LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Larangan mudik selama Lebaran menjadikan warga tidak bisa keluar kota. Baik berkunjung ke sanak famili atau bahkan liburan. Akibatnya, ketika berada di puncak kejenuhan, wisata di Lumajang diprediksi jadi pilihan. Sayangnya, sampai saat ini pembukaannya belum diatur. Padahal grafik penularan korona belum menurun.
Diakui, selama pandemi, banyak pengelola wisata yang menyiapkan tempat wisata untuk jujukan liburan. Tidak hanya itu, mereka terus melakukan inovasi untuk menarik minat pengunjung supaya tidak bosan datang kembali. Dari konsep ala-ala pemandangan alam terbuka hingga konsep modern sekalipun.
Kabid Destinasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lumajang Yudi Prasetiyo mengatakan, pengaturan untuk pembukaan lokasi wisata belum dilakukan. Baik itu mengenai standard operating procedure (SOP) maupun hal-hal lain yang bisa diterapkan untuk menekan penularan korona.
“Pengaturannya masih belum, masih kami susun. Kami sesuaikan dengan hasil rapat antara Dinas Pariwisata Provinsi dengan polda,” ucapnya. Padahal, Lebaran kurang beberapa hari, pengelola wisata perlu segera menyiapkan kebutuhan apa saja supaya wisata tetap jalan, protokol kesehatan juga jalan.
Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Semeru, catatan http://infocovid19.jatimprov.go.id pada pukul 16.00, Lumajang berada di zona kuning. Artinya, tingkat risiko penularan memang rendah. Saat ini total penularan mencapai 3.037. Perinciannya, yang masih dirawat 6 orang, sembuh 2.767 orang, dan meninggal dunia 264 orang.
Kepala Disparbud Lumajang Bambang Soekwanto mengatakan, penerapan protokol kesehatan menjadi kunci bagi setiap lokasi wisata jika menginginkan beroperasi selama Lebaran. Sebab, perlu dukungan semua pihak supaya pandemi bisa berakhir. “Sebentar lagi aturannya beres. Intinya patuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.
Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan