LUMAJANG, RADARJEMBER.IDÂ – Puluhan peternak tetap nekat melintas di jalur ekstrem aliran lahar Kali Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro. Sebab, sebagian besar lahan penghijauan mereka terletak di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari. Risiko besar tersebut tetap dipilih karena satu-satunya akses DAM Sumberlangsep belum diperbaiki.
Pantauan Jawa Pos Radar Semeru, tidak ada pihak keamanan maupun relawan berada di sekitar jalur ekstrem tersebut. Oleh karena itu, mereka harus berhati-hati saat menyeberangi sungai. Terlebih jika pakan hijau yang dibawa cukup banyak. Selip sedikit, mereka bisa jatuh.
Salah satu peternak asal Dusun Sumber Kajar, Mujianto, mengaku khawatir saat melintasi aliran lahar. Apalagi saat debit aliran sungai naik. Dia dan peternak lain memilih menunggu sampai aliran menurun dan aman dilewati. Dia berharap Dam Sumberlangsep segera diperbaiki agar aktivitas warga mencari pakan ternak berjalan normal kembali.
“Mau bagaimana lagi, lahan saya ada di Dusun Sumberlangsep. Di rumah ada enam ekor kambing. Jadi, setiap pagi ke lahan. Siang baru balik. Kalau hujan atau cuacanya tidak mendukung, ya, ditunda dulu cari pakannya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang dr Rofi’ah mengatakan, ketersediaan hijauan pakan ternak (HPT) di Dusun Sumberlangsep masih mencukupi. Oleh karena itu, pihaknya belum mengambil tindakan pemberian bantuan. Namun, jika pakan semakin menipis, pihaknya siap memberikan bantuan HPT ke peternak Desa Jugosari.
Dia menyebut, jumlah ternak di dua dusun mencapai ratusan. Perinciannya, di Dusun Sumberlangsep jumlah sapi sebanyak 30 ekor. Sementara kambing dan domba masing-masing 400 dan 20 ekor. Sedangkan di Dusun Sumber Kajar, jumlah sapi dan kambing, masing-masing sebanyak 65 dan 300 ekor.
Secara umum, semua ternak di Desa Jugosari tidak terdampak secara langsung. Namun, pihaknya akan terus memantau kondisi ternak secara berkala. “Kalau stok pakan menipis, desa akan menginformasikan ke kami. Sedangkan kondisi ternak masih sehat semua. Hingga kini belum ada laporan ternak sakit atau terluka. Tetapi, kami terus memeriksa keadaan ternak. Melalui inseminasi, pemberian vitamin, dan lainnya,” jelasnya.
Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan