24.9 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Kantor Diimbau WFH, Jam Malam Dimajukan

Forkopimda Rumuskan Langkah Pencegahan Covid-19

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman kembali mengumpulkan para anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jember guna menggelar rapat koordinasi terkait pencegahan persebaran Covid-19 di Jember. Hal tersebut dilakukan menyusul tingginya penambahan kasus positif Covid-19, akhir-akhir ini.

Berbagai problem bermunculan akibat kasus Covid-19 yang kembali naik. Mulai dari penuhnya bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 Jember, bertambahnya jumlah kasus aktif yang menjalani perawatan sebanyak 253 pasien, hingga banyaknya kecamatan yang berubah zona. Bahkan, berdasarkan data yang dikeluarkan Satgas Covid-19 Jember, terdapat dua kecamatan yang kembali menjadi zona merah sejak Senin (28/6) lalu, yakni Kecamatan Kaliwates dan Kecamatan Sumberjambe.

Guna mengatasi hal itu, Satgas Covid-19 merancang beberapa strategi guna menekan kasus penambahan pasien. Setidaknya, ada sebanyak 25 hal yang menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Jember. Di antaranya, Hendy menjelaskan bahwa pihaknya bakal melakukan refocusing anggaran untuk menangani dampak yang diakibatkan Covid-19 sebesar 150 miliar.

Mobile_AP_Rectangle 2

BACA JUGA : BEM UI Juluki Jokowi King of Lip Service Begini Kata Netizen

Kemudian, melakukan penyekatan di RT/RW yang secara langsung terdampak Covid-19, dan menerapkan jam malam. Khususnya di tempat-tempat keramaian. Selain itu, pihaknya bakal memasifkan penyemprotan disinfektan di sejumlah pusat perbelanjaan, baik modern maupun tradisional.

Sekolah pun ditutup sampai 12 Juli, dan mengimbau seluruh perkantoran di Jember agar menerapkan work from home dengan menggunakan 50 persen dari kapasitas kantor. Dengan begitu, setengah pegawai masuk, sisanya bekerja di rumah. Lalu, pihaknya juga segera membayarkan 100 persen insentif tenaga kesehatan.

Selain itu, penutupan arus jalan menuju Alun-Alun Jember yang biasanya dilakukan pada pukul 21.00, dimajukan pada pukul 20.00. Yakni mulai dari Jalan Kartini, Jalan Sultan Agung, hingga Jalan Gajah Mada, serta jalan sekitar kampus. Hendy menyebut, hal tersebut termasuk melakukan penertiban sejumlah kafe, mal, dan toko pada malam hari.

Tak hanya itu, pihaknya juga memfungsikan posko PPKM mikro sebagai salah satu langkah antisipatif dalam menangani penambahan jumlah kasus. Yakni, setiap desa diimbau untuk menyiapkan 10 tempat tidur untuk karantina pasien. Tentunya bekerja sama dengan tenaga kesehatan di puskesmas masing-masing.

Hendy menyebut, Jember benar-benar dihajar oleh Covid-19. Karena itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk merumuskan apa saja yang bisa dilakukan guna memberantas persebaran Covid-19. Dia menegaskan bahwa masyarakat harus benar-benar memahami kondisi seperti ini. “Soalnya, taruhannya nyawa kita, nyawa keluarga kita,” ungkapnya.

Belum lagi, Covid-19 dengan varian baru juga menjadi momok yang menakutkan. Sebab, bisa merambah ke berbagai usia. Harapannya, bentuk surat edaran itu bukan hanya penekanan saja, namun tanggung jawabnya harus setiap hari.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman kembali mengumpulkan para anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jember guna menggelar rapat koordinasi terkait pencegahan persebaran Covid-19 di Jember. Hal tersebut dilakukan menyusul tingginya penambahan kasus positif Covid-19, akhir-akhir ini.

Berbagai problem bermunculan akibat kasus Covid-19 yang kembali naik. Mulai dari penuhnya bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 Jember, bertambahnya jumlah kasus aktif yang menjalani perawatan sebanyak 253 pasien, hingga banyaknya kecamatan yang berubah zona. Bahkan, berdasarkan data yang dikeluarkan Satgas Covid-19 Jember, terdapat dua kecamatan yang kembali menjadi zona merah sejak Senin (28/6) lalu, yakni Kecamatan Kaliwates dan Kecamatan Sumberjambe.

Guna mengatasi hal itu, Satgas Covid-19 merancang beberapa strategi guna menekan kasus penambahan pasien. Setidaknya, ada sebanyak 25 hal yang menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Jember. Di antaranya, Hendy menjelaskan bahwa pihaknya bakal melakukan refocusing anggaran untuk menangani dampak yang diakibatkan Covid-19 sebesar 150 miliar.

BACA JUGA : BEM UI Juluki Jokowi King of Lip Service Begini Kata Netizen

Kemudian, melakukan penyekatan di RT/RW yang secara langsung terdampak Covid-19, dan menerapkan jam malam. Khususnya di tempat-tempat keramaian. Selain itu, pihaknya bakal memasifkan penyemprotan disinfektan di sejumlah pusat perbelanjaan, baik modern maupun tradisional.

Sekolah pun ditutup sampai 12 Juli, dan mengimbau seluruh perkantoran di Jember agar menerapkan work from home dengan menggunakan 50 persen dari kapasitas kantor. Dengan begitu, setengah pegawai masuk, sisanya bekerja di rumah. Lalu, pihaknya juga segera membayarkan 100 persen insentif tenaga kesehatan.

Selain itu, penutupan arus jalan menuju Alun-Alun Jember yang biasanya dilakukan pada pukul 21.00, dimajukan pada pukul 20.00. Yakni mulai dari Jalan Kartini, Jalan Sultan Agung, hingga Jalan Gajah Mada, serta jalan sekitar kampus. Hendy menyebut, hal tersebut termasuk melakukan penertiban sejumlah kafe, mal, dan toko pada malam hari.

Tak hanya itu, pihaknya juga memfungsikan posko PPKM mikro sebagai salah satu langkah antisipatif dalam menangani penambahan jumlah kasus. Yakni, setiap desa diimbau untuk menyiapkan 10 tempat tidur untuk karantina pasien. Tentunya bekerja sama dengan tenaga kesehatan di puskesmas masing-masing.

Hendy menyebut, Jember benar-benar dihajar oleh Covid-19. Karena itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk merumuskan apa saja yang bisa dilakukan guna memberantas persebaran Covid-19. Dia menegaskan bahwa masyarakat harus benar-benar memahami kondisi seperti ini. “Soalnya, taruhannya nyawa kita, nyawa keluarga kita,” ungkapnya.

Belum lagi, Covid-19 dengan varian baru juga menjadi momok yang menakutkan. Sebab, bisa merambah ke berbagai usia. Harapannya, bentuk surat edaran itu bukan hanya penekanan saja, namun tanggung jawabnya harus setiap hari.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman kembali mengumpulkan para anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jember guna menggelar rapat koordinasi terkait pencegahan persebaran Covid-19 di Jember. Hal tersebut dilakukan menyusul tingginya penambahan kasus positif Covid-19, akhir-akhir ini.

Berbagai problem bermunculan akibat kasus Covid-19 yang kembali naik. Mulai dari penuhnya bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 Jember, bertambahnya jumlah kasus aktif yang menjalani perawatan sebanyak 253 pasien, hingga banyaknya kecamatan yang berubah zona. Bahkan, berdasarkan data yang dikeluarkan Satgas Covid-19 Jember, terdapat dua kecamatan yang kembali menjadi zona merah sejak Senin (28/6) lalu, yakni Kecamatan Kaliwates dan Kecamatan Sumberjambe.

Guna mengatasi hal itu, Satgas Covid-19 merancang beberapa strategi guna menekan kasus penambahan pasien. Setidaknya, ada sebanyak 25 hal yang menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Jember. Di antaranya, Hendy menjelaskan bahwa pihaknya bakal melakukan refocusing anggaran untuk menangani dampak yang diakibatkan Covid-19 sebesar 150 miliar.

BACA JUGA : BEM UI Juluki Jokowi King of Lip Service Begini Kata Netizen

Kemudian, melakukan penyekatan di RT/RW yang secara langsung terdampak Covid-19, dan menerapkan jam malam. Khususnya di tempat-tempat keramaian. Selain itu, pihaknya bakal memasifkan penyemprotan disinfektan di sejumlah pusat perbelanjaan, baik modern maupun tradisional.

Sekolah pun ditutup sampai 12 Juli, dan mengimbau seluruh perkantoran di Jember agar menerapkan work from home dengan menggunakan 50 persen dari kapasitas kantor. Dengan begitu, setengah pegawai masuk, sisanya bekerja di rumah. Lalu, pihaknya juga segera membayarkan 100 persen insentif tenaga kesehatan.

Selain itu, penutupan arus jalan menuju Alun-Alun Jember yang biasanya dilakukan pada pukul 21.00, dimajukan pada pukul 20.00. Yakni mulai dari Jalan Kartini, Jalan Sultan Agung, hingga Jalan Gajah Mada, serta jalan sekitar kampus. Hendy menyebut, hal tersebut termasuk melakukan penertiban sejumlah kafe, mal, dan toko pada malam hari.

Tak hanya itu, pihaknya juga memfungsikan posko PPKM mikro sebagai salah satu langkah antisipatif dalam menangani penambahan jumlah kasus. Yakni, setiap desa diimbau untuk menyiapkan 10 tempat tidur untuk karantina pasien. Tentunya bekerja sama dengan tenaga kesehatan di puskesmas masing-masing.

Hendy menyebut, Jember benar-benar dihajar oleh Covid-19. Karena itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk merumuskan apa saja yang bisa dilakukan guna memberantas persebaran Covid-19. Dia menegaskan bahwa masyarakat harus benar-benar memahami kondisi seperti ini. “Soalnya, taruhannya nyawa kita, nyawa keluarga kita,” ungkapnya.

Belum lagi, Covid-19 dengan varian baru juga menjadi momok yang menakutkan. Sebab, bisa merambah ke berbagai usia. Harapannya, bentuk surat edaran itu bukan hanya penekanan saja, namun tanggung jawabnya harus setiap hari.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca