22.9 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Kerusakan Jalan Belum Tertangani Serius

Armada Tambang Tetap Melintas Jalan Pemukiman

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Hingga kini, laporan dan keluhan jalan rusak Gondoruso-Pasirian belum mendapat tindakan tegas. Meski berkali-kali disampaikan, tindakan yang dilakukan hanyalah perbaikan jalan. Akan tetapi, hanya berselang beberapa hari jalanan rusak kembali.

Kondisi tersebut berlangsung sekitar dua tahun. Warga yang bermukim di sepanjang jalur tersebut mengeluh. Pemerintah menjanjikan jalur khusus truk pasir. Namun, tetap saja para sopir mengabaikan. Bahkan, rambu larangan yang terpasang di salah satu ruas jalan juga tak dihiraukan. Akibatnya, kerusakan jalan semakin parah.

Pantauan Jawa Pos Radar Semeru, lubang-lubang menganga lebar. Saat hujan tiba, jalanan tertutup air. Sehingga lubang tidak terlihat. Tentu hal ini membahayakan. “Kalau hujan, tidak kelihatan antara lubang dan jalan,” ungkap salah satu warga, Basuki Rahmad.

Mobile_AP_Rectangle 2

Oki sapaan akrabnya mengatakan keseriusan pemerintah perlu dipertanyakan. Sebab, hingga hari ini belum ada tindakan yang dilakukan. “Jangan hanya menjanjikan persoalan selesai dengan dibangun jalur khusus truk pasir. Tapi faktanya tidak terealisasi sampai sekarang. Pemerintah harus tegas. Warga sudah resah,” katanya.

Menurutnya, pemerintah harus peduli dan memihak pada masyarakat. Sebab, selama ini aktivitas mereka terhambat. “Masyarakat juga memiliki kegiatan. Kalau akses jalan selalu dilewati truk pasir hingga rusak parah, aktivitas mereka akan terhambat. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Sebab, pemerintah harus memihak pada rakyat,” jelasnya.

Dia berharap, rencana pembangunan jalan khusus truk pasir segera terselesaikan. Agar warga bisa kembali beraktivitas tanpa takut melintasi jalan. “Harus segera dituntaskan,” harapnya.

Jurnalis: mg2

Fotografer: Muhammad Sidikin Ali

Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Hingga kini, laporan dan keluhan jalan rusak Gondoruso-Pasirian belum mendapat tindakan tegas. Meski berkali-kali disampaikan, tindakan yang dilakukan hanyalah perbaikan jalan. Akan tetapi, hanya berselang beberapa hari jalanan rusak kembali.

Kondisi tersebut berlangsung sekitar dua tahun. Warga yang bermukim di sepanjang jalur tersebut mengeluh. Pemerintah menjanjikan jalur khusus truk pasir. Namun, tetap saja para sopir mengabaikan. Bahkan, rambu larangan yang terpasang di salah satu ruas jalan juga tak dihiraukan. Akibatnya, kerusakan jalan semakin parah.

Pantauan Jawa Pos Radar Semeru, lubang-lubang menganga lebar. Saat hujan tiba, jalanan tertutup air. Sehingga lubang tidak terlihat. Tentu hal ini membahayakan. “Kalau hujan, tidak kelihatan antara lubang dan jalan,” ungkap salah satu warga, Basuki Rahmad.

Oki sapaan akrabnya mengatakan keseriusan pemerintah perlu dipertanyakan. Sebab, hingga hari ini belum ada tindakan yang dilakukan. “Jangan hanya menjanjikan persoalan selesai dengan dibangun jalur khusus truk pasir. Tapi faktanya tidak terealisasi sampai sekarang. Pemerintah harus tegas. Warga sudah resah,” katanya.

Menurutnya, pemerintah harus peduli dan memihak pada masyarakat. Sebab, selama ini aktivitas mereka terhambat. “Masyarakat juga memiliki kegiatan. Kalau akses jalan selalu dilewati truk pasir hingga rusak parah, aktivitas mereka akan terhambat. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Sebab, pemerintah harus memihak pada rakyat,” jelasnya.

Dia berharap, rencana pembangunan jalan khusus truk pasir segera terselesaikan. Agar warga bisa kembali beraktivitas tanpa takut melintasi jalan. “Harus segera dituntaskan,” harapnya.

Jurnalis: mg2

Fotografer: Muhammad Sidikin Ali

Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Hingga kini, laporan dan keluhan jalan rusak Gondoruso-Pasirian belum mendapat tindakan tegas. Meski berkali-kali disampaikan, tindakan yang dilakukan hanyalah perbaikan jalan. Akan tetapi, hanya berselang beberapa hari jalanan rusak kembali.

Kondisi tersebut berlangsung sekitar dua tahun. Warga yang bermukim di sepanjang jalur tersebut mengeluh. Pemerintah menjanjikan jalur khusus truk pasir. Namun, tetap saja para sopir mengabaikan. Bahkan, rambu larangan yang terpasang di salah satu ruas jalan juga tak dihiraukan. Akibatnya, kerusakan jalan semakin parah.

Pantauan Jawa Pos Radar Semeru, lubang-lubang menganga lebar. Saat hujan tiba, jalanan tertutup air. Sehingga lubang tidak terlihat. Tentu hal ini membahayakan. “Kalau hujan, tidak kelihatan antara lubang dan jalan,” ungkap salah satu warga, Basuki Rahmad.

Oki sapaan akrabnya mengatakan keseriusan pemerintah perlu dipertanyakan. Sebab, hingga hari ini belum ada tindakan yang dilakukan. “Jangan hanya menjanjikan persoalan selesai dengan dibangun jalur khusus truk pasir. Tapi faktanya tidak terealisasi sampai sekarang. Pemerintah harus tegas. Warga sudah resah,” katanya.

Menurutnya, pemerintah harus peduli dan memihak pada masyarakat. Sebab, selama ini aktivitas mereka terhambat. “Masyarakat juga memiliki kegiatan. Kalau akses jalan selalu dilewati truk pasir hingga rusak parah, aktivitas mereka akan terhambat. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Sebab, pemerintah harus memihak pada rakyat,” jelasnya.

Dia berharap, rencana pembangunan jalan khusus truk pasir segera terselesaikan. Agar warga bisa kembali beraktivitas tanpa takut melintasi jalan. “Harus segera dituntaskan,” harapnya.

Jurnalis: mg2

Fotografer: Muhammad Sidikin Ali

Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca