LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tinggal di posko pengungsian memang jadi risiko yang harus dijalani warga terdampak. Terutama bagi rumahnya yang mengalami kerusakan parah. Tetapi, jangan salah, meski telah bertahan sebulan dengan dicukupi logistik, mereka bukannya tidak bosan. Sebagian warga mulai ada yang tak betah dan pindah ke rumah kontrakan.
Ada yang mengaku jenuh dengan posko pengungsian. Sebab, seluruh waktunya sehari penuh kadang digunakan untuk makan, minum, dan tidur. Tidak ada aktivitas lainnya selama menunggu pembangunan hunian sementara (huntara). Ada juga warga yang sudah berkeluarga mulai menginginkan ruang privat untuk bersama keluarganya.
Pengasuh Pondok Pesantren Ulul Albab di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Fahrur Rozi, mengatakan, seluruh warga yang mengungsi di pondok pesantren disewakan rumah di beberapa titik. Langkah itu diambil untuk memberikan kenyamanan bagi para pengungsi supaya memiliki ruang untuk berkegiatan.
“Ada puluhan KK yang sebelumnya menginap di pondok. Lalu, kami carikan rumah menyebar di Kecamatan Candipuro. Masing-masing keluarga telah memiliki peralatan masak sendiri. jadi, kami sekarang hanya tinggal mengantarkan bantuan logistik ke rumah mereka masing-masing,” katanya.
Sementara itu, koordinator posko pengungsian di lapangan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Ian Hariyanto menjelaskan, pihaknya menyadari kejenuhan para pengungsi ini mulai memuncak. Sebab, tinggal selama sebulan di lokasi pengungsian merupakan waktu yang tidak sebentar dan cukup membosankan.
“Kalau sehari ini mereka makan tidur makan tidur, apa ya tidak bosan. Ya, pasti bosan, makanya kami meneruskan seluruh program koordinator sebelumnya dan menambahi kekurangan-kekurangan yang tampak. Seperti rasa bosan, ini kami harus kelola. Jiwa mereka harus kuat sambil menunggu huntara,” ujarnya.
Saat ini, untuk mengurangi kejenuhan, pihaknya bersama tim relawan yang lain mengatur jadwal kegiatan sehari-hari warga. Dengan begitu, mereka memiliki aktivitas yang cukup beragam. “Ada senam pagi, seperti sekarang ini (kemarin, Red). Ada jadwal pemeriksaan kesehatan dan trauma healing untuk anak-anak. Itu kami atur,” pungkasnya.
Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Hafid Asnan