Mobile_AP_Rectangle 1
RADARJEMBER.ID : Maling sapi benar-benar merajalela di Lumajang. Tak hanya di kawasan utara. Di Nogosari, Kecamatan Rowokangkung, dua ekor sapi hilang.
Namun, sapi itu kembali berhasil ditemukan warga. Ternyata, disembunyikan di rumah kosong. Satunya lagi, dibiarkan di tengah sawah. Rupanya, si pencuri kesulitan membawa kabur sapi tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun Radar Jember.id, setelah mengetahui kemalingan sapi, Cipto warga asal desa Nogosari, Rowokangkung bersama puluhan warga berusaha melacak. Sekitar pukul 07.00, sapi warna putih itu ditemukan di tengah sawah. Sapi terlacak dari dilacak jejak kakinya. “Terjebak lumpur. Sekitar empat kilometer dari rumah saya ini,” ujarnya tadi siang (6/4).
Dia mengatakan, sapi berhasil dibawa pencuri setelah mencongkel pintu kandang yang di belakang rumahnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Di hari yang sama, satu ekor sapi lainnya juga ditemukan. Tapi, lokasi ditemukan sudah lumayan jauh. Di kawasan Kecamatan Kunir. Tepatnya di Desa Karanglo. Warga yang melacak jejak kaki sapi memang sempat kehilangan di kawasan Wonogriyo, Tekung. Namun pencarian warga diteruskan sampai ke kawasan Karanglo.
Akhirnya, woro-woro warga dan aparat membuahkan hasil. “Sapi warna merah yang ini ditemukan di rumah kosong milik wargadi kecamatan Kunir,” terang Cipto sambil mengelus-elus kepala sapinya.
Reporter: Hafid Asnan
Editor: MS Rasyid
- Advertisement -
RADARJEMBER.ID : Maling sapi benar-benar merajalela di Lumajang. Tak hanya di kawasan utara. Di Nogosari, Kecamatan Rowokangkung, dua ekor sapi hilang.
Namun, sapi itu kembali berhasil ditemukan warga. Ternyata, disembunyikan di rumah kosong. Satunya lagi, dibiarkan di tengah sawah. Rupanya, si pencuri kesulitan membawa kabur sapi tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun Radar Jember.id, setelah mengetahui kemalingan sapi, Cipto warga asal desa Nogosari, Rowokangkung bersama puluhan warga berusaha melacak. Sekitar pukul 07.00, sapi warna putih itu ditemukan di tengah sawah. Sapi terlacak dari dilacak jejak kakinya. “Terjebak lumpur. Sekitar empat kilometer dari rumah saya ini,” ujarnya tadi siang (6/4).
Dia mengatakan, sapi berhasil dibawa pencuri setelah mencongkel pintu kandang yang di belakang rumahnya.
Di hari yang sama, satu ekor sapi lainnya juga ditemukan. Tapi, lokasi ditemukan sudah lumayan jauh. Di kawasan Kecamatan Kunir. Tepatnya di Desa Karanglo. Warga yang melacak jejak kaki sapi memang sempat kehilangan di kawasan Wonogriyo, Tekung. Namun pencarian warga diteruskan sampai ke kawasan Karanglo.
Akhirnya, woro-woro warga dan aparat membuahkan hasil. “Sapi warna merah yang ini ditemukan di rumah kosong milik wargadi kecamatan Kunir,” terang Cipto sambil mengelus-elus kepala sapinya.
Reporter: Hafid Asnan
Editor: MS Rasyid
RADARJEMBER.ID : Maling sapi benar-benar merajalela di Lumajang. Tak hanya di kawasan utara. Di Nogosari, Kecamatan Rowokangkung, dua ekor sapi hilang.
Namun, sapi itu kembali berhasil ditemukan warga. Ternyata, disembunyikan di rumah kosong. Satunya lagi, dibiarkan di tengah sawah. Rupanya, si pencuri kesulitan membawa kabur sapi tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun Radar Jember.id, setelah mengetahui kemalingan sapi, Cipto warga asal desa Nogosari, Rowokangkung bersama puluhan warga berusaha melacak. Sekitar pukul 07.00, sapi warna putih itu ditemukan di tengah sawah. Sapi terlacak dari dilacak jejak kakinya. “Terjebak lumpur. Sekitar empat kilometer dari rumah saya ini,” ujarnya tadi siang (6/4).
Dia mengatakan, sapi berhasil dibawa pencuri setelah mencongkel pintu kandang yang di belakang rumahnya.
Di hari yang sama, satu ekor sapi lainnya juga ditemukan. Tapi, lokasi ditemukan sudah lumayan jauh. Di kawasan Kecamatan Kunir. Tepatnya di Desa Karanglo. Warga yang melacak jejak kaki sapi memang sempat kehilangan di kawasan Wonogriyo, Tekung. Namun pencarian warga diteruskan sampai ke kawasan Karanglo.
Akhirnya, woro-woro warga dan aparat membuahkan hasil. “Sapi warna merah yang ini ditemukan di rumah kosong milik wargadi kecamatan Kunir,” terang Cipto sambil mengelus-elus kepala sapinya.
Reporter: Hafid Asnan
Editor: MS Rasyid