25.8 C
Jember
Thursday, 1 June 2023

Pengiriman Molor dari Jadwal

Bakal Terjadi Selama Ramadan dan Idul Fitri

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis biosolar di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mulai mengkhawatirkan. Tak heran, beberapa hari terakhir antrean panjang kendaraan besar jenis biosolar terlihat. Tidak hanya di SPBU, tetapi antrean juga mengular hingga memakan badan jalan.

Baca Juga : Perusahaan Wajib Membayarkan THR Penuh Tahun Ini

Pantauan Jawa Pos Radar Semeru di lapangan, dari empat SPBU kawasan kota, antrean panjang terjadi di tiga SPBU. Sementara, satu SPBU kosong kendaraan besar. Sebab, di depan SPBU tersebut terpampang papan pengumuman bahwa solar belum datang. Padahal, Pertamina memastikan pengiriman dan stok BBM aman selama Ramadan dan Idul Fitri.

Mobile_AP_Rectangle 2

Alhasil, sejumlah sopir memilih berpindah ke SPBU lain yang menyediakan solar dalam jumlah banyak. Seperti yang dilakukan Alvian, salah seorang sopir armada pasir. Dia mengaku kesulitan mendapatkan solar untuk kendaraannya. “Terpaksa ikut antre saja daripada tidak dapat. Meskipun antrenya cukup lama juga,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu staf SPBU, Zaenal Fuad, mengatakan, pengiriman biosolar sering kali telat dari jadwal. Karenanya, pihaknya tidak selalu melayani pengisian bahan bakar tersebut ke masyarakat. Namun, hal itu mulai berkurang. Sebab, selama beberapa pekan ke depan, kebijakan baru dari Pertamina bakal diterapkan.

“Selama Ramadan dan Idul Fitri, setiap SPBU dibebaskan meminta pengiriman biosolar. Artinya, permintaan setiap SPBU bisa berbeda-beda. Misalnya belum sehari tetapi stoknya sudah habis, bisa minta kiriman lagi. Makanya kondisi di setiap SPBU berbeda-beda,” ujarnya.

Tentu ini menjadi angin segar bagi pemilik kendaraan dan pihak SPBU. Sebab, pada bulan sebelumnya, Pertamina masih memberlakukan aturan pengiriman dan penyaluran ke masyarakat sesuai kuota. Akan tetapi, melihat kondisi kelangkaan di beberapa wilayah, kebijakan tersebut diubah. Namun, setelah Idul Fitri, pembatasan kuota diterapkan lagi.

Meski pengiriman solar tak terbatas, aturan lain harus tetap ditegakkan. Di antaranya batasan pengisian biosolar pada kendaraan. Termasuk juga kendaraan yang mendapatkan solar subsidi yang sudah ditentukan. Selain itu, SPBU juga harus memantau kendaraan yang mengisi BBM. Jika terjadi penyelewengan, kendaraan sekaligus SPBU bakal dikenai sanksi.

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis biosolar di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mulai mengkhawatirkan. Tak heran, beberapa hari terakhir antrean panjang kendaraan besar jenis biosolar terlihat. Tidak hanya di SPBU, tetapi antrean juga mengular hingga memakan badan jalan.

Baca Juga : Perusahaan Wajib Membayarkan THR Penuh Tahun Ini

Pantauan Jawa Pos Radar Semeru di lapangan, dari empat SPBU kawasan kota, antrean panjang terjadi di tiga SPBU. Sementara, satu SPBU kosong kendaraan besar. Sebab, di depan SPBU tersebut terpampang papan pengumuman bahwa solar belum datang. Padahal, Pertamina memastikan pengiriman dan stok BBM aman selama Ramadan dan Idul Fitri.

Alhasil, sejumlah sopir memilih berpindah ke SPBU lain yang menyediakan solar dalam jumlah banyak. Seperti yang dilakukan Alvian, salah seorang sopir armada pasir. Dia mengaku kesulitan mendapatkan solar untuk kendaraannya. “Terpaksa ikut antre saja daripada tidak dapat. Meskipun antrenya cukup lama juga,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu staf SPBU, Zaenal Fuad, mengatakan, pengiriman biosolar sering kali telat dari jadwal. Karenanya, pihaknya tidak selalu melayani pengisian bahan bakar tersebut ke masyarakat. Namun, hal itu mulai berkurang. Sebab, selama beberapa pekan ke depan, kebijakan baru dari Pertamina bakal diterapkan.

“Selama Ramadan dan Idul Fitri, setiap SPBU dibebaskan meminta pengiriman biosolar. Artinya, permintaan setiap SPBU bisa berbeda-beda. Misalnya belum sehari tetapi stoknya sudah habis, bisa minta kiriman lagi. Makanya kondisi di setiap SPBU berbeda-beda,” ujarnya.

Tentu ini menjadi angin segar bagi pemilik kendaraan dan pihak SPBU. Sebab, pada bulan sebelumnya, Pertamina masih memberlakukan aturan pengiriman dan penyaluran ke masyarakat sesuai kuota. Akan tetapi, melihat kondisi kelangkaan di beberapa wilayah, kebijakan tersebut diubah. Namun, setelah Idul Fitri, pembatasan kuota diterapkan lagi.

Meski pengiriman solar tak terbatas, aturan lain harus tetap ditegakkan. Di antaranya batasan pengisian biosolar pada kendaraan. Termasuk juga kendaraan yang mendapatkan solar subsidi yang sudah ditentukan. Selain itu, SPBU juga harus memantau kendaraan yang mengisi BBM. Jika terjadi penyelewengan, kendaraan sekaligus SPBU bakal dikenai sanksi.

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis biosolar di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mulai mengkhawatirkan. Tak heran, beberapa hari terakhir antrean panjang kendaraan besar jenis biosolar terlihat. Tidak hanya di SPBU, tetapi antrean juga mengular hingga memakan badan jalan.

Baca Juga : Perusahaan Wajib Membayarkan THR Penuh Tahun Ini

Pantauan Jawa Pos Radar Semeru di lapangan, dari empat SPBU kawasan kota, antrean panjang terjadi di tiga SPBU. Sementara, satu SPBU kosong kendaraan besar. Sebab, di depan SPBU tersebut terpampang papan pengumuman bahwa solar belum datang. Padahal, Pertamina memastikan pengiriman dan stok BBM aman selama Ramadan dan Idul Fitri.

Alhasil, sejumlah sopir memilih berpindah ke SPBU lain yang menyediakan solar dalam jumlah banyak. Seperti yang dilakukan Alvian, salah seorang sopir armada pasir. Dia mengaku kesulitan mendapatkan solar untuk kendaraannya. “Terpaksa ikut antre saja daripada tidak dapat. Meskipun antrenya cukup lama juga,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu staf SPBU, Zaenal Fuad, mengatakan, pengiriman biosolar sering kali telat dari jadwal. Karenanya, pihaknya tidak selalu melayani pengisian bahan bakar tersebut ke masyarakat. Namun, hal itu mulai berkurang. Sebab, selama beberapa pekan ke depan, kebijakan baru dari Pertamina bakal diterapkan.

“Selama Ramadan dan Idul Fitri, setiap SPBU dibebaskan meminta pengiriman biosolar. Artinya, permintaan setiap SPBU bisa berbeda-beda. Misalnya belum sehari tetapi stoknya sudah habis, bisa minta kiriman lagi. Makanya kondisi di setiap SPBU berbeda-beda,” ujarnya.

Tentu ini menjadi angin segar bagi pemilik kendaraan dan pihak SPBU. Sebab, pada bulan sebelumnya, Pertamina masih memberlakukan aturan pengiriman dan penyaluran ke masyarakat sesuai kuota. Akan tetapi, melihat kondisi kelangkaan di beberapa wilayah, kebijakan tersebut diubah. Namun, setelah Idul Fitri, pembatasan kuota diterapkan lagi.

Meski pengiriman solar tak terbatas, aturan lain harus tetap ditegakkan. Di antaranya batasan pengisian biosolar pada kendaraan. Termasuk juga kendaraan yang mendapatkan solar subsidi yang sudah ditentukan. Selain itu, SPBU juga harus memantau kendaraan yang mengisi BBM. Jika terjadi penyelewengan, kendaraan sekaligus SPBU bakal dikenai sanksi.

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca