LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Imbas penanganan korona yang cenderung kendur, beberapa waktu lalu, betul-betul terasa saat ini. Dalam sehari, jumlah orang yang terkonfirmasi positif tidak sedikit. Sampai-sampai Lumajang terpuruk kembali ke zona merah. Bahkan, ketersediaan tempat tidur isolasi semakin menipis.
Sejak sore kemarin, peta zona penyebaran di Jawa Timur, khususnya Lumajang, memang belum berubah. Tetapi, faktanya perubahan itu diakui Dinas Kesehatan Lumajang. Harapannya, warga semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga zona perubahan bisa menurun.
Kepala Dinas Kesehatan Lumajang Bayu Wibowo mengatakan, saat ini perkembangan korona cukup mengkhawatirkan. Hampir setiap hari, kenaikannya melebihi prediksi dari sebelum-sebelumnya. Penambahan tempat tidur isolasi di rumah sakit tidak bisa mengimbangi jumlah penambahan pasien setiap hari.
“Kami sudah menambah tempat tidur isolasi rumah sakit. Sekarang sudah 350 tempat. Tetapi, yang sudah terpakai ini sudah hampir 330-an tempat. Besok (hari ini, Red) kalau misalkan ada penambahan lagi, ya sudah tidak cukup. Kalau misalkan tidak ada gejala, ya harus isolasi di rumahnya sendiri,” katanya.
Kekhawatiran itu tampaknya perlu diantisipasi secepat mungkin. Misalnya mendirikan tempat penanganan darurat. Tujuannya untuk menampung pasien-pasien yang memiliki komorbid. “Kalau tenda darurat itu tidak mungkin, karena terkendala sarana dan tenaga kesehatan,” jelasnya.
Menurutnya, pembahasan mengenai pendirian tempat darurat tersebut belum dibahas lebih lanjut. Namun, pihaknya mulai membidik beberapa tempat untuk dijadikan tempat menampung pasien yang butuh perawatan. “Provinsi sudah menyarankan seperti itu, tapi semoga saja menurun,” pungkasnya.
Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Dokumentasi Radar Jember
Redaktur : Hafid Asnan