JEMBER, RADARJEMBER.ID – Angin kencang yang menumbangkan belasan pohon belakangan ini patut diwaspadai. Sebab, angin kencang termasuk bencana hidrometeorologi. Sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bencana ini berlangsung hingga akhir Maret. Oleh karena itu, masyarakat harus mawas diri terhadap seluruh bencana alam hidrometeorologi.Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, bencana hidrometeorologi meliputi banjir, angin kencang, puting beliung, tanah longsor, dan cuaca ekstrem. Sedangkan pohon tumbang merupakan salah satu dampak dari bencana tersebut. Karena itu, hal ini juga menjadi atensi. “Termasuk juga banjir lahar dingin dan awan panas guguran (APG, Red). Semuanya harus diwaspadai,” ujarnya.
Wawan menjelaskan, angin kencang sejatinya bukan penyebab utama pohon tumbang. Melainkan, faktor kesehatan pohon. Sebab, selama ini pohon yang tumbang memang terlihat dalam kondisi baik. Akan tetapi, setelah tumbang, batang dan akar yang keropos baru terlihat. Jika hal ini terus dibiarkan, maka kerusakan parah dan korban jiwa bisa saja terjadi.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang beraktivitas di luar rumah agar berhati-hati. Khususnya mereka yang sering berada di jalan maupun sekitar bantaran sungai. Pasalnya, bencana hidrometeorologi tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda terlebih dahulu.
“Seperti angin kencang kemarin (Selasa, Red) itu. Pagi hingga siang cuacanya panas. Tiba-tiba mendung, hujan, lalu angin. Kejadian seperti ini memang tidak merata. Makanya, kalau mendung, kami selalu mengimbau agar segera mencari tempat berlindung. Yang di jalan segera menepi. Penambang dan masyarakat yang berada di aliran sungai maupun DAS Semeru segera mencari tempat aman,” jelasnya.
Mengenai pohon tumbang, pihaknya terus melakukan koordinasi antarpihak. Menurutnya, kolaborasi pentahelix menjadi solusi penanganan bencana. Yakni kolaborasi bersama antara pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media. “Bencana ini tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Jurnalis: Muhammad Sidikin Ali
Fotografer: Muhammad Sidikin Ali
Editor: Hafid Asnan