KEBONSARI, RADARJEMBER.ID – Pestisida menjadi ancaman serius bagi manusia bila dikonsumsi, karena bisa berakibat kematian. Karena itu, waspadalah saat membeli sayuran dan buah-buahan walau dua komoditas tersebut terlihat segar. Sebab, di dalamnya masih ada potensi produk hortikultura itu terpapar pestisida.
“Sayuran dan buah segar belum tentu aman dari pestisida. Lebih baik, sebelum dikonsumsi, dicuci bersih pakai sabun agar pestisida hilang,” ungkap Rachman Cahyono, Kasi Pengolahan, Pemasaran, dan Standardisasi Mutu Hasil Peternakan dan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Jember.
Pria kelahiran Banyuwangi tersebut mengungkapkan, biasanya pestisida itu disemprotkan ke sayuran dan buah-buahan agar tidak cepat layu dan membusuk, serta tampak segar. Tindakan seperti itu, dia menegaskan, jelas tidak dibenarkan. Sebab, sama juga ingin membunuh manusia secara perlahan.
Sebagai bentuk pengawasan, Dinas Ketahanan Pangan rutin melakukan uji kandungan pestisida pada sayuran dan buah dari semua pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern di Jember. Seperti cabai merah, wortel, kubis, bawang merah, bayam, dan sawi. “Semua bisa diketahui apakah memiliki kandungan pestisida atau tidak dengan menggunakan pesticide test card,” jelas Rachman.
Alat itu memiliki warna dasar merah dan putih. Bila berubah warna krem, maka dipastikan kadar pestisida dalam buah atau sayur yang diuji cukup tinggi. Ketika muncul warna biru salju, kandungan pestisida masih di bawah ambang batas. Dan kalau terdapat warna biru telur asin, maka sayur dan buah-buahan tersebut steril dari pestisida dan aman untuk dikonsumsi.
Terpisah, Muhammad Asmari, pedagang sayuran di Pasar Tanjung, mengatakan, sebelum sayuran miliknya ditawarkan kepada pembeli, sayuran itu ditaruh dalam ember besar berisi air bercampur sabun, kemudian dibilas berkali-kali. Ini untuk menghilangkan pestisida. “Jadi, ketika sayuran ini dibeli orang, tidak ada lagi pestisida yang menempel. Karena sebelum dibawa ke pasar, sayuran tersebut telah dicuci terlebih dahulu,” ucap pria asal Kecamatan Sumbersari tersebut.
Reporter : Winardyasto
Fotografer : Winardyasto
Editor : Mahrus Sholih