Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Beberapa waktu lalu, Pemkab Lumajang telah mengumpulkan seluruh pihak yang terlibat dalam pertambangan pasir untuk membahas jalan tambang. Baik itu asosiasi penambang, paguyuban sopir, maupun beberapa perwakilan lainnya. Jalan yang ditutup lantaran perbaikan itu mulai dikeluhkan.
“Mohon maaf, Pak Bupati, jalan tambang belum disediakan, tapi kok jalan ditutupi, Pak Bupati? Apakah pekerjaan kami sebagai sopir truk dan penambang pasir itu haram? Kami juga butuh kebijakan, jangan sepihak. Kami butuh penghasilan, untuk bayar bulanan truk kami,” tulis akun Bledek Siluman dalam salah satu grup Lumajang.
Penutupan jalan itu memang simalakama. Ada dua sisi yang harus diperhatikan. Pertama adalah warga yang tinggal di sekitar jalan yang rusak akibat lalu lalang armada truk, dan ada sopir truk yang menggantungkan pendapatan tunggalnya berasal dari pertambangan.
Mobile_AP_Rectangle 2
Akun Rumah Empang Lele Lumajang mengomentari unggahan yang menampilkan foto Cak Thoriq tengah memantau perbaikan jalan rusak akibat lalu lalang armada truk pasir yang kelebihan tonase. Menurut dia, semua pihak harus mendapat solusi yang bijaksana. “Intine harus ada jalan tambang yang layak itu kan, Pak,” komentarnya.
Sementara itu, beberapa akun lainnya turut menunjukkan lokasi jalan lainnya yang mengalami kerusakan. Seperti di Yosowilangun, banyak jalan berlubang yang membahayakan keselamatan pengguna jalan. “Cak, iki jalan Yosowilangun yo rusak. Seng lewat truk gandeng, truk pasir, tronton. Mohon diperbaiki,” tandas akun Lina Wati Liem. (son/c2/fid)
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Beberapa waktu lalu, Pemkab Lumajang telah mengumpulkan seluruh pihak yang terlibat dalam pertambangan pasir untuk membahas jalan tambang. Baik itu asosiasi penambang, paguyuban sopir, maupun beberapa perwakilan lainnya. Jalan yang ditutup lantaran perbaikan itu mulai dikeluhkan.
“Mohon maaf, Pak Bupati, jalan tambang belum disediakan, tapi kok jalan ditutupi, Pak Bupati? Apakah pekerjaan kami sebagai sopir truk dan penambang pasir itu haram? Kami juga butuh kebijakan, jangan sepihak. Kami butuh penghasilan, untuk bayar bulanan truk kami,” tulis akun Bledek Siluman dalam salah satu grup Lumajang.
Penutupan jalan itu memang simalakama. Ada dua sisi yang harus diperhatikan. Pertama adalah warga yang tinggal di sekitar jalan yang rusak akibat lalu lalang armada truk, dan ada sopir truk yang menggantungkan pendapatan tunggalnya berasal dari pertambangan.
Akun Rumah Empang Lele Lumajang mengomentari unggahan yang menampilkan foto Cak Thoriq tengah memantau perbaikan jalan rusak akibat lalu lalang armada truk pasir yang kelebihan tonase. Menurut dia, semua pihak harus mendapat solusi yang bijaksana. “Intine harus ada jalan tambang yang layak itu kan, Pak,” komentarnya.
Sementara itu, beberapa akun lainnya turut menunjukkan lokasi jalan lainnya yang mengalami kerusakan. Seperti di Yosowilangun, banyak jalan berlubang yang membahayakan keselamatan pengguna jalan. “Cak, iki jalan Yosowilangun yo rusak. Seng lewat truk gandeng, truk pasir, tronton. Mohon diperbaiki,” tandas akun Lina Wati Liem. (son/c2/fid)
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Beberapa waktu lalu, Pemkab Lumajang telah mengumpulkan seluruh pihak yang terlibat dalam pertambangan pasir untuk membahas jalan tambang. Baik itu asosiasi penambang, paguyuban sopir, maupun beberapa perwakilan lainnya. Jalan yang ditutup lantaran perbaikan itu mulai dikeluhkan.
“Mohon maaf, Pak Bupati, jalan tambang belum disediakan, tapi kok jalan ditutupi, Pak Bupati? Apakah pekerjaan kami sebagai sopir truk dan penambang pasir itu haram? Kami juga butuh kebijakan, jangan sepihak. Kami butuh penghasilan, untuk bayar bulanan truk kami,” tulis akun Bledek Siluman dalam salah satu grup Lumajang.
Penutupan jalan itu memang simalakama. Ada dua sisi yang harus diperhatikan. Pertama adalah warga yang tinggal di sekitar jalan yang rusak akibat lalu lalang armada truk, dan ada sopir truk yang menggantungkan pendapatan tunggalnya berasal dari pertambangan.
Akun Rumah Empang Lele Lumajang mengomentari unggahan yang menampilkan foto Cak Thoriq tengah memantau perbaikan jalan rusak akibat lalu lalang armada truk pasir yang kelebihan tonase. Menurut dia, semua pihak harus mendapat solusi yang bijaksana. “Intine harus ada jalan tambang yang layak itu kan, Pak,” komentarnya.
Sementara itu, beberapa akun lainnya turut menunjukkan lokasi jalan lainnya yang mengalami kerusakan. Seperti di Yosowilangun, banyak jalan berlubang yang membahayakan keselamatan pengguna jalan. “Cak, iki jalan Yosowilangun yo rusak. Seng lewat truk gandeng, truk pasir, tronton. Mohon diperbaiki,” tandas akun Lina Wati Liem. (son/c2/fid)