23.2 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Daya Tarik Batik Ecoprint di Jogja Tourism, Craft, Trade and Investment

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Komoditas kerajinan tangan di Jember cukup banyak. Sayangnya, selama pandemi, tidak sedikit para pengusaha yang terdampak. Untuk menanggulangi itu, salah satu alternatifnya adalah turut berpartisipasi dalam beragam ajang pariwisata untuk memamerkan karya perajin Jember.

Salah satunya lewat pameran Jogja Tourism, Craft, Trade, and Investment (TCTI) yang diselenggarakan pada 25–28 November lalu di Atrium Jogja City Mall. Dalam pameran tersebut, Jember menghadirkan beberapa produk batik ecoprint, kerajinan tangan dari kayu, bambu, pohon kelapa asli dari Jember, kopi robusta super Jember, dan peralatan musik kentongan Patrol.

Kepala Seksi Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember Job Pamungkas mengatakan bahwa dari semua produk yang dipamerkan itu, batik ecoprint memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen yang menghadiri pameran. Tak sedikit pengunjung yang menawarkan diri untuk menjadi distributor produk batik itu.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurut dia, produk batik ecoprint di Jogjakarta masih belum banyak dikenal. Karenanya, melalui ciri khas produk ecoprint yang dipamerkan ini, para pengunjung tertarik untuk membelinya dan mencoba peruntungan untuk ikut memasarkannya. “Produk handicraft dan batik ecoprint diminati dan banyak dibeli oleh pengunjung,” ungkap Job, Senin (29/11).

Sementara itu, musik Patrol menjadi salah satu ikon yang dipamerkan sebagai upaya untuk memperkenalkan Patrol sebagai salah satu musik khas di Jember. Hal ini juga sebagai salah satu upaya untuk membidik para wisatawan dan mempromosikan wisata lokal di Jember. “Kami tidak hanya mengenalkan Linkrafin saja. Tapi, juga musik Patrol. Karena Patrol sudah menjadi ciri khas dari musik tradisionalnya Jember,” lanjutnya.

Dua ikon inilah yang banyak memikat pengujung untuk mampir di stan pameran milik Jember. Melalui beberapa konten pameran dan produk khas, Jember berhasil dinobatkan sebagai juara pertama stan terbaik. Job berharap akan ada banyak pameran lagi untuk mendongkrak pemasaran industri kreatif dan kerajinan di Jember. “Melalui upaya itu juga, kita optimistis nantinya industri craft di Jember dapat mengalami perkembangan dan terbebas dari dampak pandemi,” pungkasnya.

Reporter : Dian Cahyani/Radar Jember

Fotografer : Jop Pamungkas For Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Komoditas kerajinan tangan di Jember cukup banyak. Sayangnya, selama pandemi, tidak sedikit para pengusaha yang terdampak. Untuk menanggulangi itu, salah satu alternatifnya adalah turut berpartisipasi dalam beragam ajang pariwisata untuk memamerkan karya perajin Jember.

Salah satunya lewat pameran Jogja Tourism, Craft, Trade, and Investment (TCTI) yang diselenggarakan pada 25–28 November lalu di Atrium Jogja City Mall. Dalam pameran tersebut, Jember menghadirkan beberapa produk batik ecoprint, kerajinan tangan dari kayu, bambu, pohon kelapa asli dari Jember, kopi robusta super Jember, dan peralatan musik kentongan Patrol.

Kepala Seksi Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember Job Pamungkas mengatakan bahwa dari semua produk yang dipamerkan itu, batik ecoprint memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen yang menghadiri pameran. Tak sedikit pengunjung yang menawarkan diri untuk menjadi distributor produk batik itu.

Menurut dia, produk batik ecoprint di Jogjakarta masih belum banyak dikenal. Karenanya, melalui ciri khas produk ecoprint yang dipamerkan ini, para pengunjung tertarik untuk membelinya dan mencoba peruntungan untuk ikut memasarkannya. “Produk handicraft dan batik ecoprint diminati dan banyak dibeli oleh pengunjung,” ungkap Job, Senin (29/11).

Sementara itu, musik Patrol menjadi salah satu ikon yang dipamerkan sebagai upaya untuk memperkenalkan Patrol sebagai salah satu musik khas di Jember. Hal ini juga sebagai salah satu upaya untuk membidik para wisatawan dan mempromosikan wisata lokal di Jember. “Kami tidak hanya mengenalkan Linkrafin saja. Tapi, juga musik Patrol. Karena Patrol sudah menjadi ciri khas dari musik tradisionalnya Jember,” lanjutnya.

Dua ikon inilah yang banyak memikat pengujung untuk mampir di stan pameran milik Jember. Melalui beberapa konten pameran dan produk khas, Jember berhasil dinobatkan sebagai juara pertama stan terbaik. Job berharap akan ada banyak pameran lagi untuk mendongkrak pemasaran industri kreatif dan kerajinan di Jember. “Melalui upaya itu juga, kita optimistis nantinya industri craft di Jember dapat mengalami perkembangan dan terbebas dari dampak pandemi,” pungkasnya.

Reporter : Dian Cahyani/Radar Jember

Fotografer : Jop Pamungkas For Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Komoditas kerajinan tangan di Jember cukup banyak. Sayangnya, selama pandemi, tidak sedikit para pengusaha yang terdampak. Untuk menanggulangi itu, salah satu alternatifnya adalah turut berpartisipasi dalam beragam ajang pariwisata untuk memamerkan karya perajin Jember.

Salah satunya lewat pameran Jogja Tourism, Craft, Trade, and Investment (TCTI) yang diselenggarakan pada 25–28 November lalu di Atrium Jogja City Mall. Dalam pameran tersebut, Jember menghadirkan beberapa produk batik ecoprint, kerajinan tangan dari kayu, bambu, pohon kelapa asli dari Jember, kopi robusta super Jember, dan peralatan musik kentongan Patrol.

Kepala Seksi Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember Job Pamungkas mengatakan bahwa dari semua produk yang dipamerkan itu, batik ecoprint memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen yang menghadiri pameran. Tak sedikit pengunjung yang menawarkan diri untuk menjadi distributor produk batik itu.

Menurut dia, produk batik ecoprint di Jogjakarta masih belum banyak dikenal. Karenanya, melalui ciri khas produk ecoprint yang dipamerkan ini, para pengunjung tertarik untuk membelinya dan mencoba peruntungan untuk ikut memasarkannya. “Produk handicraft dan batik ecoprint diminati dan banyak dibeli oleh pengunjung,” ungkap Job, Senin (29/11).

Sementara itu, musik Patrol menjadi salah satu ikon yang dipamerkan sebagai upaya untuk memperkenalkan Patrol sebagai salah satu musik khas di Jember. Hal ini juga sebagai salah satu upaya untuk membidik para wisatawan dan mempromosikan wisata lokal di Jember. “Kami tidak hanya mengenalkan Linkrafin saja. Tapi, juga musik Patrol. Karena Patrol sudah menjadi ciri khas dari musik tradisionalnya Jember,” lanjutnya.

Dua ikon inilah yang banyak memikat pengujung untuk mampir di stan pameran milik Jember. Melalui beberapa konten pameran dan produk khas, Jember berhasil dinobatkan sebagai juara pertama stan terbaik. Job berharap akan ada banyak pameran lagi untuk mendongkrak pemasaran industri kreatif dan kerajinan di Jember. “Melalui upaya itu juga, kita optimistis nantinya industri craft di Jember dapat mengalami perkembangan dan terbebas dari dampak pandemi,” pungkasnya.

Reporter : Dian Cahyani/Radar Jember

Fotografer : Jop Pamungkas For Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca