JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pancaran matahari pagi bisa membuat badan menjadi hangat. Menyehatkan dan membuat tubuh menjadi segar. Pagi itu, matahari mulai tinggi, dari kejauhan ada sejumlah orang menenteng peralatan dapur menuju sumber air. Itu dilakukan sejumlah warga karena mereka sedang kesulitan air.
BACA JUGA : Pilihan Luas, Daya Tampung Sedikit
Salah satu dari mereka perempuan bernama Bunatri. Dia bersama warga lain, pagi itu, membawa piring serta peralatan lain yang sempat dipakai saat santap sahur. Setiap langkah kakinya menghempaskan embun yang masih menempel di rumput-rumput. Dia dan beberapa warga berjalan menuju sumber untuk membersihkan peralatan yang tadinya sempat dipakai untuk wadah lauk pauk.
Menurutnya, berjalan menuju sumber memang kerap dilakukan warga. Apalagi saat tidak ada air. Nah, sejak Dam Gluduk III jebol dihantam banjir, kini aliran air yang biasa dipakai warga dua dusun di Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, telah mengering. Banyak orang yang harus memanfaatkan air sumber, termasuk mendatangi lokasi-lokasi lain seperti Dam Roket. “Saya sudah sekitar dua minggu ke sumber. Memang tidak setiap hari, tetapi kalau perlu, ya, ke sumber,” ulasnya.
Apa yang dilakukan perempuan 37 tahun itu mengingatkan pada Jember masa lampau. Dulu, banyak orang yang menimba air di sumber. Sekalipun di beberapa lokasi masih ada, tetapi puluhan warga di Dusun Sumbersari, Desa Kemuningsari Lor, ini menjadi warga yang harus mengulangi masa lampau. Butuh air, ya, harus ke mata air.
Sehari sebelumnya, Selasa (29/3), puluhan warga di Dusun Sumbersari sempat memasang ratusan lonjor pipa untuk air bersih. Air selanjutnya dialirkan ke masjid dan untuk keperluan 70 KK. Namun, hal itu belum sepenuhnya maksimal, karena masih banyak yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih.