Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Banjir genangan di Dusun Krajan, Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun, biasanya tidak sampai bertahan hitungan hari. Namun, kali tergolong parah. Sebab, bertahan sampai tiga hari. Sebanyak 160 jiwa dari 40 KK sampai kehabisan stok air bersih.
Kabid Kesiapsiagaan BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswo menyatakan, banjir itu terjadi di Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun. Banjir mulai naik ke permukaan pada pukul 05.00. “Ketinggiannya sekarang sampai 80 sentimeter setara lutut orang dewasa,” ucapnya.
Atas kejadian tersebut, banyak warga yang terdampak dan mengalami kesulitan. Tercatat, sejumlah 40 kepala keluarga atau 160 jiwa ikut mengalami kesusahan akibat meluapnya air sungai.
Mobile_AP_Rectangle 2
Tak hanya rumah penduduk, sejumlah lahan pertanian juga tergenang. Tercatat sebanyak 40 hektare lebih lahan pertanian terdampak serius akibat genangan tersebut. Jenis tanaman yang pasti gagal panen adalah tanaman padi, jagung, tomat, dan cabai.
Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Indra Wibowo menyatakan, korban banjir yang menggenangi tempat tersebut sangat membutuhkan air bersih. Sebab, keperluan makan dan minum banyak yang sudah tidak layak karena terdampak air kotor.
Karenanya, sejak hari pertama banjir sampai kemarin warga membutuhkan air bersih. Sayangnya, dari pihak BPBD baru mendistribusikan air bersih kemarin. Sedangkan untuk makanan belum ada bantuan. “Sampai sekarang pendataan terus dilakukan,” ucapnya.
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Banjir genangan di Dusun Krajan, Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun, biasanya tidak sampai bertahan hitungan hari. Namun, kali tergolong parah. Sebab, bertahan sampai tiga hari. Sebanyak 160 jiwa dari 40 KK sampai kehabisan stok air bersih.
Kabid Kesiapsiagaan BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswo menyatakan, banjir itu terjadi di Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun. Banjir mulai naik ke permukaan pada pukul 05.00. “Ketinggiannya sekarang sampai 80 sentimeter setara lutut orang dewasa,” ucapnya.
Atas kejadian tersebut, banyak warga yang terdampak dan mengalami kesulitan. Tercatat, sejumlah 40 kepala keluarga atau 160 jiwa ikut mengalami kesusahan akibat meluapnya air sungai.
Tak hanya rumah penduduk, sejumlah lahan pertanian juga tergenang. Tercatat sebanyak 40 hektare lebih lahan pertanian terdampak serius akibat genangan tersebut. Jenis tanaman yang pasti gagal panen adalah tanaman padi, jagung, tomat, dan cabai.
Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Indra Wibowo menyatakan, korban banjir yang menggenangi tempat tersebut sangat membutuhkan air bersih. Sebab, keperluan makan dan minum banyak yang sudah tidak layak karena terdampak air kotor.
Karenanya, sejak hari pertama banjir sampai kemarin warga membutuhkan air bersih. Sayangnya, dari pihak BPBD baru mendistribusikan air bersih kemarin. Sedangkan untuk makanan belum ada bantuan. “Sampai sekarang pendataan terus dilakukan,” ucapnya.
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Banjir genangan di Dusun Krajan, Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun, biasanya tidak sampai bertahan hitungan hari. Namun, kali tergolong parah. Sebab, bertahan sampai tiga hari. Sebanyak 160 jiwa dari 40 KK sampai kehabisan stok air bersih.
Kabid Kesiapsiagaan BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswo menyatakan, banjir itu terjadi di Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun. Banjir mulai naik ke permukaan pada pukul 05.00. “Ketinggiannya sekarang sampai 80 sentimeter setara lutut orang dewasa,” ucapnya.
Atas kejadian tersebut, banyak warga yang terdampak dan mengalami kesulitan. Tercatat, sejumlah 40 kepala keluarga atau 160 jiwa ikut mengalami kesusahan akibat meluapnya air sungai.
Tak hanya rumah penduduk, sejumlah lahan pertanian juga tergenang. Tercatat sebanyak 40 hektare lebih lahan pertanian terdampak serius akibat genangan tersebut. Jenis tanaman yang pasti gagal panen adalah tanaman padi, jagung, tomat, dan cabai.
Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Indra Wibowo menyatakan, korban banjir yang menggenangi tempat tersebut sangat membutuhkan air bersih. Sebab, keperluan makan dan minum banyak yang sudah tidak layak karena terdampak air kotor.
Karenanya, sejak hari pertama banjir sampai kemarin warga membutuhkan air bersih. Sayangnya, dari pihak BPBD baru mendistribusikan air bersih kemarin. Sedangkan untuk makanan belum ada bantuan. “Sampai sekarang pendataan terus dilakukan,” ucapnya.