LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Penentuan awal Ramadan 1443 Hijriah tahun ini berpotensi tak sama. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memutuskan 1 Ramadan jatuh pada hari Sabtu (2/4). Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), ormas Islam lain, maupun pemerintah dimungkinkan memulai puasa sehari setelahnya (3/4).
Baca Juga : Berdalih Buat Beli Bensin, Pemuda Asal Lumajang Curi Drum di Jember
Perbedaan penentuan ini sudah menjadi hal biasa. Sebab, masing-masing memiliki cara perhitungan yang berbeda. Muhammadiyah menggunakan perhitungan astronomis atau hisab. Sedangkan pemerintah, termasuk NU, menggunakan metode pemantauan (rukyatul) hilal. Hal itu juga ditetapkan melalui Sidang Isbat yang akan digelar Kementerian Agama (Kemenag), petang ini.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lumajang Aminuddin mengatakan, seluruh warga Muhammadiyah bakal menjalankan salat Tarawih nanti malam. Hal itu berdasarkan maklumat Majlis Tarjih PP Muhammadiyah tentang penetapan awal Ramadan. Oleh karena itu, beberapa persiapan Ramadan sudah dilakukan.
“Sebenarnya tidak menjadi masalah. Karena perbedaan ini sudah biasa. Toh, keputusan ini juga dari pimpinan pusat dan sudah kami sampaikan ke seluruh warga Muhammadiyah. Sehingga jauh hari mereka sudah mempersiapkannya. Mulai dari membersihkan dan memperindah musala dan masjid hingga persiapan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama Lumajang Jamaluddin menjelaskan, pihaknya masih menunggu keputusan hasil perhitungan tim falakiah NU. Metode rukyatul hilal memang sudah diterapkan sejak dahulu. Jika nanti hasil perhitungan NU berbeda dengan pemerintah, pihaknya tetap akan mengikuti keputusan pemerintah.
Menyikapi hal ini, Kepala Seksi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Lumajang Hidayatulloh mengimbau agar masyarakat menyikapinya dengan bijaksana. Pihaknya mengimbau agar masyarakat bisa bersabar menunggu keputusan sidang isbat pemerintah. Namun, jika ada masyarakat yang hendak melaksanakannya dengan berpedoman hisab, dia tidak mempermasalahkan. “Silakan saja. Terpenting tetap saling menghormati,” tandasnya.
Dia menerangkan, potensi perbedaan itu akan tetap ada. Oleh sebab itu, pihaknya bakal menggelar rukyatul hilal di Pantai Mbah Drajid, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, besok petang. Dia berharap cuaca cerah dan mendukung, sehingga hilal bisa terlihat dengan jelas.
“Hampir tiga tahun, cuacanya memang cerah. Tetapi, menjelang petang ada kabut dan awan tebal. Sehingga hal itu menyulitkan tim falakiah untuk melihat hilal. Jadi, keputusan awal Ramadan dianjurkan mengikuti keputusan pemerintah,” pungkasnya.
Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan