapangan (verlap). Tidak ingin hasil predikat stagnan atau turun, pemerintah daerah melakukan persiapan matang. Rapat koordinasi persiapan KLA digelar di Ruang Nararrya Kirana, Kantor Bupati Lumajang, Senin (7/6) lalu.

Luluk Azizah, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan (DPPKBPP) Lumajang, mengatakan, jadwal verifikasi lapangan masih menunggu informasi dari pusat. “Kami sudah kirim berkas administrasi dan sudah diverifikasi. Tahapan selanjutnya adalah verifikasi lapangan secara hybrid atau daring. Tetapi, kami masih menunggu informasi jadwal verifikasinya,” katanya.

Pihaknya sudah melakukan penilaian secara mandiri. Skornya terbilang cukup tinggi. Yakni 992,5 poin. “Jumlah ini diperoleh dari penilaian mandiri. Hasil dari berkas administrasi yang telah diunggah dan dinilai. Nilai itu bisa jadi akan naik atau justru turun. Bergantung pada proses penilaiannya nanti,” jelasnya.

Dia menuturkan, jika setiap OPD yang terlibat dapat mempertanggungjawabkan hasil instrumen yang sudah dikirim, kesempatan menjadi KLA kategori madya terbuka lebar. Namun, jika tidak bisa mempertanggungjawabkan, Lumajang tetap akan di level pratama.

“Semua OPD bisa mempertanggungjawabkan semua instrumen yang sudah diunggah. Caranya dengan menyiapkan dokumen-dokumen tersebut. Mereka juga bisa berargumen dengan penguatan data agar poinnya bertambah. Misalnya ada data yang belum lengkap dalam verifikasi lapangan, tim penilaian KLA pusat memberikan waktu maksimal dua hari untuk melengkapinya,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triyono berharap, Lumajang bisa berbenah lagi. “Mari kita berbenah agar Lumajang bisa lebih maju lagi. Kabupaten layak anak bukan semata dalam mengejar target prestasi. Namun, juga mendorong terwujudnya Kabupaten Lumajang yang sejahtera dan bermartabat sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak,” harapnya.

Dia menegaskan, poin yang didapat dari penilaian mandiri mampu dipertahankan. “Kesiapan semua OPD sangat dibutuhkan. Poin mandiri cukup bagus. Harus dipertahankan dan didukung dengan penjelasan serta data yang baik saat proses verifikasi lapangan,” tegasnya.

Jurnalis: mg2
Fotografer: Muhammad Sidikin Ali
Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca