28.2 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Pengerjaan Jalan Jompo Jangan Molor

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banyak pihak berharap besar, pembangunan Jalan Sultan Agung di sempadan Sungai Jompo cepat selesai. Untuk itu, pengerjaan proyek senilai hampir Rp 16 miliar itu diminta agar tidak molor. Sebab, jalan itu merupakan jalan poros yang dimanfaatkan oleh banyak orang.

Permintaan agar pengerjaan tidak molor disampaikan Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto. Menurutnya, pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan dengan cermat agar target tidak meleset. “Pembangunan dilakukan multi years. Untuk itu, target penyelesaian harus jelas. Seperti penyelesaian fondasi katanya tahun ini, dan dilanjutkan pembangunan tahun depan sampai Mei,” ulasnya.

David berpandangan, ambruknya belasan pertokoan memang merugikan banyak pihak karena Pemkab Jember tidak bisa mengeksekusinya hingga ambruk. “Bangunan ambruk itu sudah merugikan banyak pihak. Makanya, kalau pembangunan molor dari yang dijadwalkan, tentu ini juga merugikan. Apalagi jalan itu jalan poros. Harapannya, agar diselesaikan tepat waktu,” tuturnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pada November dan Desember tahun ini, kondisi curah hujan diprediksi cukup besar. Kondisi cuaca tersebut pun layak dipertimbangkan sehingga target penyelesaian tidak meleset. “Hujan memang menjadi tantangan. Tetapi karena lelang sudah dimenangkan dan kontrak sudah dilakukan, maka pembangunan harus diselesaikan dengan baik,” lanjutnya.

Menurutnya, pagar di atas Sungai Jompo tersebut tidak masuk dalam kontrak Rp 16 miliar. Karena itu, saat finishing, Mei 2021 nanti, bisa jadi ada pekerjaan lain yang dikontrakkan lagi untuk pagarnya. “Yang terpenting sekarang, pembangunan bisa dilakukan sesuai target yang ditentukan. Semua berharap pengerjaannya bisa cepat selesai,” cetusnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali, I Made Mardita, sebelumnya mengungkap  bahwa pembangunan akan memakan waktu secara multi years, yakni selama 240 hari sejak kontrak kerja diteken pada 22 September silam. “Kami jadikan kontrak multi years,” katanya.

Sementara itu, pemenang tender, Direktur PT Rajendra Pratama Rian Mahendra mengakui tantangan terbesar dalam proses pengerjaan adalah cuaca. “Kalau (sungai, Red) tidak terlalu deras, mungkin kami bisa lebih leluasa,” ucapnya kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banyak pihak berharap besar, pembangunan Jalan Sultan Agung di sempadan Sungai Jompo cepat selesai. Untuk itu, pengerjaan proyek senilai hampir Rp 16 miliar itu diminta agar tidak molor. Sebab, jalan itu merupakan jalan poros yang dimanfaatkan oleh banyak orang.

Permintaan agar pengerjaan tidak molor disampaikan Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto. Menurutnya, pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan dengan cermat agar target tidak meleset. “Pembangunan dilakukan multi years. Untuk itu, target penyelesaian harus jelas. Seperti penyelesaian fondasi katanya tahun ini, dan dilanjutkan pembangunan tahun depan sampai Mei,” ulasnya.

David berpandangan, ambruknya belasan pertokoan memang merugikan banyak pihak karena Pemkab Jember tidak bisa mengeksekusinya hingga ambruk. “Bangunan ambruk itu sudah merugikan banyak pihak. Makanya, kalau pembangunan molor dari yang dijadwalkan, tentu ini juga merugikan. Apalagi jalan itu jalan poros. Harapannya, agar diselesaikan tepat waktu,” tuturnya.

Pada November dan Desember tahun ini, kondisi curah hujan diprediksi cukup besar. Kondisi cuaca tersebut pun layak dipertimbangkan sehingga target penyelesaian tidak meleset. “Hujan memang menjadi tantangan. Tetapi karena lelang sudah dimenangkan dan kontrak sudah dilakukan, maka pembangunan harus diselesaikan dengan baik,” lanjutnya.

Menurutnya, pagar di atas Sungai Jompo tersebut tidak masuk dalam kontrak Rp 16 miliar. Karena itu, saat finishing, Mei 2021 nanti, bisa jadi ada pekerjaan lain yang dikontrakkan lagi untuk pagarnya. “Yang terpenting sekarang, pembangunan bisa dilakukan sesuai target yang ditentukan. Semua berharap pengerjaannya bisa cepat selesai,” cetusnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali, I Made Mardita, sebelumnya mengungkap  bahwa pembangunan akan memakan waktu secara multi years, yakni selama 240 hari sejak kontrak kerja diteken pada 22 September silam. “Kami jadikan kontrak multi years,” katanya.

Sementara itu, pemenang tender, Direktur PT Rajendra Pratama Rian Mahendra mengakui tantangan terbesar dalam proses pengerjaan adalah cuaca. “Kalau (sungai, Red) tidak terlalu deras, mungkin kami bisa lebih leluasa,” ucapnya kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banyak pihak berharap besar, pembangunan Jalan Sultan Agung di sempadan Sungai Jompo cepat selesai. Untuk itu, pengerjaan proyek senilai hampir Rp 16 miliar itu diminta agar tidak molor. Sebab, jalan itu merupakan jalan poros yang dimanfaatkan oleh banyak orang.

Permintaan agar pengerjaan tidak molor disampaikan Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto. Menurutnya, pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan dengan cermat agar target tidak meleset. “Pembangunan dilakukan multi years. Untuk itu, target penyelesaian harus jelas. Seperti penyelesaian fondasi katanya tahun ini, dan dilanjutkan pembangunan tahun depan sampai Mei,” ulasnya.

David berpandangan, ambruknya belasan pertokoan memang merugikan banyak pihak karena Pemkab Jember tidak bisa mengeksekusinya hingga ambruk. “Bangunan ambruk itu sudah merugikan banyak pihak. Makanya, kalau pembangunan molor dari yang dijadwalkan, tentu ini juga merugikan. Apalagi jalan itu jalan poros. Harapannya, agar diselesaikan tepat waktu,” tuturnya.

Pada November dan Desember tahun ini, kondisi curah hujan diprediksi cukup besar. Kondisi cuaca tersebut pun layak dipertimbangkan sehingga target penyelesaian tidak meleset. “Hujan memang menjadi tantangan. Tetapi karena lelang sudah dimenangkan dan kontrak sudah dilakukan, maka pembangunan harus diselesaikan dengan baik,” lanjutnya.

Menurutnya, pagar di atas Sungai Jompo tersebut tidak masuk dalam kontrak Rp 16 miliar. Karena itu, saat finishing, Mei 2021 nanti, bisa jadi ada pekerjaan lain yang dikontrakkan lagi untuk pagarnya. “Yang terpenting sekarang, pembangunan bisa dilakukan sesuai target yang ditentukan. Semua berharap pengerjaannya bisa cepat selesai,” cetusnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali, I Made Mardita, sebelumnya mengungkap  bahwa pembangunan akan memakan waktu secara multi years, yakni selama 240 hari sejak kontrak kerja diteken pada 22 September silam. “Kami jadikan kontrak multi years,” katanya.

Sementara itu, pemenang tender, Direktur PT Rajendra Pratama Rian Mahendra mengakui tantangan terbesar dalam proses pengerjaan adalah cuaca. “Kalau (sungai, Red) tidak terlalu deras, mungkin kami bisa lebih leluasa,” ucapnya kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca