Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pembangunan sektor wisata unggulan di Ranupane memang sudah melalui proses yang panjang. Bahkan sampai mendatangkan menteri turun ke Lokasi. Tetapi ternyata, hasilnya belum juga terwujud. Bahkan, tak nampak tanda-tanda keramaian. Di tempat lain, ada wisata Siti Soendari yang dikelola warga setempat. Kondisinya makin ramai hingga bersesak-sesakkan.
Benar! Destinasi wisata yang berada di kaki Gunung Semeru ini makin eksis dan terdengar hingga luar daerah. Alam hutan yang terawat dengan baik tersebut bagaikan magnet yang bisa mendatangkan pengunjung dari berbagai daerah. Padahal perencanaannya baru beberapa bulan, tetapi tiket parkir kendaraan bisa sempat kehabisan.
Ketua KTH LMDH Wono Lestari Edi Santoso mengakui, pemanfaatan hutan untuk dijadikan sebagai destinasi wisata tersebut melibatkan masyarakat setempat. Termasuk seluruh komunitas yang ada di Lumajang. “Maklum saja, kita memang benar-benar tidak memiliki modal besar untuk membuat wisata unggulan,” ucapnya.
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pembangunan sektor wisata unggulan di Ranupane memang sudah melalui proses yang panjang. Bahkan sampai mendatangkan menteri turun ke Lokasi. Tetapi ternyata, hasilnya belum juga terwujud. Bahkan, tak nampak tanda-tanda keramaian. Di tempat lain, ada wisata Siti Soendari yang dikelola warga setempat. Kondisinya makin ramai hingga bersesak-sesakkan.
Benar! Destinasi wisata yang berada di kaki Gunung Semeru ini makin eksis dan terdengar hingga luar daerah. Alam hutan yang terawat dengan baik tersebut bagaikan magnet yang bisa mendatangkan pengunjung dari berbagai daerah. Padahal perencanaannya baru beberapa bulan, tetapi tiket parkir kendaraan bisa sempat kehabisan.
Ketua KTH LMDH Wono Lestari Edi Santoso mengakui, pemanfaatan hutan untuk dijadikan sebagai destinasi wisata tersebut melibatkan masyarakat setempat. Termasuk seluruh komunitas yang ada di Lumajang. “Maklum saja, kita memang benar-benar tidak memiliki modal besar untuk membuat wisata unggulan,” ucapnya.
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pembangunan sektor wisata unggulan di Ranupane memang sudah melalui proses yang panjang. Bahkan sampai mendatangkan menteri turun ke Lokasi. Tetapi ternyata, hasilnya belum juga terwujud. Bahkan, tak nampak tanda-tanda keramaian. Di tempat lain, ada wisata Siti Soendari yang dikelola warga setempat. Kondisinya makin ramai hingga bersesak-sesakkan.
Benar! Destinasi wisata yang berada di kaki Gunung Semeru ini makin eksis dan terdengar hingga luar daerah. Alam hutan yang terawat dengan baik tersebut bagaikan magnet yang bisa mendatangkan pengunjung dari berbagai daerah. Padahal perencanaannya baru beberapa bulan, tetapi tiket parkir kendaraan bisa sempat kehabisan.
Ketua KTH LMDH Wono Lestari Edi Santoso mengakui, pemanfaatan hutan untuk dijadikan sebagai destinasi wisata tersebut melibatkan masyarakat setempat. Termasuk seluruh komunitas yang ada di Lumajang. “Maklum saja, kita memang benar-benar tidak memiliki modal besar untuk membuat wisata unggulan,” ucapnya.