22.9 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Bukan Antara Juragan dan Karyawan

Dalam Kopilaborasi Ormas dan Pemerintah

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tiga pilar strategis membangun pemerintahan yang baik terdiri atas masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sinergi yang konsisten antara tiga pilar. Jelasnya, pemerintah dan masyarakat tidak selayaknya hubungan juragan dan karyawan. Tetapi, lebih tepatnya adalah hubungan yang sejajar.
Kopilaborasi, program Dinas Kominfo Jawa Timur, kali ini dilaksanakan di Hall Graha Mulia Hotel, kemarin. Menghadirkan narasumber yang ahli di bidang pemberdayaan, Kopilaborasi mengangkat tema pemberdayaan organisasi masyarakat untuk Jawa Timur bangkit.
“Tentu, ini salah satu langkah baik antara pemerintah provinsi, daerah, dan masyarakat untuk mendukung pemberdayaan organisasi masyarakat,” kata Nugroho Dwi Atmoko, Asisten Administrasi Setda Kabupaten Lumajang.
Menurutnya, ada tiga pilar strategis dalam pemerintahan. Ketiganya adalah masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. “Ini adalah kemitraan strategis. Jika terus menjadi satu kesatuan, kita akan saling melengkapi. Posisi antara pemerintah dengan masyarakat bukan lagi sebagai juragan dan karyawan. Akan tetapi, posisinya sejajar dan sama,” jelasnya.
Kegiatan ini, lanjut dia, mendekatkan pemerintah daerah dengan masyarakat. Pemerintah bisa menyampaikan informasi sekaligus menyerap aspirasi masyarakat. “Ada dua hal yang didapat. Pemerintah menyampaikan informasi dan kami menyerap aspirasi. Ini bagus dan akan kami tindak lanjuti ke OPD terkait dengan cara menjemput bola,” lanjutnya.
Naimah, dosen Fakultas Hukum Universitas Lumajang, mengatakan, akademisi bersedia membantu masyarakat mewujudkan kehidupan yang baik. Pihaknya berkomitmen terbuka dan siap mendampingi masyarakat, terutama ormas, untuk berdaya bersama. “Kami berkomitmen untuk saling membantu, terutama edukasi yang dibutuhkan masyarakat agar semakin berdaya,” katanya.
Sementara itu, Lailatul Qodriyah, anggota Komisi A DPRD Jawa Timur, mengungkapkan, kegiatan Kopilaborasi di Lumajang dapat menyatukan visi misi antara pemerintah dengan ormas. “Ini baik, karena dikemas dengan ngopi, tetapi juga menyerap aspirasi dari masyarakat. Tentunya ini akan menyatukan visi misi pemerintah dengan masyarakat terutama ormas seperti Fatayat NU,” katanya.
Kegiatan yang digelar bertepatan penyerahan juara lomba albanjari kabupaten tersebut dihadiri oleh PAC Fatayat NU Lumajang. Dia berharap kolaborasi pemerintah dan ormas dapat berjalan dengan baik. “Para juara lomba albanjari kami berikan penganugerahan setelah talk show. Hal ini sebagai bagian dari memberikan semangat agar terus bersinergi dengan pemerintah,” harapnya.

Jurnalis: mg2
Fotografer: Muhammad Sidikin Ali
Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tiga pilar strategis membangun pemerintahan yang baik terdiri atas masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sinergi yang konsisten antara tiga pilar. Jelasnya, pemerintah dan masyarakat tidak selayaknya hubungan juragan dan karyawan. Tetapi, lebih tepatnya adalah hubungan yang sejajar.
Kopilaborasi, program Dinas Kominfo Jawa Timur, kali ini dilaksanakan di Hall Graha Mulia Hotel, kemarin. Menghadirkan narasumber yang ahli di bidang pemberdayaan, Kopilaborasi mengangkat tema pemberdayaan organisasi masyarakat untuk Jawa Timur bangkit.
“Tentu, ini salah satu langkah baik antara pemerintah provinsi, daerah, dan masyarakat untuk mendukung pemberdayaan organisasi masyarakat,” kata Nugroho Dwi Atmoko, Asisten Administrasi Setda Kabupaten Lumajang.
Menurutnya, ada tiga pilar strategis dalam pemerintahan. Ketiganya adalah masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. “Ini adalah kemitraan strategis. Jika terus menjadi satu kesatuan, kita akan saling melengkapi. Posisi antara pemerintah dengan masyarakat bukan lagi sebagai juragan dan karyawan. Akan tetapi, posisinya sejajar dan sama,” jelasnya.
Kegiatan ini, lanjut dia, mendekatkan pemerintah daerah dengan masyarakat. Pemerintah bisa menyampaikan informasi sekaligus menyerap aspirasi masyarakat. “Ada dua hal yang didapat. Pemerintah menyampaikan informasi dan kami menyerap aspirasi. Ini bagus dan akan kami tindak lanjuti ke OPD terkait dengan cara menjemput bola,” lanjutnya.
Naimah, dosen Fakultas Hukum Universitas Lumajang, mengatakan, akademisi bersedia membantu masyarakat mewujudkan kehidupan yang baik. Pihaknya berkomitmen terbuka dan siap mendampingi masyarakat, terutama ormas, untuk berdaya bersama. “Kami berkomitmen untuk saling membantu, terutama edukasi yang dibutuhkan masyarakat agar semakin berdaya,” katanya.
Sementara itu, Lailatul Qodriyah, anggota Komisi A DPRD Jawa Timur, mengungkapkan, kegiatan Kopilaborasi di Lumajang dapat menyatukan visi misi antara pemerintah dengan ormas. “Ini baik, karena dikemas dengan ngopi, tetapi juga menyerap aspirasi dari masyarakat. Tentunya ini akan menyatukan visi misi pemerintah dengan masyarakat terutama ormas seperti Fatayat NU,” katanya.
Kegiatan yang digelar bertepatan penyerahan juara lomba albanjari kabupaten tersebut dihadiri oleh PAC Fatayat NU Lumajang. Dia berharap kolaborasi pemerintah dan ormas dapat berjalan dengan baik. “Para juara lomba albanjari kami berikan penganugerahan setelah talk show. Hal ini sebagai bagian dari memberikan semangat agar terus bersinergi dengan pemerintah,” harapnya.

Jurnalis: mg2
Fotografer: Muhammad Sidikin Ali
Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tiga pilar strategis membangun pemerintahan yang baik terdiri atas masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sinergi yang konsisten antara tiga pilar. Jelasnya, pemerintah dan masyarakat tidak selayaknya hubungan juragan dan karyawan. Tetapi, lebih tepatnya adalah hubungan yang sejajar.
Kopilaborasi, program Dinas Kominfo Jawa Timur, kali ini dilaksanakan di Hall Graha Mulia Hotel, kemarin. Menghadirkan narasumber yang ahli di bidang pemberdayaan, Kopilaborasi mengangkat tema pemberdayaan organisasi masyarakat untuk Jawa Timur bangkit.
“Tentu, ini salah satu langkah baik antara pemerintah provinsi, daerah, dan masyarakat untuk mendukung pemberdayaan organisasi masyarakat,” kata Nugroho Dwi Atmoko, Asisten Administrasi Setda Kabupaten Lumajang.
Menurutnya, ada tiga pilar strategis dalam pemerintahan. Ketiganya adalah masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. “Ini adalah kemitraan strategis. Jika terus menjadi satu kesatuan, kita akan saling melengkapi. Posisi antara pemerintah dengan masyarakat bukan lagi sebagai juragan dan karyawan. Akan tetapi, posisinya sejajar dan sama,” jelasnya.
Kegiatan ini, lanjut dia, mendekatkan pemerintah daerah dengan masyarakat. Pemerintah bisa menyampaikan informasi sekaligus menyerap aspirasi masyarakat. “Ada dua hal yang didapat. Pemerintah menyampaikan informasi dan kami menyerap aspirasi. Ini bagus dan akan kami tindak lanjuti ke OPD terkait dengan cara menjemput bola,” lanjutnya.
Naimah, dosen Fakultas Hukum Universitas Lumajang, mengatakan, akademisi bersedia membantu masyarakat mewujudkan kehidupan yang baik. Pihaknya berkomitmen terbuka dan siap mendampingi masyarakat, terutama ormas, untuk berdaya bersama. “Kami berkomitmen untuk saling membantu, terutama edukasi yang dibutuhkan masyarakat agar semakin berdaya,” katanya.
Sementara itu, Lailatul Qodriyah, anggota Komisi A DPRD Jawa Timur, mengungkapkan, kegiatan Kopilaborasi di Lumajang dapat menyatukan visi misi antara pemerintah dengan ormas. “Ini baik, karena dikemas dengan ngopi, tetapi juga menyerap aspirasi dari masyarakat. Tentunya ini akan menyatukan visi misi pemerintah dengan masyarakat terutama ormas seperti Fatayat NU,” katanya.
Kegiatan yang digelar bertepatan penyerahan juara lomba albanjari kabupaten tersebut dihadiri oleh PAC Fatayat NU Lumajang. Dia berharap kolaborasi pemerintah dan ormas dapat berjalan dengan baik. “Para juara lomba albanjari kami berikan penganugerahan setelah talk show. Hal ini sebagai bagian dari memberikan semangat agar terus bersinergi dengan pemerintah,” harapnya.

Jurnalis: mg2
Fotografer: Muhammad Sidikin Ali
Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca