Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG – Kekalahan tiga gol tanpa balas di kandang sendiri memang sangat menyakitkan. Memalukan lagi, karena terburuk dalam sejarah berdirinya Semeru FC. Juga bikin keangkeran stadion tercoreng. Namun, kini waktunya move on. Waktunya menatap masa depan. Bisa dibuktikan saat menjamu PSIM Jogjakarta, pekan depan.
Memang jika terlalu dalam dipikir, tidak akan ada habisnya. Sakit hati tentu sudah jelas. Namun, tidak ada gunanya berlarut dengan kesedihan. Sekarang sudah waktunya move on. Jangan sampai gagal move on.
Putut Widjanarko, salah satu orang yang paling getol mengajak anak asuhnya move on. Sebab, dorongan motivasi sangat dibutuhkan alias jangan biarkan anak-anak Semeru yang biasanya tampil garang, nyalinya menjadi ciut lantaran kekalahan memalukan.
Mobile_AP_Rectangle 2
Pelatih berlisensi B AFC itu mengaku telah mengevaluasi seluruh punggawa Semeru FC. “Setelah kita evaluasi secara menyeluruh kekalahan kemarin, ternyata kekeliruannya fatal. Motivasinya anak-anak sangat rendah,” katanya.
Maka, dia menegaskan agar seluruh pemain dan pelatih terus menggenjot motivasi. Terus memberi semangat juang tinggi pada pemain. “Itu yang kita terus tempa pada pemain,” ungkapnya. Tujuannya adalah untuk mengembalikan pada performa terbaik seperti sebelumnya.
Putut mengajak agar anak asuhnya melupakan kekalahan dari Madura FC. “Mari kita tinggalkan kekalahan kemarin. Tetapi jangan sampai terulang lagi. Sudah waktunya kita untuk fokus lagi. Lawan di depan mata adalah PSIM Jogjakarta. Kita akan bangkit menjawab keraguan dan melunasi kekecewaan,” ungkapnya. (fid/mgc/sh)
- Advertisement -
LUMAJANG – Kekalahan tiga gol tanpa balas di kandang sendiri memang sangat menyakitkan. Memalukan lagi, karena terburuk dalam sejarah berdirinya Semeru FC. Juga bikin keangkeran stadion tercoreng. Namun, kini waktunya move on. Waktunya menatap masa depan. Bisa dibuktikan saat menjamu PSIM Jogjakarta, pekan depan.
Memang jika terlalu dalam dipikir, tidak akan ada habisnya. Sakit hati tentu sudah jelas. Namun, tidak ada gunanya berlarut dengan kesedihan. Sekarang sudah waktunya move on. Jangan sampai gagal move on.
Putut Widjanarko, salah satu orang yang paling getol mengajak anak asuhnya move on. Sebab, dorongan motivasi sangat dibutuhkan alias jangan biarkan anak-anak Semeru yang biasanya tampil garang, nyalinya menjadi ciut lantaran kekalahan memalukan.
Pelatih berlisensi B AFC itu mengaku telah mengevaluasi seluruh punggawa Semeru FC. “Setelah kita evaluasi secara menyeluruh kekalahan kemarin, ternyata kekeliruannya fatal. Motivasinya anak-anak sangat rendah,” katanya.
Maka, dia menegaskan agar seluruh pemain dan pelatih terus menggenjot motivasi. Terus memberi semangat juang tinggi pada pemain. “Itu yang kita terus tempa pada pemain,” ungkapnya. Tujuannya adalah untuk mengembalikan pada performa terbaik seperti sebelumnya.
Putut mengajak agar anak asuhnya melupakan kekalahan dari Madura FC. “Mari kita tinggalkan kekalahan kemarin. Tetapi jangan sampai terulang lagi. Sudah waktunya kita untuk fokus lagi. Lawan di depan mata adalah PSIM Jogjakarta. Kita akan bangkit menjawab keraguan dan melunasi kekecewaan,” ungkapnya. (fid/mgc/sh)
LUMAJANG – Kekalahan tiga gol tanpa balas di kandang sendiri memang sangat menyakitkan. Memalukan lagi, karena terburuk dalam sejarah berdirinya Semeru FC. Juga bikin keangkeran stadion tercoreng. Namun, kini waktunya move on. Waktunya menatap masa depan. Bisa dibuktikan saat menjamu PSIM Jogjakarta, pekan depan.
Memang jika terlalu dalam dipikir, tidak akan ada habisnya. Sakit hati tentu sudah jelas. Namun, tidak ada gunanya berlarut dengan kesedihan. Sekarang sudah waktunya move on. Jangan sampai gagal move on.
Putut Widjanarko, salah satu orang yang paling getol mengajak anak asuhnya move on. Sebab, dorongan motivasi sangat dibutuhkan alias jangan biarkan anak-anak Semeru yang biasanya tampil garang, nyalinya menjadi ciut lantaran kekalahan memalukan.
Pelatih berlisensi B AFC itu mengaku telah mengevaluasi seluruh punggawa Semeru FC. “Setelah kita evaluasi secara menyeluruh kekalahan kemarin, ternyata kekeliruannya fatal. Motivasinya anak-anak sangat rendah,” katanya.
Maka, dia menegaskan agar seluruh pemain dan pelatih terus menggenjot motivasi. Terus memberi semangat juang tinggi pada pemain. “Itu yang kita terus tempa pada pemain,” ungkapnya. Tujuannya adalah untuk mengembalikan pada performa terbaik seperti sebelumnya.
Putut mengajak agar anak asuhnya melupakan kekalahan dari Madura FC. “Mari kita tinggalkan kekalahan kemarin. Tetapi jangan sampai terulang lagi. Sudah waktunya kita untuk fokus lagi. Lawan di depan mata adalah PSIM Jogjakarta. Kita akan bangkit menjawab keraguan dan melunasi kekecewaan,” ungkapnya. (fid/mgc/sh)