27.2 C
Jember
Saturday, 1 April 2023

Guru Honorer di Jember Deg Deg Ser

- Pengumuman PPPK Ditangguhkan - Peserta Gagal Passing Grade Berharap Lolos

Mobile_AP_Rectangle 1

KEPATIHAN, RADARJEMBER.ID – Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) terus menyisakan polemik. Setelah soal-soal yang diujikan dinilai tidak sesuai dengan materi yang diajarkan oleh para guru, kini muncul kabar baru yang kembali meresahkan. Pemerintah menunda pengumuman hasil seleksi PPPK tahap pertama.

Sesuai jadwal awal, semestinya pengumuman itu dipublikasikan Jumat (24/9) lalu. Namun, hampir sepekan tidak juga ada kabar. Baru kemarin (23/9), informasi penundaan itu disebarkan, dan belum jelas kapan pengumuman seleksi PPPK tahap pertama tersebut bakal disampaikan ulang.

Kabar ini membuat sebagian peserta waswas. Ada yang khawatir mereka tidak lolos meski nilainya melebihi passing grade. Meski begitu, sebagian peserta yang lain berharap, pengunduran jadwal publikasi hasil seleksi ini menjadi mukjizat bagi mereka. Pemerintah mengubah kebijakan dengan menambah nilai afirmasi bagi guru honorer yang ikut seleksi. Dengan begitu, peserta yang sebelumnya gagal melampaui ambang batas nilai bisa lolos dengan adanya kebijakan baru tersebut.

Mobile_AP_Rectangle 2

Fuad Al- Karim, salah satu peserta seleksi PPPK, berharap bisa lolos meski saat seleksi lalu nilainya berada di bawah passing grade. Melalui penundaan pengumuman ini, pemerintah kembali mempertimbangkan batas nilai minimal bagi honorer yang sudah lama mengabdi. “Semoga ada tambahan afirmasi. Ada pertimbangan untuk itu. Sehingga nantinya bisa lolos,” katanya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Jember Mahrus Syamsul menuturkan, sejauh ini pihaknya masih menunggu surat lanjutan atau instruksi dari pemerintah provinsi. Ia tak dapat menjelaskan lebih detail sebelum ada surat instruksi resmi tersebut.

Pada surat penundaan pengumuman seleksi itu disebutkan, alasan penundaan karena pengolahan nilai seleksi PPPK tahap satu belum rampung. Dalam surat itu tidak disebutkan kapan pengumuman ulang bakal dilakukan. Hanya disampaikan tentang jadwal seleksi terbaru atau tahap dua yang bakal diumumkan melalui laman guru PPPK di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Saya rasa nanti akan ada penjelasan lebih lanjut,” ungkap Mahrus, kemarin (29/9).

Terpisah, Ketua Forum Honorer PGRI Jawa Timur Ilham Wahyudi menyampaikan, adanya penundaan ini membuat sebagian besar guru honorer yang mengikuti seleksi cemas. Mereka khawatir dan bertanya-tanya mengenai hasil seleksi PPPK tahap satu. Mereka waswas tidak lolos jika tidak mendapat tambahan nilai afirmasi. “Yang kemarin pengumuman tanggal 24, tapi gagal. Sekarang berubah lagi sistemnya. Dan sampai saat ini pada bingung karena belum jelas waktunya,” ungkapnya.

Hingga saat ini, kata dia, forum guru honorer tetap menuntut adanya penambahan afirmasi yang didasarkan pada lama tidaknya masa pengabdian. Berdasarkan basis data PGRI Jember, setidaknya terdapat 4.000 honorer yang ada di Jember. Terdiri atas honorer K2 dan non-K2. Sedangkan untuk guru honorer yang usianya di atas 50 tahun terdapat sekitar 200 orang.

Reporter : Dian Cahyani

Fotografer : Dian Cahyani

Editor : Mahrus Sholih

- Advertisement -

KEPATIHAN, RADARJEMBER.ID – Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) terus menyisakan polemik. Setelah soal-soal yang diujikan dinilai tidak sesuai dengan materi yang diajarkan oleh para guru, kini muncul kabar baru yang kembali meresahkan. Pemerintah menunda pengumuman hasil seleksi PPPK tahap pertama.

Sesuai jadwal awal, semestinya pengumuman itu dipublikasikan Jumat (24/9) lalu. Namun, hampir sepekan tidak juga ada kabar. Baru kemarin (23/9), informasi penundaan itu disebarkan, dan belum jelas kapan pengumuman seleksi PPPK tahap pertama tersebut bakal disampaikan ulang.

Kabar ini membuat sebagian peserta waswas. Ada yang khawatir mereka tidak lolos meski nilainya melebihi passing grade. Meski begitu, sebagian peserta yang lain berharap, pengunduran jadwal publikasi hasil seleksi ini menjadi mukjizat bagi mereka. Pemerintah mengubah kebijakan dengan menambah nilai afirmasi bagi guru honorer yang ikut seleksi. Dengan begitu, peserta yang sebelumnya gagal melampaui ambang batas nilai bisa lolos dengan adanya kebijakan baru tersebut.

Fuad Al- Karim, salah satu peserta seleksi PPPK, berharap bisa lolos meski saat seleksi lalu nilainya berada di bawah passing grade. Melalui penundaan pengumuman ini, pemerintah kembali mempertimbangkan batas nilai minimal bagi honorer yang sudah lama mengabdi. “Semoga ada tambahan afirmasi. Ada pertimbangan untuk itu. Sehingga nantinya bisa lolos,” katanya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Jember Mahrus Syamsul menuturkan, sejauh ini pihaknya masih menunggu surat lanjutan atau instruksi dari pemerintah provinsi. Ia tak dapat menjelaskan lebih detail sebelum ada surat instruksi resmi tersebut.

Pada surat penundaan pengumuman seleksi itu disebutkan, alasan penundaan karena pengolahan nilai seleksi PPPK tahap satu belum rampung. Dalam surat itu tidak disebutkan kapan pengumuman ulang bakal dilakukan. Hanya disampaikan tentang jadwal seleksi terbaru atau tahap dua yang bakal diumumkan melalui laman guru PPPK di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Saya rasa nanti akan ada penjelasan lebih lanjut,” ungkap Mahrus, kemarin (29/9).

Terpisah, Ketua Forum Honorer PGRI Jawa Timur Ilham Wahyudi menyampaikan, adanya penundaan ini membuat sebagian besar guru honorer yang mengikuti seleksi cemas. Mereka khawatir dan bertanya-tanya mengenai hasil seleksi PPPK tahap satu. Mereka waswas tidak lolos jika tidak mendapat tambahan nilai afirmasi. “Yang kemarin pengumuman tanggal 24, tapi gagal. Sekarang berubah lagi sistemnya. Dan sampai saat ini pada bingung karena belum jelas waktunya,” ungkapnya.

Hingga saat ini, kata dia, forum guru honorer tetap menuntut adanya penambahan afirmasi yang didasarkan pada lama tidaknya masa pengabdian. Berdasarkan basis data PGRI Jember, setidaknya terdapat 4.000 honorer yang ada di Jember. Terdiri atas honorer K2 dan non-K2. Sedangkan untuk guru honorer yang usianya di atas 50 tahun terdapat sekitar 200 orang.

Reporter : Dian Cahyani

Fotografer : Dian Cahyani

Editor : Mahrus Sholih

KEPATIHAN, RADARJEMBER.ID – Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) terus menyisakan polemik. Setelah soal-soal yang diujikan dinilai tidak sesuai dengan materi yang diajarkan oleh para guru, kini muncul kabar baru yang kembali meresahkan. Pemerintah menunda pengumuman hasil seleksi PPPK tahap pertama.

Sesuai jadwal awal, semestinya pengumuman itu dipublikasikan Jumat (24/9) lalu. Namun, hampir sepekan tidak juga ada kabar. Baru kemarin (23/9), informasi penundaan itu disebarkan, dan belum jelas kapan pengumuman seleksi PPPK tahap pertama tersebut bakal disampaikan ulang.

Kabar ini membuat sebagian peserta waswas. Ada yang khawatir mereka tidak lolos meski nilainya melebihi passing grade. Meski begitu, sebagian peserta yang lain berharap, pengunduran jadwal publikasi hasil seleksi ini menjadi mukjizat bagi mereka. Pemerintah mengubah kebijakan dengan menambah nilai afirmasi bagi guru honorer yang ikut seleksi. Dengan begitu, peserta yang sebelumnya gagal melampaui ambang batas nilai bisa lolos dengan adanya kebijakan baru tersebut.

Fuad Al- Karim, salah satu peserta seleksi PPPK, berharap bisa lolos meski saat seleksi lalu nilainya berada di bawah passing grade. Melalui penundaan pengumuman ini, pemerintah kembali mempertimbangkan batas nilai minimal bagi honorer yang sudah lama mengabdi. “Semoga ada tambahan afirmasi. Ada pertimbangan untuk itu. Sehingga nantinya bisa lolos,” katanya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Jember Mahrus Syamsul menuturkan, sejauh ini pihaknya masih menunggu surat lanjutan atau instruksi dari pemerintah provinsi. Ia tak dapat menjelaskan lebih detail sebelum ada surat instruksi resmi tersebut.

Pada surat penundaan pengumuman seleksi itu disebutkan, alasan penundaan karena pengolahan nilai seleksi PPPK tahap satu belum rampung. Dalam surat itu tidak disebutkan kapan pengumuman ulang bakal dilakukan. Hanya disampaikan tentang jadwal seleksi terbaru atau tahap dua yang bakal diumumkan melalui laman guru PPPK di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Saya rasa nanti akan ada penjelasan lebih lanjut,” ungkap Mahrus, kemarin (29/9).

Terpisah, Ketua Forum Honorer PGRI Jawa Timur Ilham Wahyudi menyampaikan, adanya penundaan ini membuat sebagian besar guru honorer yang mengikuti seleksi cemas. Mereka khawatir dan bertanya-tanya mengenai hasil seleksi PPPK tahap satu. Mereka waswas tidak lolos jika tidak mendapat tambahan nilai afirmasi. “Yang kemarin pengumuman tanggal 24, tapi gagal. Sekarang berubah lagi sistemnya. Dan sampai saat ini pada bingung karena belum jelas waktunya,” ungkapnya.

Hingga saat ini, kata dia, forum guru honorer tetap menuntut adanya penambahan afirmasi yang didasarkan pada lama tidaknya masa pengabdian. Berdasarkan basis data PGRI Jember, setidaknya terdapat 4.000 honorer yang ada di Jember. Terdiri atas honorer K2 dan non-K2. Sedangkan untuk guru honorer yang usianya di atas 50 tahun terdapat sekitar 200 orang.

Reporter : Dian Cahyani

Fotografer : Dian Cahyani

Editor : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca