21.5 C
Jember
Saturday, 10 June 2023

Letusan dan Guguran Masih Berlanjut

Waspadai Potensi Luncuran di Sepanjang Besuk Kobokan

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID Aktivitas kegempaan Gunung Semeru memang mulai mereda. Tidak ada aktivitas lebih besar dari kejadian 1 Desember lalu. Namun, letusan dan guguran lava setiap malam masih terjadi. Bahkan kubah lava dipastikan akan terus tumbuh.

Kristianto, Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Semeru, mengakui kondisi tersebut. Menurutnya, pertumbuhan kubah lava masih terus terjadi. Sebab, masih membangun terus. “Kita lihat supply dari aktivitas letusan maupun gugurannya masih sampai saat ini terjadi. Tadi malam pun masih terpantau,” katanya ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Semeru.

Potensi berikutnya yang perlu diwaspadai, menurutnya adalah turunnya lahar. “Lahar ini sangat tergantung dari curah hujan yang turun,” tambahnya. Seperti yang terjadi kemarin malam. Menurutnya, guguran masih terus terjadi. Namun, tertutup oleh kabut.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dari laporan, aktivitas gunung api yang terpantau sejak tengah malam kemarin hingga pukul 06.00 pagi kemarin, Gunung Semeru terpantau cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, dan timur. Suhu udara berkisar 23 derajat Celsius.

Secara visual, teramati sinar api pada 50 hingga 100 meter dari kawah aktif. Terdengar dua kali suara gemuruh dari kawah. Laporan yang disusun Yadi Yuliandi AMd itu mendeteksi kegempaan letusan dua kali. Sementara guguran lima kali. Embusan dua kali dan tremor harmonik dua kali. Dengan status Gunung Semeru berada pada Level II atau berstatus waspada.

Direkomendasikan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara. Serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai.

Masyarakat juga diminta menjauh atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas. Sebab, sampai saat ini suhunya masih tinggi. Patut diwaspadai juga potensi luncuran di sepanjang lembah  jalur awan panas Besuk Kobokan. Juga mewaspadai ancaman lahar di alur sungai.

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID Aktivitas kegempaan Gunung Semeru memang mulai mereda. Tidak ada aktivitas lebih besar dari kejadian 1 Desember lalu. Namun, letusan dan guguran lava setiap malam masih terjadi. Bahkan kubah lava dipastikan akan terus tumbuh.

Kristianto, Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Semeru, mengakui kondisi tersebut. Menurutnya, pertumbuhan kubah lava masih terus terjadi. Sebab, masih membangun terus. “Kita lihat supply dari aktivitas letusan maupun gugurannya masih sampai saat ini terjadi. Tadi malam pun masih terpantau,” katanya ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Semeru.

Potensi berikutnya yang perlu diwaspadai, menurutnya adalah turunnya lahar. “Lahar ini sangat tergantung dari curah hujan yang turun,” tambahnya. Seperti yang terjadi kemarin malam. Menurutnya, guguran masih terus terjadi. Namun, tertutup oleh kabut.

Dari laporan, aktivitas gunung api yang terpantau sejak tengah malam kemarin hingga pukul 06.00 pagi kemarin, Gunung Semeru terpantau cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, dan timur. Suhu udara berkisar 23 derajat Celsius.

Secara visual, teramati sinar api pada 50 hingga 100 meter dari kawah aktif. Terdengar dua kali suara gemuruh dari kawah. Laporan yang disusun Yadi Yuliandi AMd itu mendeteksi kegempaan letusan dua kali. Sementara guguran lima kali. Embusan dua kali dan tremor harmonik dua kali. Dengan status Gunung Semeru berada pada Level II atau berstatus waspada.

Direkomendasikan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara. Serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai.

Masyarakat juga diminta menjauh atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas. Sebab, sampai saat ini suhunya masih tinggi. Patut diwaspadai juga potensi luncuran di sepanjang lembah  jalur awan panas Besuk Kobokan. Juga mewaspadai ancaman lahar di alur sungai.

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID Aktivitas kegempaan Gunung Semeru memang mulai mereda. Tidak ada aktivitas lebih besar dari kejadian 1 Desember lalu. Namun, letusan dan guguran lava setiap malam masih terjadi. Bahkan kubah lava dipastikan akan terus tumbuh.

Kristianto, Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Semeru, mengakui kondisi tersebut. Menurutnya, pertumbuhan kubah lava masih terus terjadi. Sebab, masih membangun terus. “Kita lihat supply dari aktivitas letusan maupun gugurannya masih sampai saat ini terjadi. Tadi malam pun masih terpantau,” katanya ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Semeru.

Potensi berikutnya yang perlu diwaspadai, menurutnya adalah turunnya lahar. “Lahar ini sangat tergantung dari curah hujan yang turun,” tambahnya. Seperti yang terjadi kemarin malam. Menurutnya, guguran masih terus terjadi. Namun, tertutup oleh kabut.

Dari laporan, aktivitas gunung api yang terpantau sejak tengah malam kemarin hingga pukul 06.00 pagi kemarin, Gunung Semeru terpantau cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, dan timur. Suhu udara berkisar 23 derajat Celsius.

Secara visual, teramati sinar api pada 50 hingga 100 meter dari kawah aktif. Terdengar dua kali suara gemuruh dari kawah. Laporan yang disusun Yadi Yuliandi AMd itu mendeteksi kegempaan letusan dua kali. Sementara guguran lima kali. Embusan dua kali dan tremor harmonik dua kali. Dengan status Gunung Semeru berada pada Level II atau berstatus waspada.

Direkomendasikan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara. Serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai.

Masyarakat juga diminta menjauh atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas. Sebab, sampai saat ini suhunya masih tinggi. Patut diwaspadai juga potensi luncuran di sepanjang lembah  jalur awan panas Besuk Kobokan. Juga mewaspadai ancaman lahar di alur sungai.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca