23.2 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Modus Pengemis Jadi Manusia Silver

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Beberapa hari ini cukup sering warga menemui orang yang tubuhnya dicat penuh alias manusia silver berdiri di titik-titik lampu merah (traffic light). Rupanya cara itu merupakan modus meminta sejumlah uang kepada pengendara yang melintas supaya tidak tertangkap petugas.

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Semeru ketika mendatangi orang tersebut, banyak yang mengaku sebagai seniman patung. Sementara, uang yang diterimanya dari beberapa pengendara merupakan bonus dari kreasinya. Seperti yang diungkapkan manusia silver di traffic light pertigaan Sukodono.

Orang yang bernama Andi itu mengaku sebagai pendatang dari luar kota. Kedatangannya ke Lumajang bersama beberapa kawannya untuk menunjukkan aksinya sebagai seniman patung yang berdiri di keramaian jalan. Aksi itu dia yakini sebagai bagian dari seni. Padahal, di tangannya ada kotak kardus berisi uang pecahan.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Saya aslinya dari Jogjakarta. Ikut temen jadi seniman patung di lampu merah beberapa kota. Sebetulnya ada banyak kalau di Lumajang, termasuk yang ada di pertigaan lampu merah selatan jembatan merah itu juga teman saya. Kami ingin menunjukkan kalau seniman patung itu ada. Ini karya seni yang kami tunjukkan. Uang ini hanya bonus saja,” jelasnya.

Aksi unik ini memang cukup menghibur pengendara yang melintas. Tetapi, ada juga yang menganggap sebagai pengganggu jalanan. Beberapa pengendara kadang terlihat risi. Sebab, mereka sering kali menyodorkan kotak kardusnya kepada pengendara untuk meminta sejumlah uang.

Kasatpol PP Lumajang Matali Bilogo mengatakan, manusia silver tersebut sebetulnya hanya modus untuk meminta sejumlah uang. Menurutnya, seniman patung kebanyakan dipertunjukkan di pergelaran kesenian, bukan di jalanan. “Kalau di jalanan itu pengemis, cukup meresahkan. Sudah lama kami buru, tapi belum tertangkap,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Beberapa hari ini cukup sering warga menemui orang yang tubuhnya dicat penuh alias manusia silver berdiri di titik-titik lampu merah (traffic light). Rupanya cara itu merupakan modus meminta sejumlah uang kepada pengendara yang melintas supaya tidak tertangkap petugas.

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Semeru ketika mendatangi orang tersebut, banyak yang mengaku sebagai seniman patung. Sementara, uang yang diterimanya dari beberapa pengendara merupakan bonus dari kreasinya. Seperti yang diungkapkan manusia silver di traffic light pertigaan Sukodono.

Orang yang bernama Andi itu mengaku sebagai pendatang dari luar kota. Kedatangannya ke Lumajang bersama beberapa kawannya untuk menunjukkan aksinya sebagai seniman patung yang berdiri di keramaian jalan. Aksi itu dia yakini sebagai bagian dari seni. Padahal, di tangannya ada kotak kardus berisi uang pecahan.

“Saya aslinya dari Jogjakarta. Ikut temen jadi seniman patung di lampu merah beberapa kota. Sebetulnya ada banyak kalau di Lumajang, termasuk yang ada di pertigaan lampu merah selatan jembatan merah itu juga teman saya. Kami ingin menunjukkan kalau seniman patung itu ada. Ini karya seni yang kami tunjukkan. Uang ini hanya bonus saja,” jelasnya.

Aksi unik ini memang cukup menghibur pengendara yang melintas. Tetapi, ada juga yang menganggap sebagai pengganggu jalanan. Beberapa pengendara kadang terlihat risi. Sebab, mereka sering kali menyodorkan kotak kardusnya kepada pengendara untuk meminta sejumlah uang.

Kasatpol PP Lumajang Matali Bilogo mengatakan, manusia silver tersebut sebetulnya hanya modus untuk meminta sejumlah uang. Menurutnya, seniman patung kebanyakan dipertunjukkan di pergelaran kesenian, bukan di jalanan. “Kalau di jalanan itu pengemis, cukup meresahkan. Sudah lama kami buru, tapi belum tertangkap,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Beberapa hari ini cukup sering warga menemui orang yang tubuhnya dicat penuh alias manusia silver berdiri di titik-titik lampu merah (traffic light). Rupanya cara itu merupakan modus meminta sejumlah uang kepada pengendara yang melintas supaya tidak tertangkap petugas.

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Semeru ketika mendatangi orang tersebut, banyak yang mengaku sebagai seniman patung. Sementara, uang yang diterimanya dari beberapa pengendara merupakan bonus dari kreasinya. Seperti yang diungkapkan manusia silver di traffic light pertigaan Sukodono.

Orang yang bernama Andi itu mengaku sebagai pendatang dari luar kota. Kedatangannya ke Lumajang bersama beberapa kawannya untuk menunjukkan aksinya sebagai seniman patung yang berdiri di keramaian jalan. Aksi itu dia yakini sebagai bagian dari seni. Padahal, di tangannya ada kotak kardus berisi uang pecahan.

“Saya aslinya dari Jogjakarta. Ikut temen jadi seniman patung di lampu merah beberapa kota. Sebetulnya ada banyak kalau di Lumajang, termasuk yang ada di pertigaan lampu merah selatan jembatan merah itu juga teman saya. Kami ingin menunjukkan kalau seniman patung itu ada. Ini karya seni yang kami tunjukkan. Uang ini hanya bonus saja,” jelasnya.

Aksi unik ini memang cukup menghibur pengendara yang melintas. Tetapi, ada juga yang menganggap sebagai pengganggu jalanan. Beberapa pengendara kadang terlihat risi. Sebab, mereka sering kali menyodorkan kotak kardusnya kepada pengendara untuk meminta sejumlah uang.

Kasatpol PP Lumajang Matali Bilogo mengatakan, manusia silver tersebut sebetulnya hanya modus untuk meminta sejumlah uang. Menurutnya, seniman patung kebanyakan dipertunjukkan di pergelaran kesenian, bukan di jalanan. “Kalau di jalanan itu pengemis, cukup meresahkan. Sudah lama kami buru, tapi belum tertangkap,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca