28.5 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Bantuan UMKM Terdampak Terkendala Izin Mendirikan Bangunan

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID Kedatangan Kementerian Koperasi dan UKM, beberapa waktu lalu, menjadi angin segar bagi UMKM yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru. Pasalnya, mereka dikabarkan mendapat bantuan senilai Rp 1,5 juta. Namun, bantuan itu tak kunjung dicairkan lantaran terkendala izin mendirikan bangunan (IMB).

Ada sekitar 200 UMKM di wilayah Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo yang terdampak. Sejumlah UMKM tersebut memiliki produk usaha berupa gula merah, peternakan sapi maupun kambing, usaha budi daya ikan, dan beberapa jenis usaha lainnya dengan omzet maksimal di bawah Rp 2 miliar.

Kabid Usaha Koperasi Dinkop UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Lumajang Samsul Nurul Huda mengatakan, bantuan ini untuk stimulan usaha yang sedang terpuruk. Sebab, akibat bencana erupsi lalu, UMKM banyak yang mandek. Bahkan, nyaris tidak bergerak sama sekali karena barang dagangannya tidak terselamatkan.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Bantuan ini kami ajukan langsung ke kementerian. Setelah melakukan pengajuan, ternyata ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para UMKM ini. Seperti IMB dan beberapa persyaratan lainnya. Nah, mereka ternyata tidak semuanya memiliki IMB tersebut. Ini sedang kami urus,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinkop UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Lumajang Suharwoko menjelaskan, ketersediaan anggaran di instansinya tergolong sangat minim. Karenanya, pascaerupsi terjadi ini tak satu pun kegiatan yang bisa diberikan kepada para pengungsi untuk pemulihan.

“Hanya bantuan dari kementerian sebesar Rp 1,5 juta yang bisa kami maksimalkan. Pelatihan pun tidak bisa, makanya sekarang kami harus membantu melakukan pengurusan IMB untuk penyaluran bantuan. Itu akan kami fasilitasi. Rencananya dalam minggu-minggu ini kami akan memenuhi persyaratan untuk pengurusan IMB itu,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID Kedatangan Kementerian Koperasi dan UKM, beberapa waktu lalu, menjadi angin segar bagi UMKM yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru. Pasalnya, mereka dikabarkan mendapat bantuan senilai Rp 1,5 juta. Namun, bantuan itu tak kunjung dicairkan lantaran terkendala izin mendirikan bangunan (IMB).

Ada sekitar 200 UMKM di wilayah Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo yang terdampak. Sejumlah UMKM tersebut memiliki produk usaha berupa gula merah, peternakan sapi maupun kambing, usaha budi daya ikan, dan beberapa jenis usaha lainnya dengan omzet maksimal di bawah Rp 2 miliar.

Kabid Usaha Koperasi Dinkop UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Lumajang Samsul Nurul Huda mengatakan, bantuan ini untuk stimulan usaha yang sedang terpuruk. Sebab, akibat bencana erupsi lalu, UMKM banyak yang mandek. Bahkan, nyaris tidak bergerak sama sekali karena barang dagangannya tidak terselamatkan.

“Bantuan ini kami ajukan langsung ke kementerian. Setelah melakukan pengajuan, ternyata ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para UMKM ini. Seperti IMB dan beberapa persyaratan lainnya. Nah, mereka ternyata tidak semuanya memiliki IMB tersebut. Ini sedang kami urus,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinkop UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Lumajang Suharwoko menjelaskan, ketersediaan anggaran di instansinya tergolong sangat minim. Karenanya, pascaerupsi terjadi ini tak satu pun kegiatan yang bisa diberikan kepada para pengungsi untuk pemulihan.

“Hanya bantuan dari kementerian sebesar Rp 1,5 juta yang bisa kami maksimalkan. Pelatihan pun tidak bisa, makanya sekarang kami harus membantu melakukan pengurusan IMB untuk penyaluran bantuan. Itu akan kami fasilitasi. Rencananya dalam minggu-minggu ini kami akan memenuhi persyaratan untuk pengurusan IMB itu,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID Kedatangan Kementerian Koperasi dan UKM, beberapa waktu lalu, menjadi angin segar bagi UMKM yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru. Pasalnya, mereka dikabarkan mendapat bantuan senilai Rp 1,5 juta. Namun, bantuan itu tak kunjung dicairkan lantaran terkendala izin mendirikan bangunan (IMB).

Ada sekitar 200 UMKM di wilayah Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo yang terdampak. Sejumlah UMKM tersebut memiliki produk usaha berupa gula merah, peternakan sapi maupun kambing, usaha budi daya ikan, dan beberapa jenis usaha lainnya dengan omzet maksimal di bawah Rp 2 miliar.

Kabid Usaha Koperasi Dinkop UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Lumajang Samsul Nurul Huda mengatakan, bantuan ini untuk stimulan usaha yang sedang terpuruk. Sebab, akibat bencana erupsi lalu, UMKM banyak yang mandek. Bahkan, nyaris tidak bergerak sama sekali karena barang dagangannya tidak terselamatkan.

“Bantuan ini kami ajukan langsung ke kementerian. Setelah melakukan pengajuan, ternyata ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para UMKM ini. Seperti IMB dan beberapa persyaratan lainnya. Nah, mereka ternyata tidak semuanya memiliki IMB tersebut. Ini sedang kami urus,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinkop UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Lumajang Suharwoko menjelaskan, ketersediaan anggaran di instansinya tergolong sangat minim. Karenanya, pascaerupsi terjadi ini tak satu pun kegiatan yang bisa diberikan kepada para pengungsi untuk pemulihan.

“Hanya bantuan dari kementerian sebesar Rp 1,5 juta yang bisa kami maksimalkan. Pelatihan pun tidak bisa, makanya sekarang kami harus membantu melakukan pengurusan IMB untuk penyaluran bantuan. Itu akan kami fasilitasi. Rencananya dalam minggu-minggu ini kami akan memenuhi persyaratan untuk pengurusan IMB itu,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca