23 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Masyarakat Bisa Pantau Gunung Semeru dengan Aplikasi JaGa Semeru

Tidak tersampaikannya informasi secara tepat sasaran menyebabkan banyaknya korban jiwa dalam peristiwa APG Gunung Semeru, Sabtu (4/12) lalu. Kehadiran early warning system (EWS) menjadi solusi tepat mencegah hal itu terjadi kembali. Terlebih, kini semua masyarakat bisa memantau Semeru secara langsung. Cukup lewat aplikasi di ponsel.

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Perangkat early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini berupa closed-circuit television (CCTV) Gunung Semeru sudah terpasang, beberapa hari lalu. Informasi yang berhasil dihimpun, ada tujuh CCTV pemantau aliran lahar hujan dan Gunung Semeru yang terpasang. Seluruh perangkat tersebar di sekitar daerah aliran sungai (DAS) dari hulu Gunung Semeru.

Perangkat tersebut terpasang dari hasil swadaya para relawan dan donatur. Setelah beroperasi beberapa pekan, EWS tersebut diresmikan Pemerintah Kabupaten Lumajang, kemarin. Meski perangkat EWS tersebar, semuanya terkoneksi dengan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

CEO IrBox, Wisnu Wiryawan, mengatakan, satu paket perangkat EWS CCTV tersebut kisaran harganya Rp 40 juta. Harganya memang tergolong cukup mahal. Namun, perangkat tersebut dinilai lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi ke masyarakat. Terlebih, masyakat tidak perlu menunggu informasi terlalu lama. Sebab, seluruh informasi mengenai Gunung Semeru tersedia di aplikasi JaGa Semeru.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Kami kaget karena masyarakat sangat mengapresiasi aplikasi yang kami luncurkan hasil kolaborasi beberapa pihak. Sejak diluncurkan tiga hari lalu, sedikitnya 1.100 lebih pengguna sudah mengunduh. Artinya, ini bisa menjadi barometer kebutuhan masyarakat tentang Gunung Semeru. Karena mereka bisa memantau Gunung Semeru cukup melalui aplikasi di handphone,” katanya.

Ke depan, pihaknya akan menyempurnakan aplikasi tersebut. Sebab, prinsipnya aplikasi itu mudah digunakan dan dimengerti masyarakat umum. Sehingga informasi yang disampaikan tepat sasaran. “Kami juga akan memasang radio sebagai bagian dari optimalisasi penanganan Gunung Semeru,” tambahnya.

Sementara itu, koordinator relawan kaki Gunung Semeru, Nur Kholis, menyebut, 25 relawan lokal siap bertugas memantau CCTV secara bergantian. Mereka bertanggung jawab meneruskan informasi yang didapat melalui pemantauan CCTV Gunung Semeru maupun lahar hujan ke seluruh pihak. Tidak terkecuali ke masyarakat.

Dia memastikan, CCTV yang tersinkronisasi itu dioperasikan oleh dua pihak. Yakni pemantau dari PVMBG atau PPGA Semeru dan relawan lokal. “Kami sudah menentukan jadwal relawan yang memantau CCTV setiap harinya. Harapannya semua informasi tersampaikan kepada masyarakat,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Perangkat early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini berupa closed-circuit television (CCTV) Gunung Semeru sudah terpasang, beberapa hari lalu. Informasi yang berhasil dihimpun, ada tujuh CCTV pemantau aliran lahar hujan dan Gunung Semeru yang terpasang. Seluruh perangkat tersebar di sekitar daerah aliran sungai (DAS) dari hulu Gunung Semeru.

Perangkat tersebut terpasang dari hasil swadaya para relawan dan donatur. Setelah beroperasi beberapa pekan, EWS tersebut diresmikan Pemerintah Kabupaten Lumajang, kemarin. Meski perangkat EWS tersebar, semuanya terkoneksi dengan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

CEO IrBox, Wisnu Wiryawan, mengatakan, satu paket perangkat EWS CCTV tersebut kisaran harganya Rp 40 juta. Harganya memang tergolong cukup mahal. Namun, perangkat tersebut dinilai lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi ke masyarakat. Terlebih, masyakat tidak perlu menunggu informasi terlalu lama. Sebab, seluruh informasi mengenai Gunung Semeru tersedia di aplikasi JaGa Semeru.

“Kami kaget karena masyarakat sangat mengapresiasi aplikasi yang kami luncurkan hasil kolaborasi beberapa pihak. Sejak diluncurkan tiga hari lalu, sedikitnya 1.100 lebih pengguna sudah mengunduh. Artinya, ini bisa menjadi barometer kebutuhan masyarakat tentang Gunung Semeru. Karena mereka bisa memantau Gunung Semeru cukup melalui aplikasi di handphone,” katanya.

Ke depan, pihaknya akan menyempurnakan aplikasi tersebut. Sebab, prinsipnya aplikasi itu mudah digunakan dan dimengerti masyarakat umum. Sehingga informasi yang disampaikan tepat sasaran. “Kami juga akan memasang radio sebagai bagian dari optimalisasi penanganan Gunung Semeru,” tambahnya.

Sementara itu, koordinator relawan kaki Gunung Semeru, Nur Kholis, menyebut, 25 relawan lokal siap bertugas memantau CCTV secara bergantian. Mereka bertanggung jawab meneruskan informasi yang didapat melalui pemantauan CCTV Gunung Semeru maupun lahar hujan ke seluruh pihak. Tidak terkecuali ke masyarakat.

Dia memastikan, CCTV yang tersinkronisasi itu dioperasikan oleh dua pihak. Yakni pemantau dari PVMBG atau PPGA Semeru dan relawan lokal. “Kami sudah menentukan jadwal relawan yang memantau CCTV setiap harinya. Harapannya semua informasi tersampaikan kepada masyarakat,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Perangkat early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini berupa closed-circuit television (CCTV) Gunung Semeru sudah terpasang, beberapa hari lalu. Informasi yang berhasil dihimpun, ada tujuh CCTV pemantau aliran lahar hujan dan Gunung Semeru yang terpasang. Seluruh perangkat tersebar di sekitar daerah aliran sungai (DAS) dari hulu Gunung Semeru.

Perangkat tersebut terpasang dari hasil swadaya para relawan dan donatur. Setelah beroperasi beberapa pekan, EWS tersebut diresmikan Pemerintah Kabupaten Lumajang, kemarin. Meski perangkat EWS tersebar, semuanya terkoneksi dengan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

CEO IrBox, Wisnu Wiryawan, mengatakan, satu paket perangkat EWS CCTV tersebut kisaran harganya Rp 40 juta. Harganya memang tergolong cukup mahal. Namun, perangkat tersebut dinilai lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi ke masyarakat. Terlebih, masyakat tidak perlu menunggu informasi terlalu lama. Sebab, seluruh informasi mengenai Gunung Semeru tersedia di aplikasi JaGa Semeru.

“Kami kaget karena masyarakat sangat mengapresiasi aplikasi yang kami luncurkan hasil kolaborasi beberapa pihak. Sejak diluncurkan tiga hari lalu, sedikitnya 1.100 lebih pengguna sudah mengunduh. Artinya, ini bisa menjadi barometer kebutuhan masyarakat tentang Gunung Semeru. Karena mereka bisa memantau Gunung Semeru cukup melalui aplikasi di handphone,” katanya.

Ke depan, pihaknya akan menyempurnakan aplikasi tersebut. Sebab, prinsipnya aplikasi itu mudah digunakan dan dimengerti masyarakat umum. Sehingga informasi yang disampaikan tepat sasaran. “Kami juga akan memasang radio sebagai bagian dari optimalisasi penanganan Gunung Semeru,” tambahnya.

Sementara itu, koordinator relawan kaki Gunung Semeru, Nur Kholis, menyebut, 25 relawan lokal siap bertugas memantau CCTV secara bergantian. Mereka bertanggung jawab meneruskan informasi yang didapat melalui pemantauan CCTV Gunung Semeru maupun lahar hujan ke seluruh pihak. Tidak terkecuali ke masyarakat.

Dia memastikan, CCTV yang tersinkronisasi itu dioperasikan oleh dua pihak. Yakni pemantau dari PVMBG atau PPGA Semeru dan relawan lokal. “Kami sudah menentukan jadwal relawan yang memantau CCTV setiap harinya. Harapannya semua informasi tersampaikan kepada masyarakat,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca