JEMBER, RADARJEMBER.ID – Langit Jember tampak begitu cerah sejak pagi. Wajah semringah pun ditunjukkan orang-orang di sekitar Bandara Notohadinegoro, kemarin (30/5). Tak ketinggalan, banyak anak terlihat berseri-seri, lantaran bisa menyaksikan pesawat tak lagi seukuran jari. Ya, sebuah hiburan yang cukup membius dan harapan Jember agar ke depan memiliki bandara yang tidak mati suri.
Parade pesawat yang menghiasi langit Jember ini banyak mendapat apresiasi. Apalagi, itu dilakukan untuk memperingati Hari Kelahiran Pancasila, yakni 1 Juni. Ada kebanggaan, ada harapan, dan impian agar bandara tersebut bisa lebih berkembang lagi. Setidaknya, parade pesawat itu tidak sekadar menjadi hiburan sehari itu saja.
Dalam parade tersebut, sedikitnya ada sepuluh pesawat dan sepuluh paramotor. Sedari pagi, banyak orang yang menyempatkan diri untuk berswafoto, sebelum acara peringatan dimulai. Di antara pesawat yang dihadirkan, ada pesawat PK S429 Aquila, ada PK S264 Jabiru, PK S160 Sky Ranger. Selain itu, ada jenis Cessna, Trike Quick, dan Trike Airborne.
Begitu Bupati Jember Hendy Siswanto datang bersama rombongan, ada beberapa acara yang sempat dilakukan dengan Tim Garuda dari TNI AU dan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Tak lama setelah itu, parade pesawat terbang pun dimulai. Bupati Hendy naik pesawat Low Wing PK-S429 Aquila A211, sementara istrinya, Kasih Fajarini, naik pesawat Echo Super PK S210. Selain itu, Wakil Bupati Jember KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman serta sejumlah pejabat juga terbang dengan pesawat masing-masing.
Langit Jember pagi itu kontan berhias pesawat dan paramotor. Pesawat yang dinaiki Bupati Hendy serta pesawat lain langsung keliling di atas desa-desa di Jember. Sementara, paramotor hanya diperbolehkan keliling di sekitar bandara. Warga yang sempat hadir pun tak sedikit yang menjajal pesawat dan paramotor dengan pilot yang sudah andal.
Setelah lepas landas sekitar setengah jam, Hendy kembali landing di bandara kebanggaan Jember tersebut. Setelah tahu rasanya menaiki pesawat tersebut dan melihat Jember dari langit, Hendy yang dikenal sebagai pengusaha itu langsung menyampaikan hal yang cukup mengejutkan. Dirinya tertarik memiliki pesawat yang jenisnya tak jauh berbeda dengan yang dinaikinya itu. “Saya ingin beli,” kata Hendy, yang baru mendarat.
Menurut Hendy, Jember dilihat dari langit sangat luar biasa. Terdapat hamparan hijau yang menunjukkan luasnya areal persawahan di Jember. Ada gunung, bukit-bukit, serta perkebunan. Ada sungai yang membentang di Jember. Jember memiliki kekayaan alam yang harus dijaga dan dilestarikan. Hal itu yang menjadi alasan mengapa dirinya tertarik memiliki pesawat. “Jember ini cantik, kita punya kekayaan alam,” katanya.
Banyaknya potensi yang dimiliki Jember, menurutnya, belum seluruhnya tersentuh. Salah satunya adalah Sungai Bedadung dan Jompo yang tidak digarap maksimal. Jika hal itu dibersihkan dengan bekerja sama antara Pemkab, TNI-Polri, serta semua pihak, bisa jadi sungai tersebut dijadikan tempat wisata. “Arung jeram juga bisa dilakukan,” jelasnya.
Alasan lain mengapa dirinya ingin agar Jember punya pesawat yakni untuk melakukan pemetaan pencegahan bencana alam. Bagaimanapun, Jember dengan luas 3.293 kilometer persegi, tidak lepas dari ancaman bencana. Baik dari ancaman gunung meletus, banjir, atau yang lain. “Jember penting punya pesawat untuk menentukan lokasi-lokasi rawan, serta penentuan lokasi evakuasi yang aman, dan penyaluran bantuan-bantuan,” paparnya.
Bupati Hendy yang didampingi Wakil Bupati Gus Firjaun yakin Bandara Notohadinegoro akan bisa berkembang. Bandara tidak akan mati suri, manakala kerja sama terus terjalin. Baik antara pemerintah, TNI, Polri, maupun stake holder lain yang terkait. Bahkan, pesawat jurusan Jember-Bali dan Jember-Jakarta juga diupayakan bisa beroperasi di Bandara Notohadinegoro.
“Ke depan, runway penerbangan bandara akan diperlebar dan diperpanjang, supaya bisa menarik maskapai untuk singgah di Jember. Jakarta-Jember atau Jember-Denpasar harus bisa terlayani,” bebernya. Bupati Hendy pun meyakini olahraga kedirgantaraan akan bisa tumbuh di Jember seiring dengan bangkitnya Jember.
Kepala Pusat Potensi Kedirgantaraan TNI AU Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto mengungkap, parade pesawat itu tidak lain untuk memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni. “Selain itu, untuk mengenalkan kedirgantaraan di Kabupaten Jember dan potensi olahraganya,” ungkapnya.
Menurutnya, parade pesawat juga dilakukan untuk meramaikan Bandara Notohadinegoro Jember. Bandara itu, menurutnya, punya potensi untuk aktif kembali. “Apalagi Jember punya potensi luar biasa. Kondisi perekonomiannya maupun wisatanya sangat potensial,” jelas Fajar.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, antusiasme warga yang berada di bandara maupun di sekitarnya cukup tinggi. Pada saat rombongan bupati kembali ke kota, banyak warga yang tetap nongkrong di sana. Bahkan, sebagian warga pun datang ke lokasi meski rombongan bupati sudah beranjak, untuk menyaksikan pesawat terbang.
Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Jumai
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti