Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG RADAR JEMBER.ID – Jalur lintas selatan (JLS) di kawasan Lumajang memang sudah rampung. Namun, infrastruktur pendukungnya masih minim. Selain tidak ada penerangan, kanan kiri jalan juga belum diberi pembatas. Bahkan garis marka sampai saat ini belum terpasang.
Megaproyek Provinsi Jawa Timur ini memang diperuntukkan memudahkan masyarakat. Utamanya menghidupkan sektor ekonomi kawasan selatan pulau Jawa. Namun, sampai sekarang masih mangkrak. Belum ada rencana tindak lanjut yang membuat titik terang terwujudnya misi awal.
Sepintas Radarjember.id melakukan penelusuran di sana. Diketahui jika di jalur tersebut masih berkelok-kelok. Potensi menyulitkan kendaraan sumbu 3 untuk meluncur kencang juga berbahaya. Selain itu, jalanan yang bergelombang memunculkan potensi kerawanan kecelakaan tersendiri.
Mobile_AP_Rectangle 2
Belum lagi ketika ditambah dengan setiap tepi jalur ini tidak ada pembatas. Itu membuat kendaraan yang melintas malam hari terkadang kerepotan melakukan perkiraan maupun manuver.
Itu saja belum cukup. Penerangan lampu jalan di malam hari juga sangat minim. Maklum, karena sampai saat ini masih belum ada pengadaan PJU di seluruh jalur di sana. Itu berbahaya ketika ada persimpangan yang menjadi pintu keluar ke sejumlah desa. “Rawan kalau malam hari. Bukan cuma rawan kecelakaan, tetapi juga rawan kejahatan,” ungkap Susianto, salah satu warga Pasirian.
Tak salah jika sejumlah tim kepolisian ketika menggelar patroli di sana, acap kali menemukan tangkapan. Selain sepeda motor bodong maupun kendaraan protolan, petugas juga sempat menemukan dan menangkap pelaku kejahatan. Ada juga yang ditemukan pesta miras di sana.
Kapolres Lumajang, AKBP Dr M Arsal Sahban sempat menjadikan titik jalur JLS menjadi jalur bidikan memberantas aksi kejahatan. Sampai-sampai, Tim Cobra Polres Lumajang dikerahkan ke sana menyisir pelaku tindak kejahatan. (*)
- Advertisement -
LUMAJANG RADAR JEMBER.ID – Jalur lintas selatan (JLS) di kawasan Lumajang memang sudah rampung. Namun, infrastruktur pendukungnya masih minim. Selain tidak ada penerangan, kanan kiri jalan juga belum diberi pembatas. Bahkan garis marka sampai saat ini belum terpasang.
Megaproyek Provinsi Jawa Timur ini memang diperuntukkan memudahkan masyarakat. Utamanya menghidupkan sektor ekonomi kawasan selatan pulau Jawa. Namun, sampai sekarang masih mangkrak. Belum ada rencana tindak lanjut yang membuat titik terang terwujudnya misi awal.
Sepintas Radarjember.id melakukan penelusuran di sana. Diketahui jika di jalur tersebut masih berkelok-kelok. Potensi menyulitkan kendaraan sumbu 3 untuk meluncur kencang juga berbahaya. Selain itu, jalanan yang bergelombang memunculkan potensi kerawanan kecelakaan tersendiri.
Belum lagi ketika ditambah dengan setiap tepi jalur ini tidak ada pembatas. Itu membuat kendaraan yang melintas malam hari terkadang kerepotan melakukan perkiraan maupun manuver.
Itu saja belum cukup. Penerangan lampu jalan di malam hari juga sangat minim. Maklum, karena sampai saat ini masih belum ada pengadaan PJU di seluruh jalur di sana. Itu berbahaya ketika ada persimpangan yang menjadi pintu keluar ke sejumlah desa. “Rawan kalau malam hari. Bukan cuma rawan kecelakaan, tetapi juga rawan kejahatan,” ungkap Susianto, salah satu warga Pasirian.
Tak salah jika sejumlah tim kepolisian ketika menggelar patroli di sana, acap kali menemukan tangkapan. Selain sepeda motor bodong maupun kendaraan protolan, petugas juga sempat menemukan dan menangkap pelaku kejahatan. Ada juga yang ditemukan pesta miras di sana.
Kapolres Lumajang, AKBP Dr M Arsal Sahban sempat menjadikan titik jalur JLS menjadi jalur bidikan memberantas aksi kejahatan. Sampai-sampai, Tim Cobra Polres Lumajang dikerahkan ke sana menyisir pelaku tindak kejahatan. (*)
LUMAJANG RADAR JEMBER.ID – Jalur lintas selatan (JLS) di kawasan Lumajang memang sudah rampung. Namun, infrastruktur pendukungnya masih minim. Selain tidak ada penerangan, kanan kiri jalan juga belum diberi pembatas. Bahkan garis marka sampai saat ini belum terpasang.
Megaproyek Provinsi Jawa Timur ini memang diperuntukkan memudahkan masyarakat. Utamanya menghidupkan sektor ekonomi kawasan selatan pulau Jawa. Namun, sampai sekarang masih mangkrak. Belum ada rencana tindak lanjut yang membuat titik terang terwujudnya misi awal.
Sepintas Radarjember.id melakukan penelusuran di sana. Diketahui jika di jalur tersebut masih berkelok-kelok. Potensi menyulitkan kendaraan sumbu 3 untuk meluncur kencang juga berbahaya. Selain itu, jalanan yang bergelombang memunculkan potensi kerawanan kecelakaan tersendiri.
Belum lagi ketika ditambah dengan setiap tepi jalur ini tidak ada pembatas. Itu membuat kendaraan yang melintas malam hari terkadang kerepotan melakukan perkiraan maupun manuver.
Itu saja belum cukup. Penerangan lampu jalan di malam hari juga sangat minim. Maklum, karena sampai saat ini masih belum ada pengadaan PJU di seluruh jalur di sana. Itu berbahaya ketika ada persimpangan yang menjadi pintu keluar ke sejumlah desa. “Rawan kalau malam hari. Bukan cuma rawan kecelakaan, tetapi juga rawan kejahatan,” ungkap Susianto, salah satu warga Pasirian.
Tak salah jika sejumlah tim kepolisian ketika menggelar patroli di sana, acap kali menemukan tangkapan. Selain sepeda motor bodong maupun kendaraan protolan, petugas juga sempat menemukan dan menangkap pelaku kejahatan. Ada juga yang ditemukan pesta miras di sana.
Kapolres Lumajang, AKBP Dr M Arsal Sahban sempat menjadikan titik jalur JLS menjadi jalur bidikan memberantas aksi kejahatan. Sampai-sampai, Tim Cobra Polres Lumajang dikerahkan ke sana menyisir pelaku tindak kejahatan. (*)