LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Masih banyak orang beranggapan bahwa penyandang disabilitas minim kreativitas. Namun, tidak bagi para penyandang yang tergabung dalam Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Lumajang. Di tengah keterbatasan, mereka tetap mengasah kreativitas.
Seperti yang dilakukan di Balai Desa Bades, Pasirian, pada Minggu (1/5). Mereka menggelar pelatihan daur ulang sampah dan string art bagi penyandang disabilitas. “Meski menjadi penyandang, kami tetap bersosialisasi dan berkarya. Salah satunya dengan pelatihan seperti ini,” kata Ali Muslimin, Ketua PPDI Lumajang.
Dia menjelaskan, pelatihan tersebut dapat meningkatkan kreativitas penyandang disabilitas. “Daur ulang sampah dan seni benang paku dapat menghasilkan karya seni yang bernilai. Oleh karena itu, meski dalam keterbatasan, tidak boleh membatasi diri sendiri. Kreativitas harus tetap diasah,” jelasnya.
Dia berharap pelatihan tersebut dapat menggugah semangat agar dapat menjadi disabilitas yang mandiri. “Kami berharap ada ilmu yang dapat diambil teman-teman. Ke depan, jika hal ini terus ditekuni dan dikembangkan, dapat meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas,” harapnya.
Sementara itu, Saiful, pemateri dari Rumah Kreatif Art Rojopolo, takjub atas semangat para penyandang disabilitas. “Semangat peserta sangat luar biasa. Terutama sahabat disabilitas. Terima kasih atas kesempatan berbagi ilmunya,” ungkapnya.
Dalam pelatihan, dia memberikan materi dan membimbing untuk membuat karya seni dari limbah daur ulang sampah dan benang paku. “Kami buat lukisan. Pertama, dari daur ulang sampah. Kedua, dari benang paku. Harapannya, ilmu ini bisa menjadi bekal keterampilan sahabat disabilitas ke depan,” harapnya.
Jurnalis: mg2
Fotografer: Istimewa
Editor: Hafid Asnan