30.4 C
Jember
Saturday, 10 June 2023

Penyandang Disabilitas Disetubuhi Kakek

Orang Tua di Malaysia, Sebut Laporan Diremehkan Desa

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Sepekan ini, kasus tindakan asusila terus terjadi. Laporan dugaan pemerkosaan terus bermunculan. Setelah dugaan pemerkosaan oleh ayah tiri di Desa/Kecamatan Tempursari, kemarin, anak dengan kebutuhan khusus diduga diperkosa oleh kakeknya sendiri.

Kasus itu menimpa anak yang berusia 13 tahun, warga Desa Tempursari, Kecamatan Kedungjajang. Dia tidak bisa berbuat banyak ketika pemerkosaan itu dialaminya. Apalagi, kedua orang tuanya merantau ke Malaysia. Sempat beberapa kali mengadukan ke pihak desa setempat, tetapi tidak diindahkan.

Supi, bibi korban, menceritakan, sebulan yang lalu, L yang berada di pondok pesantren di Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, itu dijemput kakeknya untuk pulang. Bukannya dibawa ke rumah, tetapi diajak ke Probolinggo seharian. Kemudian diperkosa.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Anaknya tidak bisa cerita langsung, karena mengalami keterbatasan. Ketika saya tanya hanya memeragakan ulah kakeknya ketika berada di Probolinggo. Kakinya tangannya diikat, mulutnya dibungkam, kemudian meniru gaya kakeknya yang menindih tubuhnya berkali-kali. Itu dulu cerita sambil nangis-nangis,” jelasnya.

Supi sendiri juga tidak bisa berbuat banyak. Sempat dirinya melaporkan ke pihak desa, tetapi tanggapannya meremehkan. Bahkan, meminta dia untuk menghadirkan kakek yang memerkosa anak tersebut. “Ya saya syok, kami minta bantuan ke desa, katanya tidak bisa. La kakeknya itu lho sekarang lari, enggak tahu ke mana,” jelasnya.

Begitu pula Juma’, kerabat korban lainnya. Dia menjelaskan, dia sempat kebingungan mengadukan kasus itu kepada siapa. Sebab, sempat melaporkan ke kepolisian, tetapi diminta melaporkan dulu ke Polres Probolinggo. “La ini orang tuanya ada di Malaysia, anaknya juga keterbelakangan mental. Kami sendiri bingung,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Sepekan ini, kasus tindakan asusila terus terjadi. Laporan dugaan pemerkosaan terus bermunculan. Setelah dugaan pemerkosaan oleh ayah tiri di Desa/Kecamatan Tempursari, kemarin, anak dengan kebutuhan khusus diduga diperkosa oleh kakeknya sendiri.

Kasus itu menimpa anak yang berusia 13 tahun, warga Desa Tempursari, Kecamatan Kedungjajang. Dia tidak bisa berbuat banyak ketika pemerkosaan itu dialaminya. Apalagi, kedua orang tuanya merantau ke Malaysia. Sempat beberapa kali mengadukan ke pihak desa setempat, tetapi tidak diindahkan.

Supi, bibi korban, menceritakan, sebulan yang lalu, L yang berada di pondok pesantren di Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, itu dijemput kakeknya untuk pulang. Bukannya dibawa ke rumah, tetapi diajak ke Probolinggo seharian. Kemudian diperkosa.

“Anaknya tidak bisa cerita langsung, karena mengalami keterbatasan. Ketika saya tanya hanya memeragakan ulah kakeknya ketika berada di Probolinggo. Kakinya tangannya diikat, mulutnya dibungkam, kemudian meniru gaya kakeknya yang menindih tubuhnya berkali-kali. Itu dulu cerita sambil nangis-nangis,” jelasnya.

Supi sendiri juga tidak bisa berbuat banyak. Sempat dirinya melaporkan ke pihak desa, tetapi tanggapannya meremehkan. Bahkan, meminta dia untuk menghadirkan kakek yang memerkosa anak tersebut. “Ya saya syok, kami minta bantuan ke desa, katanya tidak bisa. La kakeknya itu lho sekarang lari, enggak tahu ke mana,” jelasnya.

Begitu pula Juma’, kerabat korban lainnya. Dia menjelaskan, dia sempat kebingungan mengadukan kasus itu kepada siapa. Sebab, sempat melaporkan ke kepolisian, tetapi diminta melaporkan dulu ke Polres Probolinggo. “La ini orang tuanya ada di Malaysia, anaknya juga keterbelakangan mental. Kami sendiri bingung,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Sepekan ini, kasus tindakan asusila terus terjadi. Laporan dugaan pemerkosaan terus bermunculan. Setelah dugaan pemerkosaan oleh ayah tiri di Desa/Kecamatan Tempursari, kemarin, anak dengan kebutuhan khusus diduga diperkosa oleh kakeknya sendiri.

Kasus itu menimpa anak yang berusia 13 tahun, warga Desa Tempursari, Kecamatan Kedungjajang. Dia tidak bisa berbuat banyak ketika pemerkosaan itu dialaminya. Apalagi, kedua orang tuanya merantau ke Malaysia. Sempat beberapa kali mengadukan ke pihak desa setempat, tetapi tidak diindahkan.

Supi, bibi korban, menceritakan, sebulan yang lalu, L yang berada di pondok pesantren di Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, itu dijemput kakeknya untuk pulang. Bukannya dibawa ke rumah, tetapi diajak ke Probolinggo seharian. Kemudian diperkosa.

“Anaknya tidak bisa cerita langsung, karena mengalami keterbatasan. Ketika saya tanya hanya memeragakan ulah kakeknya ketika berada di Probolinggo. Kakinya tangannya diikat, mulutnya dibungkam, kemudian meniru gaya kakeknya yang menindih tubuhnya berkali-kali. Itu dulu cerita sambil nangis-nangis,” jelasnya.

Supi sendiri juga tidak bisa berbuat banyak. Sempat dirinya melaporkan ke pihak desa, tetapi tanggapannya meremehkan. Bahkan, meminta dia untuk menghadirkan kakek yang memerkosa anak tersebut. “Ya saya syok, kami minta bantuan ke desa, katanya tidak bisa. La kakeknya itu lho sekarang lari, enggak tahu ke mana,” jelasnya.

Begitu pula Juma’, kerabat korban lainnya. Dia menjelaskan, dia sempat kebingungan mengadukan kasus itu kepada siapa. Sebab, sempat melaporkan ke kepolisian, tetapi diminta melaporkan dulu ke Polres Probolinggo. “La ini orang tuanya ada di Malaysia, anaknya juga keterbelakangan mental. Kami sendiri bingung,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca