27.2 C
Jember
Saturday, 1 April 2023

Bantu Difabel dengan Beri Kaki dan Tangan Palsu

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Puluhan warga tampak berbondong-bondong mendatangi Unit Pelaksana Teknis Lingkungan Pondok Sosial (UPT Liposos) di Kecamatan Kaliwates Jember, kemarin (29/11) pagi. Ini dalam rangka menghadiri bakti sosial bantuan kaki dan tangan palsu. Tak hanya itu, para petugas juga membagikan alat bantu jalan.

Sri Rahayu, misalnya. Berjalan dengan bantuan tongkat penyangga yang terbuat dari kayu, dia ikut mengantre bersama warga lain. Beberapa saat kemudian, para petugas menghampirinya, mendata, lalu memberinya alat bantu jalan paling baru. “Alhamdulillah, saya dapat bantuan penyangga baru,” ungkap warga Dusun Krajan, Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi Jember, tersebut.

Tak hanya itu, warga lain juga tampak berdatangan dengan dibarengi keluarga masing-masing. Dalam hal ini, petugas melakukan pemeriksaan lebih dulu untuk memastikan bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. Baik satu atau dua alat bantu jalan, kaki palsu, atau tangan palsu.

Mobile_AP_Rectangle 2

Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Jember di lapangan, para tenaga kesehatan yang bertugas tampak telaten dalam merapat sambungan kaki yang nantinya bakal dipasangi kaki atau tangan palsu. “Jadi, harus diukur dulu. Baik diameter maupun panjang kaki atau tangan palsu yang dibutuhkan,” tutur salah seorang nakes. Lalu, pihaknya juga memberikan edukasi kepada peserta baksos terkait bagaimana cara merawat agar kaki dan tangan palsu itu tidak sakit saat digunakan.

Kepala Seksi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Difabel dan Perempuan Dinas Sosial Jember Dyah Kusworini menuturkan bahwa bantuan kaki dan tangan palsu itu ditujukan bagi para penyandang disabilitas di Jember dalam serangkaian Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember mendatang. “Hari ini (kemarin, Red) ada sebanyak 69 peserta yang mendaftar,” ungkapnya.

Dyah menyebutkan bahwa sebagian peserta yang datang sebelumnya pernah mendapatkan bantuan yang sama pada lima tahun lalu. “Nah, saat ini kami juga melakukan pengecekan,” ucapnya. Jadi, bakal menggantinya jika sudah tidak layak dan memperbaikinya jika mengalami kerusakan yang masih bisa diperbaiki.

Bantuan yang dilaksanakan atas kolaborasi antara Pemkab Jember, Puskesmas Sumber Glagah, dan Ikatan Alumni Universitas Airlangga Cabang Jember tersebut diadakan guna memberikan pelayanan terbaik untuk para penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, pemerintah wajib hadir untuk memberikan uluran tangan.

“Kalau untuk harga umum, kisaran Rp 5 juta. Karena ini menggunakan BPJS, peserta BPJS bisa difasilitasi,” ujarnya. Sementara itu, bagi yang tidak menggunakan BPJS, bakal diajukan melalui surat pernyataan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin. Detailnya, bagi yang rusak bisa langsung datang ke Liposos hingga hari ini, sedangkan yang sudah berumur lima tahun langsung diganti.

Lebih lanjut, Ketua Ikatan Alumni Unair Jember dr I Nyoman Semita berharap, mudah-mudahan distribusi kaki dan tangan palsu itu bermanfaat bagi orang lain. Dia menuturkan bahwa pengukuran itu penting. Apalagi untuk memetakan salah seorang itu sudah bisa diberi kaki atau tangan palsu atau belum. “Pada umumnya, setelah enam bulan tidak bengkak, baru dipasang. Kalau sebelum enam bulan tidak efektif,” lanjutnya.

Reporter : Isnein Purnomo/Radar Jember

Fotografer : Isnein Purnomo/Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Puluhan warga tampak berbondong-bondong mendatangi Unit Pelaksana Teknis Lingkungan Pondok Sosial (UPT Liposos) di Kecamatan Kaliwates Jember, kemarin (29/11) pagi. Ini dalam rangka menghadiri bakti sosial bantuan kaki dan tangan palsu. Tak hanya itu, para petugas juga membagikan alat bantu jalan.

Sri Rahayu, misalnya. Berjalan dengan bantuan tongkat penyangga yang terbuat dari kayu, dia ikut mengantre bersama warga lain. Beberapa saat kemudian, para petugas menghampirinya, mendata, lalu memberinya alat bantu jalan paling baru. “Alhamdulillah, saya dapat bantuan penyangga baru,” ungkap warga Dusun Krajan, Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi Jember, tersebut.

Tak hanya itu, warga lain juga tampak berdatangan dengan dibarengi keluarga masing-masing. Dalam hal ini, petugas melakukan pemeriksaan lebih dulu untuk memastikan bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. Baik satu atau dua alat bantu jalan, kaki palsu, atau tangan palsu.

Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Jember di lapangan, para tenaga kesehatan yang bertugas tampak telaten dalam merapat sambungan kaki yang nantinya bakal dipasangi kaki atau tangan palsu. “Jadi, harus diukur dulu. Baik diameter maupun panjang kaki atau tangan palsu yang dibutuhkan,” tutur salah seorang nakes. Lalu, pihaknya juga memberikan edukasi kepada peserta baksos terkait bagaimana cara merawat agar kaki dan tangan palsu itu tidak sakit saat digunakan.

Kepala Seksi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Difabel dan Perempuan Dinas Sosial Jember Dyah Kusworini menuturkan bahwa bantuan kaki dan tangan palsu itu ditujukan bagi para penyandang disabilitas di Jember dalam serangkaian Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember mendatang. “Hari ini (kemarin, Red) ada sebanyak 69 peserta yang mendaftar,” ungkapnya.

Dyah menyebutkan bahwa sebagian peserta yang datang sebelumnya pernah mendapatkan bantuan yang sama pada lima tahun lalu. “Nah, saat ini kami juga melakukan pengecekan,” ucapnya. Jadi, bakal menggantinya jika sudah tidak layak dan memperbaikinya jika mengalami kerusakan yang masih bisa diperbaiki.

Bantuan yang dilaksanakan atas kolaborasi antara Pemkab Jember, Puskesmas Sumber Glagah, dan Ikatan Alumni Universitas Airlangga Cabang Jember tersebut diadakan guna memberikan pelayanan terbaik untuk para penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, pemerintah wajib hadir untuk memberikan uluran tangan.

“Kalau untuk harga umum, kisaran Rp 5 juta. Karena ini menggunakan BPJS, peserta BPJS bisa difasilitasi,” ujarnya. Sementara itu, bagi yang tidak menggunakan BPJS, bakal diajukan melalui surat pernyataan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin. Detailnya, bagi yang rusak bisa langsung datang ke Liposos hingga hari ini, sedangkan yang sudah berumur lima tahun langsung diganti.

Lebih lanjut, Ketua Ikatan Alumni Unair Jember dr I Nyoman Semita berharap, mudah-mudahan distribusi kaki dan tangan palsu itu bermanfaat bagi orang lain. Dia menuturkan bahwa pengukuran itu penting. Apalagi untuk memetakan salah seorang itu sudah bisa diberi kaki atau tangan palsu atau belum. “Pada umumnya, setelah enam bulan tidak bengkak, baru dipasang. Kalau sebelum enam bulan tidak efektif,” lanjutnya.

Reporter : Isnein Purnomo/Radar Jember

Fotografer : Isnein Purnomo/Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Puluhan warga tampak berbondong-bondong mendatangi Unit Pelaksana Teknis Lingkungan Pondok Sosial (UPT Liposos) di Kecamatan Kaliwates Jember, kemarin (29/11) pagi. Ini dalam rangka menghadiri bakti sosial bantuan kaki dan tangan palsu. Tak hanya itu, para petugas juga membagikan alat bantu jalan.

Sri Rahayu, misalnya. Berjalan dengan bantuan tongkat penyangga yang terbuat dari kayu, dia ikut mengantre bersama warga lain. Beberapa saat kemudian, para petugas menghampirinya, mendata, lalu memberinya alat bantu jalan paling baru. “Alhamdulillah, saya dapat bantuan penyangga baru,” ungkap warga Dusun Krajan, Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi Jember, tersebut.

Tak hanya itu, warga lain juga tampak berdatangan dengan dibarengi keluarga masing-masing. Dalam hal ini, petugas melakukan pemeriksaan lebih dulu untuk memastikan bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. Baik satu atau dua alat bantu jalan, kaki palsu, atau tangan palsu.

Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Jember di lapangan, para tenaga kesehatan yang bertugas tampak telaten dalam merapat sambungan kaki yang nantinya bakal dipasangi kaki atau tangan palsu. “Jadi, harus diukur dulu. Baik diameter maupun panjang kaki atau tangan palsu yang dibutuhkan,” tutur salah seorang nakes. Lalu, pihaknya juga memberikan edukasi kepada peserta baksos terkait bagaimana cara merawat agar kaki dan tangan palsu itu tidak sakit saat digunakan.

Kepala Seksi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Difabel dan Perempuan Dinas Sosial Jember Dyah Kusworini menuturkan bahwa bantuan kaki dan tangan palsu itu ditujukan bagi para penyandang disabilitas di Jember dalam serangkaian Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember mendatang. “Hari ini (kemarin, Red) ada sebanyak 69 peserta yang mendaftar,” ungkapnya.

Dyah menyebutkan bahwa sebagian peserta yang datang sebelumnya pernah mendapatkan bantuan yang sama pada lima tahun lalu. “Nah, saat ini kami juga melakukan pengecekan,” ucapnya. Jadi, bakal menggantinya jika sudah tidak layak dan memperbaikinya jika mengalami kerusakan yang masih bisa diperbaiki.

Bantuan yang dilaksanakan atas kolaborasi antara Pemkab Jember, Puskesmas Sumber Glagah, dan Ikatan Alumni Universitas Airlangga Cabang Jember tersebut diadakan guna memberikan pelayanan terbaik untuk para penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, pemerintah wajib hadir untuk memberikan uluran tangan.

“Kalau untuk harga umum, kisaran Rp 5 juta. Karena ini menggunakan BPJS, peserta BPJS bisa difasilitasi,” ujarnya. Sementara itu, bagi yang tidak menggunakan BPJS, bakal diajukan melalui surat pernyataan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin. Detailnya, bagi yang rusak bisa langsung datang ke Liposos hingga hari ini, sedangkan yang sudah berumur lima tahun langsung diganti.

Lebih lanjut, Ketua Ikatan Alumni Unair Jember dr I Nyoman Semita berharap, mudah-mudahan distribusi kaki dan tangan palsu itu bermanfaat bagi orang lain. Dia menuturkan bahwa pengukuran itu penting. Apalagi untuk memetakan salah seorang itu sudah bisa diberi kaki atau tangan palsu atau belum. “Pada umumnya, setelah enam bulan tidak bengkak, baru dipasang. Kalau sebelum enam bulan tidak efektif,” lanjutnya.

Reporter : Isnein Purnomo/Radar Jember

Fotografer : Isnein Purnomo/Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca