Mobile_AP_Rectangle 1
ROGOTRUNAN, Radar Semeru – Stunting masih jadi momok bagi seluruh pemerintah daerah. Termasuk bagi Pemkab Lumajang. Oleh karena itu, setiap tahunnya, pemkab selalu melakukan percepatan pencegahan dan penanganan stunting.
BACA JUGA : Gelar Olah TKP, Polres Jember Usut Dugaan Pidana Insiden Dua Pemuda Hanyut
Beragam program, gerakan, dan aksi terus digencarkan. Tak ayal, setiap tahunnya angka prevalensi stunting berdasarkan hasil SSGI mengalami penurunan. Terbaru, angkanya turun dari 30,1 persen menjadi 23,8 persen.
Mobile_AP_Rectangle 2
Subkoordinator Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Gizi Kantor Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Lumajang Farianingsih mengatakan, keberhasilan itu tidak terjadi instan. Sebab, sejak beberapa tahun terakhir seluruh stakeholder bergerak bersama menurunkan angka stunting.
“Kami memang jadi leading sector. Tetapi, penanganan stunting ini tidak kami sendiri yang jalan. Seluruh OPD, lintas sektor, hingga masyarakat juga terlibat. Tentu, mereka juga memiliki program dan kegiatan yang tujuannya untuk mengatasi stunting,” ujarnya.
- Advertisement -
ROGOTRUNAN, Radar Semeru – Stunting masih jadi momok bagi seluruh pemerintah daerah. Termasuk bagi Pemkab Lumajang. Oleh karena itu, setiap tahunnya, pemkab selalu melakukan percepatan pencegahan dan penanganan stunting.
BACA JUGA : Gelar Olah TKP, Polres Jember Usut Dugaan Pidana Insiden Dua Pemuda Hanyut
Beragam program, gerakan, dan aksi terus digencarkan. Tak ayal, setiap tahunnya angka prevalensi stunting berdasarkan hasil SSGI mengalami penurunan. Terbaru, angkanya turun dari 30,1 persen menjadi 23,8 persen.
Subkoordinator Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Gizi Kantor Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Lumajang Farianingsih mengatakan, keberhasilan itu tidak terjadi instan. Sebab, sejak beberapa tahun terakhir seluruh stakeholder bergerak bersama menurunkan angka stunting.
“Kami memang jadi leading sector. Tetapi, penanganan stunting ini tidak kami sendiri yang jalan. Seluruh OPD, lintas sektor, hingga masyarakat juga terlibat. Tentu, mereka juga memiliki program dan kegiatan yang tujuannya untuk mengatasi stunting,” ujarnya.
ROGOTRUNAN, Radar Semeru – Stunting masih jadi momok bagi seluruh pemerintah daerah. Termasuk bagi Pemkab Lumajang. Oleh karena itu, setiap tahunnya, pemkab selalu melakukan percepatan pencegahan dan penanganan stunting.
BACA JUGA : Gelar Olah TKP, Polres Jember Usut Dugaan Pidana Insiden Dua Pemuda Hanyut
Beragam program, gerakan, dan aksi terus digencarkan. Tak ayal, setiap tahunnya angka prevalensi stunting berdasarkan hasil SSGI mengalami penurunan. Terbaru, angkanya turun dari 30,1 persen menjadi 23,8 persen.
Subkoordinator Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Gizi Kantor Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Lumajang Farianingsih mengatakan, keberhasilan itu tidak terjadi instan. Sebab, sejak beberapa tahun terakhir seluruh stakeholder bergerak bersama menurunkan angka stunting.
“Kami memang jadi leading sector. Tetapi, penanganan stunting ini tidak kami sendiri yang jalan. Seluruh OPD, lintas sektor, hingga masyarakat juga terlibat. Tentu, mereka juga memiliki program dan kegiatan yang tujuannya untuk mengatasi stunting,” ujarnya.