LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Jumlah rumah tidak layak huni di Lumajang ternyata cukup banyak. Beragam bantuan yang diberikan nampaknya belum cukup membantu. Sebab, sebagian besar bantuan yang diterima hanya berupa sembako dan kebutuhan sehari-hari. Padahal, kebutuhan papan atau tempat tinggal juga sangat penting.
Oleh sebab itu, program bantuan bedah rumah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lumajang masih terus bergulir. Bahkan, tahun ini Baznas juga mengajukan puluhan rumah agar mendapat bantuan bedah rumah dari Baznas Provinsi. “Sedikitnya 40 rumah tidak layak huni kami ajukan ke Baznas Provinsi,” kata Ketua Baznas Lumajang H Atok Hasan Sanusi.
Abah Atok, sapaan akrabnya mengungkapkan, selama ini survei ke rumah warga tak layak huni sering dilakukan. Hasilnya, banyak rumah yang memang dalam kondisi memprihatinkan. Terakhir survei, pihaknya menemukan rumah warga yang hampir roboh namun masih ditempati. Rumah itu milik salah satu warga Kecamatan Yosowilangun.
Sebenarnya, kondisi serupa banyak ditemukan. Namun, tidak semua rumah bisa diajukan. Meski demikian, 40 rumah yang diajukan itu tinggal menunggu jawaban realisasi. Di samping itu, program bedah rumah dari Baznas Lumajang bersinergi Pemkab Lumajang juga tetap berjalan. Tahun lalu, ada belasan rumah yang dibantu. Masing-masing mendapat bantuan senilai Rp 10 juta.
“Rencananya tahun ini ada 10 rumah yang akan dibedah dari Baznas dan Pemkab Lumajang. Sejauh ini baru lima rumah yang sudah dibantu. Jumlah ini lebih sedikit dari tahun lalu. Tetapi nominal bantuan yang diberikan kami tingkatkan menjadi Rp 15 juta,” jelasnya.
Dia berharap, bantuan ini bisa membuka kepedulian masyarakat sekitar. Khususnya tetangga rumah yang akan dibedah. Artinya, partisipasi masyarakat sangat membantu program bedah rumah sukses dilaksanakan. Bantuan itu bisa berupa tenaga, finansial, hingga peralatan rumah lainnya.
Jurnalis: Muhammad Sidikin Ali
Fotografer: Ade Apryanis
Editor: Hafid Asnan