Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Banjir yang terjadi akhir pekan kemarin meninggalkan duka yang mendalam. Ada pondok pesantren, ratusan atau bahkan seribu lebih rumah warga hingga lahan pertanian yang tergenang banjir tersebut. Termasuk beberapa gedung sekolah yang berada di Kecamatan Sukodono.
Memang sejauh ini belum ada data riil korban banjir dari instansi pemerintah. Namun, setidaknya ada empat gedung sekolah yang juga terkena luapan Sungai Bondoyudo. Tinggi genangan air yang masuk membuat banyak berkas-berkas penting milik SDN Selokbesuki 01, SDN Kutorenon 03 banyak, Kelompok Belajar (KB) As-Sakinah dan Paud Nurul Hidayah Raudhatul Athfal (RA) Muslimat NU 02 yang terkena air.
Maulana warga Desa Selok Besuki Kecamatan Sukodono mengatakan, setelah air mulai surut, warga bergegas membersihkan bekas genangan air yang masuk ke rumah. Bahkan beberapa warga dan guru juga tampak membersihkan ruangan kelas yang kotor dipenuhi air dan lumpur.
Mobile_AP_Rectangle 2
Kepala Dinas Pendidikan Lumajang Agus Salim mengatakan, genangan air memang tidak membuat gedung sekolah ambruk, tetapi beberapa sarana dan prasarana milik sekolah banyak yang rusak. Baik itu peralatan kerja milik guru-guru yang biasa disimpan di sekolah serta dokumen penting milik siswa.
“Tingginya kan lumayan, jadi kayak komputer, laptop guru, rapot murid, berkas-berkas lainnya itu yang masalah. Kemudian untuk kegiatan belajar mengajar sementara kami tiadakan sambil menunggu semuanya baik,” ucapnya.
Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di lokasi yang terdampak banjir dihentikan sementara waktu. Bakal diaktifkan kembali sampai semuanya benar-benar pulih. Sebab, diakui tidak sedikit guru maupun murid yang masih berduka. Kebingungan pakaian sekolah serta masih kerepotan membersihkan rumah.
Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Hafid Asnan
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Banjir yang terjadi akhir pekan kemarin meninggalkan duka yang mendalam. Ada pondok pesantren, ratusan atau bahkan seribu lebih rumah warga hingga lahan pertanian yang tergenang banjir tersebut. Termasuk beberapa gedung sekolah yang berada di Kecamatan Sukodono.
Memang sejauh ini belum ada data riil korban banjir dari instansi pemerintah. Namun, setidaknya ada empat gedung sekolah yang juga terkena luapan Sungai Bondoyudo. Tinggi genangan air yang masuk membuat banyak berkas-berkas penting milik SDN Selokbesuki 01, SDN Kutorenon 03 banyak, Kelompok Belajar (KB) As-Sakinah dan Paud Nurul Hidayah Raudhatul Athfal (RA) Muslimat NU 02 yang terkena air.
Maulana warga Desa Selok Besuki Kecamatan Sukodono mengatakan, setelah air mulai surut, warga bergegas membersihkan bekas genangan air yang masuk ke rumah. Bahkan beberapa warga dan guru juga tampak membersihkan ruangan kelas yang kotor dipenuhi air dan lumpur.
Kepala Dinas Pendidikan Lumajang Agus Salim mengatakan, genangan air memang tidak membuat gedung sekolah ambruk, tetapi beberapa sarana dan prasarana milik sekolah banyak yang rusak. Baik itu peralatan kerja milik guru-guru yang biasa disimpan di sekolah serta dokumen penting milik siswa.
“Tingginya kan lumayan, jadi kayak komputer, laptop guru, rapot murid, berkas-berkas lainnya itu yang masalah. Kemudian untuk kegiatan belajar mengajar sementara kami tiadakan sambil menunggu semuanya baik,” ucapnya.
Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di lokasi yang terdampak banjir dihentikan sementara waktu. Bakal diaktifkan kembali sampai semuanya benar-benar pulih. Sebab, diakui tidak sedikit guru maupun murid yang masih berduka. Kebingungan pakaian sekolah serta masih kerepotan membersihkan rumah.
Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Hafid Asnan
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Banjir yang terjadi akhir pekan kemarin meninggalkan duka yang mendalam. Ada pondok pesantren, ratusan atau bahkan seribu lebih rumah warga hingga lahan pertanian yang tergenang banjir tersebut. Termasuk beberapa gedung sekolah yang berada di Kecamatan Sukodono.
Memang sejauh ini belum ada data riil korban banjir dari instansi pemerintah. Namun, setidaknya ada empat gedung sekolah yang juga terkena luapan Sungai Bondoyudo. Tinggi genangan air yang masuk membuat banyak berkas-berkas penting milik SDN Selokbesuki 01, SDN Kutorenon 03 banyak, Kelompok Belajar (KB) As-Sakinah dan Paud Nurul Hidayah Raudhatul Athfal (RA) Muslimat NU 02 yang terkena air.
Maulana warga Desa Selok Besuki Kecamatan Sukodono mengatakan, setelah air mulai surut, warga bergegas membersihkan bekas genangan air yang masuk ke rumah. Bahkan beberapa warga dan guru juga tampak membersihkan ruangan kelas yang kotor dipenuhi air dan lumpur.
Kepala Dinas Pendidikan Lumajang Agus Salim mengatakan, genangan air memang tidak membuat gedung sekolah ambruk, tetapi beberapa sarana dan prasarana milik sekolah banyak yang rusak. Baik itu peralatan kerja milik guru-guru yang biasa disimpan di sekolah serta dokumen penting milik siswa.
“Tingginya kan lumayan, jadi kayak komputer, laptop guru, rapot murid, berkas-berkas lainnya itu yang masalah. Kemudian untuk kegiatan belajar mengajar sementara kami tiadakan sambil menunggu semuanya baik,” ucapnya.
Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di lokasi yang terdampak banjir dihentikan sementara waktu. Bakal diaktifkan kembali sampai semuanya benar-benar pulih. Sebab, diakui tidak sedikit guru maupun murid yang masih berduka. Kebingungan pakaian sekolah serta masih kerepotan membersihkan rumah.
Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Hafid Asnan